Every night it’s all the same
You’re frozen by the phone
You wait, something’s changed
You blame yourself every day
You’d do it again
Every night
There’s something ’bout love
That breaks your heart
Whoa oh oh oh
It sets you free
There’s something ’bout love
That tears you up
Whoa oh oh oh
You still believe
When the world falls down like the rain
It’ll bring you to your knees
There’s something ’bout love that breaks your heart
Whoa oh oh oh…
But don’t give up
There’s something ’bout love
When you were young
Scared of the night
Waiting for love to come along
And make it right
Your day will come, the past is gone
So take your time
And live and let live
There’s something ’bout love
That breaks your heart
Whoa oh oh oh
It sets you free
There’s something ’bout love
That tears you up
Whoa oh oh oh
You still believe
When the world falls down like the rain
It’ll bring you to your knees
There’s something ’bout love that breaks your heart
Whoa oh oh oh…
But don’t give up
There’s something ’bout love
Don’t fight
Don’t hide
Those stars in your eyes (in your eyes)
Let em’ shine tonight
Let em’ shine tonight
Hang on
Hang in
For the ride of your life
It’s gonna be alright
Hold on tight
There’s something ’bout love
That breaks your heart
Whoa oh oh oh
There’s something ’bout love
That breaks your heart
Whoa oh oh oh
It sets you free
There’s something ’bout love
That tears you up
Whoa oh oh oh
You still believe
When the world falls down like the rain
It’ll bring you to your knees (to your knees)
There’s something ’bout love that breaks your heart
Whoa oh oh oh…
But don’t give up
There’s something ’bout love
Whoa oh oh oh..
Set’s you free
There’s something bout love
That tears you up
Whoa oh oh oh
You still believe
When the world falls down like the rain
Pelukis Cahaya// Traveling// Photography// Sedikit cara untuk banyak bersyukur kepada-Nya ^_^
Rabu, 28 September 2011
Renungan yang suci di tempat yang tidak suci
Aku
duduk diatas batu itu
Diatas
segala nista, najis, kotoran jalanan
Kepalaku
masih tengadah
Ke
atas gelayutan mega pekat itu
Diam,
ku juga masih diam
Tapi
otakku di penuhi seribu tanya
Lihatlah!! perempuan gerbong tua itu
Masih duduk menunggu kucing-kucing
Lihat!!
Dia menyunggingkan senyum
Amboi
manisnya….!!
Huh,
kucing nakal itu masih kelaparan
Kemarilah
di sini masih banyak ikan
Mujair,
Nila,
Tuna,
Koki,
Arwana,
Pilih saja asal kau bisa menjamin makannya
esok
Urusan
timbangan nanti saja
Lulu
W.S
Lawrence Kohlberg
Lawrence Kohlberg
menekankan bahwa perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral
dan berkembang secara bertahap. Kohlberg sampai pada pandangannya setelah 20
tahun melakukan wawancara yang unik dengan anak-anak.
Dalam wawancara, anak-anak diberikan serangkaian
cerita dimana tokoh-tokohnya menghadapi dilema-dilema moral. Bagaimana
anak-anak dalam penyikapi setiap cerita yang dilakukan oleh masing-masing tokoh
dalam cerita yang disampaikan oleh kohlberg. Berikut ini adalah salah satu
cerita dilema Kohlberg yang paling populer:
Di Eropa seorang perempuan hampir meninggal
akibat sejenis kanker khusus. Ada
suatu obat yang menurut dokter dapat menyelamatkannya. Obat tersebut adalah
sejenis radium yang baru-baru ini ditemukan oleh seorang apoteker di kota yang sama. Biaya
membuat obat ini sangat mahal, tetapi sang apoteker menetapkan harganya sepuluh
kali lipat lebih mahal dari pembuatan obat tersebut. Untuk pembuatan satu dosis
kecil obat ia membayar 200 dolar dan menjualnya 2000 dolar. Suami pasien
perempuan, Heinz, pergi ke setiap orang yang ia kenal untuk meminjam uang,
tetapi ia hanya bisa mengumpulkan 1000 dolar atau hanya setengah dari harga
obat tersebut. Ia memberitahu apoteker bahwa istrinya sedang sakit dan memohon
agar apoteker bersedia menjual obatnya lebih murah atau memperbolehkannya
membayar setengahnya kemudian. Tetapi sang apoteker berkata, “Tidak, aku
menemukan obat, dan aku harus mendapatkan uang dari obat itu.” Heinz menjadi
nekat dan membongkar toko obat itu untuk mencuri obat bagi istrinya.
Cerita ini adalah salah satu dari sebelas cerita
yang dikembangkan oleh Kohlberg untuk menginvestigasi hakekat pemikiran moral.
Setelah membaca cerita, anak-anak menjadi responden menjawab serangkaian
pertanyaan tentang dilema moral. Haruskah Heinz mencuri obat? Apakah mencuri
obat tersebut benar atau salah? Mengapa? Apakah tugas suami untuk mencuri obat
bagi istrinya kalau ia tidak mendapatkannya dengan cara lain? Apakah apoteker
memiliki hak untuk mengenakan harga semahal itu walaupun tidak ada suatu
aturan hukum yang membatasi harga? Mengapa atau mengapa tidak?
Berdasarkan penalaran di atas kohlberg kemudian
merumuskan tiga tingkat perkembangan moral, yang masing-masing tahap ditandai
oleh dua tahap. Konsep kunci dari teori Kohlberg, ialah internalisasi, yakni
perubahan perkembangan dari perilaku yang dikendalikan secara eksternal menjadi
perilaku yang dikendalikan secara internal.
Tingkat Satu: Penalaran Prakonvensional
Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling
rendah dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak
memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral dikendalikan
oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.
Tahap 1 : Orientasi hukuman dan ketaatan ialah
tahap pertama dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tahap ini
perkembangan moral didasarkan atas hukuman. Anak-anak taat karena orang-orang
dewasa menuntut mereka untuk taat.
Tahap 2: Individualisme dan tujuan adalah tahap
kedua dari teori ini. Pada tahap ini penalaran moral didasarkan pada imbalan
dan kepentingan diri sendiri. Anak-anak taat bila mereka ingin taat dan bila
yang paling baik untuk kepentingan terbaik adalah taat. Apa yang benar adalah
apa yang dirasakan baik dan apa yang dianggap menghasilkan hadiah.
Tingkat Dua: Penalaran Konvensional
Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau
tingkat menengah dari teori perkembangan moral Kohlberg. Internalisasi individu
pada tahap ini adalah menengah. Seorang mentaati standar-standar (internal) tertentu,
tetapi mereka tidak mentaati standar-standar (internal) orang lain, seperti
orangtua atau masyarakat.
Tahap 3: Norma-norma interpersonal, pada tahap
ini seseorang menghargai kebenaran, kepedulian, dan kesetiaan pada orang lain
sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan moral. Anak anak sering mengadopsi
standar-standar moral orangtuanya pada tahap ini, sambil mengharapkan dihargai
oelh orangtuanya sebagai seorang perempuan yang baik atau laki-laki yang baik.
Tahap 4: Moralitas sistem sosial. Pada tahap ini,
pertimbangan moral didasarkan atas pemahaman aturan sosial, hukum-hukum,
keadilan, dan kewajiban.
Tahap Tiga: Penalaran Pascakonvensional
Penalaran pascakonvensional adalah tingkat
tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, moralitas
benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang
lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan,
dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.
Tahap 5: Hak-hak masyarakat versus hak-hak
individual, pada tahap ini seseorang mengalami bahwa nilai-nilai dan
aturan-aturan adalah bersifat relatif dan bahwa standar dapat berbeda dari satu
orang ke orang lain. Seseorang menyadari hukum penting bagi masyarakat, tetapi
nilai-nilai seperti kebebasan lebih penting dari pada hukum.
Tahap 6: Prinsip-prinsip etis universal, pada
tahap ini seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan
pada hak-hak manusia yang universal. Bila menghadapi konflik secara hukum dan
suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati, walaupun keputusan itu mungkin
melibatkan resiko pribadi.
Daftar Pustaka
Santrok, John W. 2002. Life Span Development:
Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Flouride(sebab timbulnya berbagai penyakit kesehatan)
Pernahkah anda mendengar kata Flouride?
Yup, bener. itu adalah zat yang sering kita temukan pada pasta gigi, permen karet,air mineral, dll. Tapi tahukah anda apa floride itu?
Tidak perlu susah-susah untuk mencari, dibawah ini ada sedikit tulisan tentang flouride yang saya kutip dari bukunya Jerry D. Gray yang berjudul "Deadly Mist:upaya Amerika merusak kesehatan dunia"
Ilmuwan dan para profesional di dunia kesehatan memperingatkan bahwa air minum dengan flouride mempunyai konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan kita. Selama lebih dari 50 tahun, pemerintah AS dan media mempromosikan bahwa flouride adalah suata zat yang aman dan efektif untuk mencegah gigi berlubang, "terutama pada anak-anak". Tetapi sebenarnya flouride bukanlah zat yang bermanfaat seperti apa yang ditanamkan oleh "media" kepada publik.
98% dari negara-negara Eropa timur telah menolak air yang diberi floride. Negara-negara tersebut termasuk, Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Itali, Luxemburg, Belanda, Norwegia, dan Swedia.
Alasan yang paling dominan mengapa negara Eropa menolak air minum yang diberi flouride, karena mereka beranggapan bahwa air minum untuk publik "BUKAN" alat yang benar untuk melakukan suatu pengobatan terhadap suatu popolasi. India dan Jepang juga telah menolak atau bahkan melarang pada tahun-tahun belakangan ini.
"Beberapa pemerintah kurang memahami betapa beracunnya flouride bagi tubuh." (UNICEF)
Dalam sebuah laporan UNCEF tahun 1999, mereka mengeluhkan bahwa "beberapa negara kurang memilki pemahaman betapa beracunnya flouride bagi tubuh, terutama bagi anak-anak, karena tubuh-tubuh muda menyerap lebih banyak floride daripada tubug dewasa."
Manfaat flouride memang telah menjadi pertanyaan di seluruh dunia selama jangka waktu yang lama. Selama beberapa tahun paling sedikit ada 12 pemenang nobel di bidang kedokteran yang telah memperingatkan masalah ancaman kesehatan yang ditimbulkan floride. Membuat anak-anak memakan atau maminum flouride bukan saja sangat tidak bermanfaaat, tetapi sangat berbahaya. Pengapuran yang terjadi pada gigi dan tulang disebabkan oleh konsumsi flouride memiliki sebutan "flourosis." Flouride sangat reaktif dan masuk ke dalam tulang dan sel-sel dan kemudian berakumulasi. Memang permukaan gigi akan menjadi lebih keras, tetapi giginya sendiri menjadi rapuh. Banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa flouride menimbulkan masalah pada persendian, tulang bengkok, oestroporosis, dan bahkan menimbulkan kanker tulang. Banhkab otak tidak akan mampu menghindari kerusakan yang ditimbulkan oleh flouride. Flouride memiliki pengaruh yang negatif terhadap sistem syaraf dan imun, dan pada anak-anak dapat menimbulkan rasa letih yang kronis, IQ rendah, ketidakmampuan belajar, lesu dan depresi.
Floride, racun bukan obat...!!!!
Yup, bener. itu adalah zat yang sering kita temukan pada pasta gigi, permen karet,air mineral, dll. Tapi tahukah anda apa floride itu?
Tidak perlu susah-susah untuk mencari, dibawah ini ada sedikit tulisan tentang flouride yang saya kutip dari bukunya Jerry D. Gray yang berjudul "Deadly Mist:upaya Amerika merusak kesehatan dunia"
Ilmuwan dan para profesional di dunia kesehatan memperingatkan bahwa air minum dengan flouride mempunyai konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan kita. Selama lebih dari 50 tahun, pemerintah AS dan media mempromosikan bahwa flouride adalah suata zat yang aman dan efektif untuk mencegah gigi berlubang, "terutama pada anak-anak". Tetapi sebenarnya flouride bukanlah zat yang bermanfaat seperti apa yang ditanamkan oleh "media" kepada publik.
98% dari negara-negara Eropa timur telah menolak air yang diberi floride. Negara-negara tersebut termasuk, Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Itali, Luxemburg, Belanda, Norwegia, dan Swedia.
Alasan yang paling dominan mengapa negara Eropa menolak air minum yang diberi flouride, karena mereka beranggapan bahwa air minum untuk publik "BUKAN" alat yang benar untuk melakukan suatu pengobatan terhadap suatu popolasi. India dan Jepang juga telah menolak atau bahkan melarang pada tahun-tahun belakangan ini.
"Beberapa pemerintah kurang memahami betapa beracunnya flouride bagi tubuh." (UNICEF)
Dalam sebuah laporan UNCEF tahun 1999, mereka mengeluhkan bahwa "beberapa negara kurang memilki pemahaman betapa beracunnya flouride bagi tubuh, terutama bagi anak-anak, karena tubuh-tubuh muda menyerap lebih banyak floride daripada tubug dewasa."
Manfaat flouride memang telah menjadi pertanyaan di seluruh dunia selama jangka waktu yang lama. Selama beberapa tahun paling sedikit ada 12 pemenang nobel di bidang kedokteran yang telah memperingatkan masalah ancaman kesehatan yang ditimbulkan floride. Membuat anak-anak memakan atau maminum flouride bukan saja sangat tidak bermanfaaat, tetapi sangat berbahaya. Pengapuran yang terjadi pada gigi dan tulang disebabkan oleh konsumsi flouride memiliki sebutan "flourosis." Flouride sangat reaktif dan masuk ke dalam tulang dan sel-sel dan kemudian berakumulasi. Memang permukaan gigi akan menjadi lebih keras, tetapi giginya sendiri menjadi rapuh. Banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa flouride menimbulkan masalah pada persendian, tulang bengkok, oestroporosis, dan bahkan menimbulkan kanker tulang. Banhkab otak tidak akan mampu menghindari kerusakan yang ditimbulkan oleh flouride. Flouride memiliki pengaruh yang negatif terhadap sistem syaraf dan imun, dan pada anak-anak dapat menimbulkan rasa letih yang kronis, IQ rendah, ketidakmampuan belajar, lesu dan depresi.
Floride, racun bukan obat...!!!!
Santoana_kisah lebai dari dunia perbinatangan
Ternyata di dunia perbinatangan
juga ada juga cerita yang mirip dengan sinetron. Binatang aja hidupnya mulai lebai. Yuk…
Pada zaman antah berantah. Dimana belum ada listrik, mana ujan, becek,
gak ada ojek, disebuah pulau yang bernama “jawa”, hiduplah seekor burung cantik
nan jelita bernama merak. Merak ini sudah layaknya artis. Kecantikannya
benar-benar membuat para burung laki-laki terpikat. Bulunya mengilap, berwarna
indah. Lehernya panjang jenjang udah kayak leher jerapah, kemudian kibasan
ekornya bagaikan kipas, sehingga kalau teman-teman burungnya ada yang kepanasan
gak perlu menyalakan AC, karena ada ekor Si Merak yang bisa dijadikan kipas.
Aku bangga, aku Indonesia…
Bahasa indonesia
merupakan bahasa yang sangat unik. Tidak ada duanya di dunia ini. Untuk
contohnya adalah, angka berapapun di
antara satu dan sembilan jika dijumlahkan maka hasilnya sama, yaitu sepuluh.
Contoh:
1+9=10 (S+S)
2+8=10(D+D)
3+7=10(T+T)
4+6=10(E+E)
5+5=10(L+L)
Benar
kan?
Coba cari bahasa mana di
dunia ini yang sama dengan Bahasa Indonesia tersebut.
B a n g g a j a d I I n d o n s
I a
Selasa, 27 September 2011
orang2 aneh dalam rumah saya...
saya punya tiga saudara laki-laki. Bisa dilihat fotonya. Mereka bener seorang laki-laki.
adik laki-laki saya yang pertama bernama, Maulid Huda adh Dhuhri, kedua Fikri Maulana, dan yang paling bontot bernama Ababil Ihya Ulumudin.
lain kali akan ada sesi khusus untuk menceritakan kegilaan dari saudara-saudara saya ini. Kita yang tergabung dalam Family Bandy, dengan Marga Yamani adalah termasuk ke dalam cucu yang biasa disingkirkan karena kegilaan dari ide-ide yang sering kita keluarkan. Bagi saya itu bukan ide gila, tapi kreatif. Jarang ada orang yang berfikir kreatif seperti kita.
lain kali akan ada sesi khusus untuk menceritakan kegilaan dari saudara-saudara saya ini. Kita yang tergabung dalam Family Bandy, dengan Marga Yamani adalah termasuk ke dalam cucu yang biasa disingkirkan karena kegilaan dari ide-ide yang sering kita keluarkan. Bagi saya itu bukan ide gila, tapi kreatif. Jarang ada orang yang berfikir kreatif seperti kita.
saya tahu kalian pasti menunggu cerita saya, tunggu tanggal mainnya. Akan saya posting cerita-cerita aneh yang pernah terjadi dalam kehidupan Bandi's Family..
Think out of the box
Satu hal yang
ingin saya katakan, mencari pemikiran baru/inspirasi tidak sesusah yang kita
bayangkan. Terkadang orang susah mendapatkan inspirasi karena cara berfikir
mereka yang terlalu tinggi dan ingin apa yang telah dikerjakannya mendapat
penghargaan atau sekedar pujian. Sebenarnya tidak ada
pemikiran kuno atau pemikiran modern. Yang ada hanyalah pemikiran orang-orang
yang kita anggap kuno itu sesungguhnya modern dimasanya. Pemikiran yang mereka
keluarkan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka di zaman itu.
Ide-ide gila saya sudah sering terlontar. Dan
menjadi suatu kewajiban hanya pesimisme yang saya dapatkan. Kenapa kita selalu
berfikir saklek? Berfikirlah out of the
box. Berfikir jauh dari kebiasaan yang sering difikirkan orang-orang. Saya
salah satu orang yang sangat menggemari kartun Doraemon. Semenjak masih TK
kartun inilah yang menjadi santapan saya dikala hari minggu tiba. Kartun ini
jugalah yang menginspirasi saya untuk
berfikir nyeleneh, berfikir ide-ide aneh, gila. Di tahun 90-an, tahun dimana
Doraemon lahir, orang Jepang sudah berfikir untuk membuat suatu kartun yang
berawal dari ide gila. Saya salut kepada pembuat kartun Doraemon. Karena pada
tahun yang bagi saya Indonesia masih primitifnya dia sudah bisa berfikir untuk
membuat kartun kucing yang memiliki kantung ajaib serba ada. Ditahun itu saja
mereka sudah berfikir untuk membuat kartunnya, saya yakin ditahun 2020-an
mungkin akan ada robot seperti itu, atau paling tidak alat-alat yang terdapat
dalam kantong ajaib Doraemon.
Orang-orang luar bagi
saya adalah orang-orang gila yang memiliki banyak ide gila. Saya mengagumi
cara-cara berfikir mereka. Saya teringat dengan apa yang dikataka dosen saya
terkait kehidupan anak-anak diluar negeri. Disana mereka benar-benar sudah
dibiasakan untuk mengeksplorasi apa yang mereka inginkan. Ketika ada anak
mereka yang naik pohon,mereka bukannya melarang, tetapi melihat sambil memantau
apa yang dilakukan si anak. Berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia. Jika
melihat anaknya naik pohon, dari jauh sudah dapat teriakan “jangan!!! Awas
jatuh,” dan lain-lain. Jujur saya katakan, itu mematikan rasa ingin tahu si
anak tersebut. Ini jangan, itu jangan, ini tidak boleh, itu juga. Manusia
Indonesia saat ini adalah hasil dari pendidikan salah yang didapatkan pada masa
kecilnya. Sifat, karakter, yang didapat pada masa remaja adalah hasil
pengalaman masa kecil anak. Oleh karena itu, para pakar anak usia dini
mengatakan bahwa masa prasekolah adalah masa golden age. Menurut Benjamin S. Bloom separuh perkembangan
intelektual anak berlangsung sebelum usia 4 tahun. Pada usia 4 tahun
perkembangan otaknya mencapai 50%, 4-8 tahun sebesar 30%, 8-18 tahun sebesar
20%. Perkembangan kognitif usia 18 tahun ke atas merupakan akumulasi dari
perkembangan anak usia dini. Selama ini kita selalu menyia-nyiakan masa
prasekolah anak. Akibatnya memang tidak akan terlihat langsung. Tetapi
mengendap layaknya gunungan es.
Lingkungan memiliki
efek yang sangat besar bagi perkembangan otak anak. Perkembangan otak sebelum
usia 1 tahun lebih cepat tetapi kematangan
otak berlangsung sesudah anak lahir. Pengaruh lingkungan awal pada masa awal perkembangan otak berdampak lama sehingga anak yang
mendapatkan stimulasi yang baik, fungsi otaknya akan berkembang lebih baik
pula. Lingkungan tidak hanya menambah jumlah sel otak yang aktif akan tetapi
juga menambah jumlah hubungan antar sel otak. Melalui Neuron yang terdapat di
dalam otak, informasi itu berjalan, kemudian dari otak ke otot. Merry Eming
Young, salah satu pakar anak mengatakan bahwa semakin banyak sel otak membentuk
hubungan-hubungan atau jaringan yang jika distimulus secara spesifik maka
kualitas otaknya akan semakin baik. Oleh karena itu, sering muncul lelucon,
jika otak orang Indonesia dan otak orang barat diperjualbelikan dipasaran, maka
bisa dipastikan otak orang Indonesia-lah yang akan laku. Kenapa? Karena otaknya
masih bersih, tidak pernah dipakai untuk berfikir, sehingga hubungan-hubungan
yang terjadi antar sel otak tidak banyak dan menyebabkan kualitas otak yang
kurang baik.
Terkadang hati saya
begitu miris ketika melihat orang tua memarahi anaknya karena naik pohon, lari
kesana kemari. Biarkanlah mereka menjelajahi dunia mereka. Biarkanlah mereka
mengeksplorasi apa yang mereka inginkan. Cukup orang tua sebagai pendamping
mereka waktu bermain.
Catatan terpenting saya
adalah, anak-anak yang sering dikatakan nakal bagi sebagian besar pasti akan
menjadi sukses. Kenapa? Karena mereka adalah orang-orang yang berani mengambil
resiko. Bukan hasil yang menjadi orientasi utama, tetapi jalan yang dilalui
untuk menjadi hasil yang bagus itu adalah pengajaran yang utama.
Jika kalian ingin
Indonesia menjadi lebih baik, maka perbaikilah anak-anaknya dari sekarang. Dan perhatikanlah masa golden age-nya.
The power of water, Subhanallah...
Banyak ilmu telah
diberikan kepada manusia untuk kemakmuran hidup kita. Salah satunya adalah ilmu
tentang air yang di anugrahkan kepada Prof. Dr. Massaru Emoto. Ia adalah ahli
terapi alternatif air dari Jepang, 63 tahun. Prof. Emoto mendapat hikmah dan kebijkasanaan
tentang air dari apa yang telah diusahakan dan ditekuninya sejak ia berumur 43
tahun.
Awal ketertarikannya
pada air adalah setelah kakinya disembuhkan dengan suatu jenisair yang diberi
energi penyembuh. Kemudian ia tergugah untuk meneliti rahasia atau misteri air.
Ada tiga pertanyan penting yang selalu menggoda pikirannya. Pertama, seberapa
seriusnyakah kita memperhatikan karakter
air ini. Kedua, seberapa besar mutu air dapat meningkatakan kualitas
dankehidupan kita. Ketiga, seberapa banyk pengethuan kita, kesadran manusia
dapat mengubah kualitas air.
Profesor Emoto
menenukan bukti berupa kristal air yang dibekukan dan difoto dengan
kecepatantinggi bahwa, bila kita ingin berterimakasih dan mngucvapkan kata-kat
yangbaik kepada air, kualitasnya akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, bila
kita mengabaikan dan menucapkan kata-kata yang tidak baik kepada air, maka
kualitas air akan mamburuk. Hasil penelitian Prof. Emoto tersebut kemudian
ditulis dalam dua buku fenomenal dan laris. Massages
from water(1999) dan the true power of water (2005)- kedua buku ini telah diterjemahkan
kedalam 24 bahasa, termasuk dalam bahasa indonesia.
Meskipun ia mengaku
bukan seorang yang religius yang taatmenjalankan ritual aagamanya, pesan moral
yang ada di dalam bukunya the true power of water manunjukkan kecerdasan
emosional dan spritual yang dimilikinya luar biasa. Ia menulis “di dunia yang
sempurna ini, tidak ada istilah kebetulan bahwa anada dan saya berangkat dalam
perjalanan ini. Kata-kata dan foto-foto yang anda lihat akanmembuka sebuah
dunia baru tentang segala kemungkinan bagi anda, seoerti penelitian yang telah
saya lakukan. Di buku ini anda akan mempelajari karakter air dan hal lain ynag
dapat mempengaruhi kesehatan dan kehidupan. Kita akan melihat pengaruh diri kita
masing-masing terhadap air, tidak hanya air yang kita minum, juga air yang
menyusun 70% tubuh kita, dan apa yang paling penting adalah apa yang terjadi
pada air atas interaksikita kepadanya. Tahun 2005 (22 februari) adalah awal
dekade tahun Air Dunia 2005-2014 PBB. Hal itu mejadi tanggung jawab setiap
orang untuk mempelajari air, sumber daya yang paling pentin di planet kita dan
untuk menolong perubahan kesadaran menuju pemikiran kita, menuju kata-kata dan
doa-doa kita, menuju kesepakatan kita untuk menghargai sesama dengan cinta dan
rasa syukur. Semoga pengetahuan kita terhadap air akan menolong dan membawa
kedamaian bagi seluruh kehidupan manusia.”
Prof. Emoto membuktikan
bahwa,pikiran, hati, doa, kata-kata positif penuh rasa syukur kepada Tuhan yang
kita lakukan setiap hari, secara langsung
akan mempengaruhi kualitas energi, struktur, dan formasi kristal air
yang ada didalam dan di luar tubuh kita. Dampaknya sangat besar bagi kuliatas
kesehatan serta energi kehiupan planet kita.
Demikian juga sebaliknya.
Air akan memberikan dampak buruk bagi kualitas kehidupan kita, apabila aura dan
energi dari pikiran, hati, doa dan kata-kata yang kita ucapkan bessifat
negatif. Sehingga kualitas energi, struktur, dan formasi kristal air aan
memburuk serta merusak kesehatan dan kehidupan lingkungan kita.
Bagi kita umat Islam,
membaca pernyataan singkat Prof. Emoto tentang air tersebut, seharusnya tidak
menangkap apa yang tersurat dan bersifaf fisika, kemudian menganggap penemuan
itu meniadakan eksistensi Tuhan. Sebaliknya dengan penemuan itu kita harus
semakin haqqul yakin akan makna
hakiki yang tersirat dalam air,konteks hakikat filsafat metafisikanya.
Bayangkan apa yang
terjadi pada 70% air yang menyusun dan membentuk tubuh kita, yang sedikitnya
dalam satu hari kita membacakan 17 kali surat Al-fatihah,Induk Al-Qur’an
(sebagai afirmasi, pengulangan doa, as-sab’ul
matsaany-tujuh ayat yang diulang-ulang) dalam 17 rakaat shalat wajib lima
waktu dalam 24 jam, yang tanpanya Shalat kita tidak sah? Apalagi kalau ditambah
17 rakaat shalat-shalat sunnah yang dianjurkan (nawafil). Padahal, Prof. Emoto hanya menempelkan atau
mengucapkan dua kata “cinta” dan “terimakasih”
dan ketika kedua tabung penelitian (cawan petri) berisi air dibekukan, energi
positif yang diserap oleh air dari kedua kata itu saja ketika difoto dengan
kecepatan tinggi menghasilkan bentuk pahatan kristal air yang sangat dan paling indah dibandingkan dengan
kata-kata yang baik seperti: “kebahagiaan, bagus sekali, lega, atau tenang.”
Hasilnya sebaliknya, ketika yang ditempelkan pada air adalah lawan dari
kata-kata tersebut.
Masya Allah! Pasti akan
lebih dahsyat lagi apabila pada cawan petri tadi diucapkan, dipaparkan,
ditempelkan asmaul husna, surat al
ikhlas, atau ayat kursi. Maka, nikmat dari Tuhan manakah yang engkau dustakan?
Senin, 26 September 2011
komentator style saya...
Dirumah, orang yang paling sering mengometari penampilan saya adalah Ibu. Beliau wanita. Saya tahu, karena di kamarnya banyak alat2 kosmetik. Catatan pertama dalam pelajaran menjadi wanita adalah, kalo didalam kamar cewek gak ada kosmetik, maka dia bukan wanita. Itu kata teman saya. Waktu SD saya suka maen make up2-an, pakai baju cinderella (padahal tu daster Ibu saya, qiqiqiq), berpenampilan layaknya putri yang turun comberan, item. Saya suka melakukan hal itu. Behubung saya perempuan satu2nya dirumah,jadi saya hanya bermain sendiri saja, dengan ditemani beberapa boneka saya yang berperan mnejadi dayang2 saya. Kalian tahu, kebiasaan saya menggunakan make up Ibu untuk maen2 berimplikasi pada naiknya uang bulanan Ibu untuk membeli kosmetik. Karena Ibu adalah wanita, yang setiap hal yang dilakukannya harus ada pertimbangan untung ruginya, dan Ibu juga tidak mau naluri saya sebagai wanita hilang (note: saya tomboy), akhirnya saya diberikan bedak bayi ukuran big. Sampai tujuh turunan pun nda akan habis niy bedak. Ibu juga menyimpan baik2 kosmetiknya. Dia takut ada tikus berkepala besar mendapatkan kosmetiknya itu. Yang pasti awal mula saya mengenal dunia wanita adalah dari Ibu saya.
Sejak SMA saya sudah terserang koreademik dan jepangdemik. Wabah ini telah menjangkiti seluruh sendi2 kehidupan saya. Mulai dari cara berpenampilan saya, hingga tipe cowok yang saya sukai (cool2 gimana gitu). Karena wabah jepangdemik juga yang membuat saya mengambil jurusan Bahasa waktu SMA, yang kebetulan mengajarkan bahasa jepang. Dan juga memang karena otak saya tidak mempu menyerap pelajaran yang berbau angka2. Hidup sudah susah, jangan dibuat susah dengan menghituang angka2 yang gak jelas buat apa. Yang paling gila pas pelajaran ekonomi, kita disuruh ngitung uang hantu, gak ada rupa. Kadang juga kita disuruh ngitung utang orang. Malas saya. Yasudahlah ambil bahasa saja, yang tidak ada hitungannya. Kepala tidak pusing, hidup jadi santai.
Dan tahukah anda? Ibu saya pernah melakukan suatu hal yang membuat saya menagis tujuh hari, tujuh malam, ampe airmata bisa ngisi kolam ikan yang kering. Blazer korea saya, yang sudah sekian lama saya kejar dan tunggu dijadikan kain pel. Terbayang nda sakitnya tu? Alasanya simple “habisnya jaket kamu udah kayak kain pel”, dengan santai Ibu saya menjawab. Padahal dikorea itu lagi ngetrend. Pengen saya laundry blazer saya tu, tapi rupanya udah seperti apa mungkin… tragis memang…
Di acara pernikahan
Ternyata acara pernikahan bisa dijadikan ajang untuk mencari jodoh. Faktanya adalah, kemarin kebetulan aku di undang diacara pernikahan temen yang notabene seorang aktivis juga. Aku tetap dengan style jepang ukhti yang aneh. Blazer+longdress+jilbab. Kalian tahu ternyata ada banyak aktivis yang berjenis kelamin wanita me-make over abis penampilannya. Mereka yang biasanya berkoar-koar dijalanan, panas2an, dan hampir tanpa bedak dikesehariannya. Mereka yang biasa menasehati saya untuk tidak berlebih2an. Ternyata mereka bisa juga berpenampilan seperti wanita sesungguhnya, dengan bedak, lipstik, parfum. Bagi saya itu adalah hal yang wajar. Kita wanita. Kalian tahu Wanita juga manusia. Kita ingin tampil beda, tampil cantik, dan menarik. Itu adalah hal yang manusiawi dan berprikewanitaan. Perlu ditanyakan mungkin kewanitaannya ketika mereka jauh dari hal2 yang seperti itu. Sekarang sudah banyak dari para aktivis yang menggunakan jilbab paris double dua (biar gak terawang, dan tetap syar’i). mereka juga sudah mulai menyentuh bedak, memperhatikan penampilan. Saya bahagia. Saya bahagia melihat saudari2 saya yang sudah mulai memperhatikan penampilan. Tidak seperti dulu banyak dari mereka, ke kampus dengan jaket organisasi, ransel, sepatu ket, gaya2 aktivis gitu. Kadang juga pergi acara2 seminar masih juga banyak yang menggunakan sendal jepit. Ketika ditanya “ukh, kenapa pakai sendal kan seminar formal”, hanya senyuman tipis yang saya dapatkan. Dalam hati saya berfikir, bagaimana mau dapat kader yang banyak kalo penampilan seperti itu. Penampilan memang buka yang utama, tetapi ketika bertemu dengan seseorang kesan pertama yang terlihat adalah penampilan. Ini bukan masalah zuhud atau tidak. Sepertinya konsep zuhud harus dipelajari ulang dalam pelajaran agama. Baju tidak perlu mahal, yang penting bersih, rapi dan tidak amburadul. Saya pernah melihat seorang saudari kekampus dengan penampilan seperti layaknya jemuran berjalan. Jilbab warna kuning, baju warna hijau, rok warna hitam, kemudian dengan ransel. Kalau dijepang itu tidak masalah karena disana anak mudanya lagi demam harajuku style, jadi semakin aneh penampilan semakin keren. Tapi ini Indonesia, semua mata memandang padamu jika kamu perpenampilan seperti itu.
Pernah seorang kakak yang memang sangat memperhatikan style berkata pada saya “Lu, sepertinya kita harus ada training berpenampilan yang baik deh, biar saudari2 kita niy tidak ngasal pakai kostum.” Ide bagus kata saya, tapi yakinlah akan ditolak mentah2. Tetapi saya yakin, pada masanya nanti pasti aka nada make over abis2an penampilan tu..
Hehehehe
(hanya sebuah kegundahan hati, jangan terlalu dibawa kehati)
Siapakah anak-anak luar biasa itu?
Anak-anak luar biasa adalah sebutan yang biasa diberikan pada anak-anak yang memerlukan kebutuhan khusus. Mereka juga kadang disebut sebagai anak-anak yang memiliki kekurangan atau anak cacat. Tetapi istilah anak-anak cacat sudah jarag digunakan pada masa kini dibandigkan dengan masa lalu karena istilah tersebut terlalu sensitive digunakan. Dan memang bagi saya mereka adalah anak-anak luar biasa dengan kemampuan yang luar biasa.
Anak-anak luar biasa didefinisikan sebagai anak-anak yang berbeda dari anak-anak biasa dalam hal ciri-ciri mental, kemampuan sensorik, kemampuan komunikasi, tingkah laku social, ataupun ciri-ciri fisik, perbedaan-[erbedaan ini telah mencapai tahap dimana anak-anak memerlukan modifikasi dalam aktivitas-aktivitas sekolah ataupun pelayanan pendidikan khusus agar mereka mampu berkembang secara maksimal.
Menurut Kirk (1989), anak-anak hanya dianggap uar biasa apabila memiliki kebutuhan untuk menyesuaikan program pendidikan. Ini akibat dari keadaan mereka tersebut menyebabkan mereka tidak dapat menerima pelajaran cara biasa dan menempatkan mereka pada barisan depan kelas hanya membuat mereka bosan. Ini juga menunjukkan bahwa anak-anak dengan IQ yang tinggi juga tergolong sebagai anak-anak yang luar biasa.
Terdapat beberapa kecacatan yang menjadikan anak-anak tersebut mendapatkan perhatian, bahkan pendidikan khusus. Farrel (2003) mengkategorikan kecacatan seperti berikut ini:
1. Komunikasi dan interaksi
a. Masalah penuturan bahasa
b. Masalah pembelajaran spesifik, seperti disleksia ataupun dyspraxia
c. Tunanetra
d. Autism
e. Masalah pembelajaran sedang dan serius
f. Kognitif dan pembelajaran
2. Perkembangan tingkah laku, emosi dan interaksi social
a. Masalah emosi dan tingkah laku
b. Menyendiri
c. Tingkah laku kasar
d. Mengganggu
e. Heperaktif dan kurang stabil
f. Interaksi social kurang matang
3. Sensorik dan fisik
a. Tunarungu
b. Tunanetra
Bagi teman-teman semua yang memiliki saudara, teman atau siapapun itu yeng memilki kelebihan seperti di atas jangan langsung dikucilkan, tetapi mari kita secara bersama-sama untuk membatu mereka dalam mengembangkan bakat dan minatnya. Dan yang paling terpenting adalah konsultasi rutin pada psikolog.
Semoga bermanfaat….
(di ambil dari buku “special education for special children”)
Langganan:
Postingan (Atom)