guru dan anak-anak SDN Talagumung |
Mencerdaskan
Kehidupan Bangsa, bukan hanya bualan kosong amanat Undang-undang Dasar 1945,
tetapi hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua anak bangsa. Ketika
ribuan orang berbondong-bondong untuk antri masuk di sekolah ternama, ketika
para pemangku kepentingan sibuk membicarakan tentang ujian nasional bagusnya
menggunakan komputer atau tidak, ketika segala informasi begitu mudah
didapatkan hanya dengan sekali klik di ujung jari, ternyata ada anak-anak di
dusun terpencil nan kaya sumber daya alam yang belum bisa menikmati kenyamanan
seperti itu. Jangankan berbicara bagusnya ujian nasional menggunakan komputer
atau tidak, melihat rupa komputer saja mereka belum pernah. Ilmu yang bagi
jutaan rakyat Indonesia begitu mudahnya didapatkan hanya dengan sekali klik di
ujung jari mereka, anak-anak di dusun tersebut malah harus berebutan membaca
buku yang sama setiap harinya. Di tengah keterbatasan yang serba kekurangan,
ada pemuda-pemuda hebat yang tak henti-hentinya menyalakan lilin harapan itu.
Sudah lelah rasanya, jika hanya merutuk kenapa dusunnya masih tertinggal
seperti ini, kenapa pendidikan hanya menjadi dongeng manis bagi mereka.
Daripada merutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin-lilin. Itu pula yang
mendasari mereka untuk membuat SD Fillial atau SD cabang untuk membantu
anak-anak dusun tersebut mendapatkan hak yang sama, mengenyam pendidikan yang
layak, sama dengan jutaan anak Indonesia lainnya.