Efek petualangan di
Liang Dewa beberapa minggu yang lalu ternyata berbekas mendalam di hati saya. Saya jadi
terpesona dan mulai menyukai ruang gelap bawah tanah yang bernama gua itu Memasukinya
membuat sadar bahwa kekuasaan Allah itu tidak ada batasnya.
Tidak perlu menjelajah jauh untuk
mencoba menikmati sensasi berpetualang di dalam gua, apalagi jika harus
mengeluarkan banyak uang dan harus keluar negeri untuk itu. Sumbawa punya
banyak gua yang amazing (baca:emejing)
untuk menguji adrenallin kita, tetapi masalahnya (memang agak klasik tapi
berpengaruh besar) adalah tidak adanya publikasi yang masif tentang keberadaan
gua tersebut dan akses kesana yang agak susah, sehingga banyak yang mengira
bahwa Sumbawa hanya sebuah daerah gersang tanpa sisi menarik sama sekali,
padahal Sumbawa begitu mempesona untuk coba dijelajahi lebih dalam lagi. Adventurous
Sumbawa mengajak dan memperkenalkan saya tentang semuanya, tentang keindahan
Sumbawa yang tidak hanya ada di Pulau Moyo, Madu Sumbawa, dan Main Jarannya,
lebih dari itu Sumbawa menjanjikan petualangan yang tak akan terlupakan.
Sudah
direncanakan selama beberapa minggu yang lalu, akhir pekan ini Adventurous
Sumbawa akan
caving lagi ke salah
satu gua yang tidak kalah
amazing-nya
dengan yang ada di Liang Dewa, yaitu
Gua Mumber yang ada di
Sumbawa Barat. Gua
ini belum banyak yang tahu, informasinya di internet pun tidak begitu banyak,
bahkan susah untuk ditemukan. Tidak usah berbicara tentang informasi tentang
wisata Sumbawa, karena itu sangat minim sekali, masyarakat Sumbawa saja tidak
banyak yang tahu tentang itu.
Om Imran adalah salah seorang teman fotografer
yang pertama kalinya meracuni saya tentang gua itu, kata beliau gua itu sangat
indah, dan terbukti dengan foto-foto yang diperlihatkan kepada saya. Ah ‘racun’
itu ada dimana-mana, kawan, maka berhati-hatilah jika tidak ingin racunnya
masuk kedalam syaraf otak terdalam yang bisa membuat otakmu lumpuh seketika
jika tidak datang kesana.
West Sumbawa Adventure
Judulnya adalah “West Sumbawa Adventure”. Perjalanan 2
hari di Sumbawa Barat dari tanggal 13-14 Desember 2014 dengan menjelahi beberapa
tempat bersejarah di Sumbawa Barat, seperti Tiu Kelamu yang merupakan kolam
tempat mandi Lala Jinis, makam Datu Seran yang merupakan makam raja-raja pada
Kerajaan Seran dahulu kala, dan beberapa tempat lainnya. Salah satu tempat yang
membuat saya sangat tertarik untuk ikut trip ini adalah perjalanan ke Gua
Mumber, gua emejing yang membuat saya
mupeng tak terkira sejak diracuni
oleh Om Imran dengan foto dan cerita-cerita kece-nya.
Perjalanan dari Sumbawa ke
Taliwang, Sumbawa Barat memakan waktu kurang lebih tiga setengah jam dengan
kecepatan standar. Dari Sumbawa pukul 15.00 wita, tiba di taliwang pukul 17.30
wita. Lumayan melelahkan tetapi itu tidak akan terasa karena disepanjang jalan,
mata akan dimanjakan dengan pemandangan hijau dengan barisan bukit dan sawah
Sumbawa yang menyejukkan mata. Kalau badan sudah begitu lelah, bisa juga
istirahat sejenak sambil menikmati jagung rebus asli Rhee yang terkenal itu. Jagungnya
manis dan enak. Disepanjang jalan kawasan Rhee banyak penjual jagung rebus yang
menjajakan jualannya di bale-bale sederhana pinggir jalan, disana kita bisa
makan jagung sembari memulihkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan kembali.
Ada satu tempat yang menarik juga
untuk menjadi tempat peristirahatan, yaitu Bukit Galau. Dinamakan Bukit Galau
bukan karena disini banyak ABG labil yang sering nongkrong kemudian bergalau ria bersama ya, bukan, itu
karena di bukit inilah tempat para pengendara dari Sumbawa ataupun Taliwang
beristirahat melepas lelah sambil minum kopi di kedai yang ada di bukit
tersebut. Bukit ini sebenarnya bernama Bukit Samarekat, tetapi belakangan lebih
populer dengan nama Bukit Galau. Pemandangan yang disajikan juga tak kalah
indah seperti jalan yang ada di film-film Hollywood dengan bukit dan jalan meliuk-liuk tajam. Dari bukit
ini akan terlihat jelas lautan Sumbawa dengan pulau-pulau kecilnya.
|
pemandangan laut Sumbawa dari Bukit Galau |
|
berugak tempat istirahat dipuncak bukit
|