Jumat, 15 Mei 2015

Bapak: Cinta dan Khawatir itu Berjalan Bersisian, Nak



“Hanya Bapak, laki-laki yang bisa kamu percayai seutuhnya.”

Pesan Bapak diwaktu aku beranjak remaja yang tak akan kulupakan hingga saat ini. Bapak, seseorang dengan cinta yang kadarnya tak bisa ditakar dengan apapun. Cinta dan khawatirnya yang selalu berjalan bersisian. Bapak, setiap harinya tanpa lelah selalu mengingatkan anak perempuannya untuk percaya bahwa laki-laki yang bisa dipercaya itu hanya bapak, selain itu jangan. Ketika anak gadisnya terlambat pulang, berkali-kali tanpa bosan telepon itu dideringkan. Ketika anak perempuannya beranjak remaja, segala petuah dan nasihat tak henti-hentinya diperdengarkan, berharap anak perempuannya selalu terjaga dan berbuat yang lurus-lurus saja. Bapak, seseorang yang selalu khawatir ketika ada laki-laki yang datang mengapeli anak perempuannya kerumah. Bapak dengan teliti melihat dari ujung kaki hingga kepala, siapa gerangan yang berani mengambil hati anak perempuannya. Bapak, seseorang yang setiap harinya tanpa lelah memberi petuah supaya anak perempuannya menjadi perempuan yang kuat, tidak boleh manja, mandiri dan hebat. Bapak, seseorang yang paling cerewet ketika anak perempuannya terlambat bangun atau tidur terlalu lama, bukan apa, dia hanya takut anaknya terbiasa hidup tak disiplin dan akan berlanjut hingga tua nanti.
Bapak, laki-laki super bagi anaknya yang cintanya tak akan bisa ditakar oleh apapun. Ketika anaknya sakit, mungkin Bapak adalah orang yang terlihat paling tenang, tetapi dibalik itu ada air mata yang diam-diam jatuh perlahan. Bapak sengaja menguatkan diri, karena punggung harus kuat menopang bagian tubuh yang lain, menopang Ibu yang juga larut dalam sedih tak berkesudahan. Bapak laki-laki yang paling cerewet ketika anaknya tak bisa masak, ketika anaknya tidak terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah. Bapak hanya tidak ingin nantinya suami anak perempuannya lebih suka masakan warung daripada masakan anak perempuannya. Bapak hanya tidak ingin rumah anak perempuannnya dikerjakan orang lain. Bapak hanya ingin mengajari anak perempuannya jadi anak yang kuat. Ketika anak perempuannya bepergian keluar rumah, introgasi yang begitu detail ditanyakan Bapak, dengan siapa kamu pergi, mau kemana, bagaimana makanmu nanti, pastikan jangan terlalu kelelahan.

“Banyak pesan yang disampaikan Bapak membuatku sadar akan cinta dan kekhawatiran itu selalu berjalan bersisian, sampai kapanpun.”

Sore itu sepulang kantor, Ibu bercerita tentang Bapak, tentang kekhawatirannya kepada anak perempuan satu-satunya ini. Ada banyak ketakutan-ketakutan yang datang. Bagaimana hidup anak perempuannya nanti tanpa Bapak, siapa laki-laki yang akan mendampingi anak perempuannya nanti, bagaimana pekerjaannya, bertanggung jawabkah ia, dan banyak kekhawatiran lain yang membuatnya berharap dalam doa di setiap sujudnya: agar yang terbaik selalu dilimpahkan kepada anak perempuannya itu. Bapak seseorang yang paling takut ketika nanti anak perempuan satu-satunya ini meninggalkan rumah. Bapak seseorang yang paling takut akan kemungkinan-kemungkinan dikehidupan masa depan anak perempuannya ini. Bapak seseorang yang tak pernah terlihat bersedih, tetapi selalu menangis dalam diamnya, dalam setiap sujudnya memikirkan bagaimana anak perempuannya ini nanti.
Bapak, tenang saja. Aku akan jadi perempuan yang kuat, mandiri dan tentu saja tidak manja. Bapak jangan khawatir, aku sudah bisa masak, walau rasanya masih jauh dari masakan Ibu, tapi aku berusaha, Pak. Aku akan bertemu laki-laki yang baik. Laki-laki yang hebat, paling tidak menurut versimu, Pak. Bapak tidak usah khawatir, laki-laki baik sedang dipersiapkan satu untukku, hadiah terindah dari Sang Pemilik Cinta, Pak.  Nanti, dia juga yang akan menjagaku, membimbingku untuk menuju jalan itu. Bapak tidak usah khawatir, pesan-pesan yang kau sampaikan setiap waktu tak akan kulupakan, Pak. Karena pesan itu pula jadi bekalku untuk hidup yang tak mudah ini.

Sumbawa, 15 Mei 2015
Efek nonton Le Grand Voyage
Jadi mellow untuk menulis tentang Bapak
Bapak dan Ibu Tersayang, love youuuu :D
 

5 komentar:

  1. Insya Allah didikan bapak akan selalu tertanam ya. Jangan khawatir pak nanti anaknya juga mendapatkan laki-laki special sesuai dengan keinginan bapak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Rabb.. makasi doanya Mbak Lidya, semoga segera dipertemukan dengan yang seperti itu mbak :D

      Hapus
  2. Benar, cinta itu bersisian dgn rasa khawatir. Semoga waktu itu segera datang ya Lu. Waktu dimana bapak bisa melabuhkan rasa percayanya pada lelaki yang terbaik untukmu :)

    Btw film Le Grand Voyage bikin aku mewek juga :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga segera ya Zahraa..
      hihihi iya, gara2 Le grand voyage ni tulisan terbit :D
      asli mewek saya nonton flm itu, sediiih...

      Hapus
  3. uhuk....... dan hanya aku yang boleh kau traktir makan Lu.. hahaha.. kangen kaw neng.. seneng liat blog kaw uda makin nemu jati diri... hihihi...

    daku juga punya 'rumah' baru sebagai guru. blog personal tetep. blog kemarin yg buat prajab uda tak ekspor ke blog guru juga biar gak bingung fans-fans di luar hahaha

    . so now I have two blogs :) pendongengkata tetep as a personal blog dan blog buguyu sebagai blog kerja. hahaha...

    BalasHapus

Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^