Jumat, 05 Mei 2023

Jalan-jalan ke Ai Mual, Si Kembarannya Mata Jitu

Ai Mual, ini air terjunnya yang mirip banget sama Mata Jitu


Jalan Dadakan di Ramadhan

Kalau kata orang, terkadang perjalanan yang tidak direncanakan bisa jadi lebih berjalan terencana daripada yang direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Ide perjalanan pun kadang suka tiba-tiba  muncul dengan begitu impulsif-nya. 

"Besok pagi kita ke Ai Mual yuk." Ajak Tiwi. Kita semua kemudian saling berpandangan. Saat puasa seperti ini, rebahan terasa lebih menyenangkan dibandingkan menghabiskan tenaga dengan jalan-jalan. Di hari biasa saja, minggu pagi seakan memiliki gravitasi yang begitu besar dibandingkan hari-hari lainnya. Rasanya begitu malas beranjak dari kasur. 

"Yuk, aku sih yes aja." Mas Akha mengiyakan, Mbak Susan tidak lama kemudian ikut mengiyakan, disusul dengan teman-teman yang lain. Baiklah, saya tidak memiliki pilihan selain ikut mengiyakan. Kapan lagi bisa jalan-jalan bareng mereka. Ai Mual juga salah satu destinasi wisata di Kabupaten Sumbawa Barat yang sangat ingin saya kunjungi dari dulu. Bayangkan saja, sudah 4 tahun saya tinggal di sini, tetapi belum pernah bisa mengunjunginya. Alasannya cuma satu, saya terlalu mager menghabiskan hari minggu saya dengan keluar rumah hahahhahaa. Sejak menjadi pi-en-ice a.k.a PNS, tenaga terasa sudah tersedot habis di hari kerja, hingga membuat akhir pekan dihabiskan hanya untuk rebahan, dan nge-drakor saja.

Perjalanan

"Sudah pada bangun belum?" Ketik saya di grup itu. Terpantau sudah lebih dari 15 menit, pesan saya belum ada yang baca atau pun balas. Berharap untuk bisa on time seperti berharap pada janji-janji manis doi yang lebih seringnya suka dicampur pemanis buatan daripada pemanis sungguhan. 

"Sudah Kak." Balas Tiwi di grup watsapp. Niat saya untuk memenuhi undangan kasur untuk rebahan, seketika saya urungkan. Saya mulai mempersiapkan beberapa perlengkapan untuk dibawa ke Ai Mual, yang paling utama bagi saya adalah kamera. Sudah lama rasanya saya tidak melakukan perjalanan, dan mengambil foto perjalanan. Semoga perjalanan ini bisa menjadi obat rindu saya akan foto-foto perjalanan.

Janji berangkat jam 8 pagi, akhirnya terealisasi jam 10 pagi. Mengumpulkan pasukan tiba dengan kata 'otw-nya' sungguh bukanlah hal yang mudah. Otw kadang bisa bermakna sebenarnya on the way, tetapi bisa juga bermakna oke tunggu wae, yang artinya kita diminta menunggu terus yang entah sampai kapan.

Berendam di sini emang asyik si


Ai Mual

Ai Mual merupakan salah satu air terjun yang ada di Desa Bangkat Monteh,  Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat. Beberapa tahun terakhir ini namanya menjadi begitu populer di kalangan anak-anak Sumbawa Barat.  Airnya yang dingin, hawanya yang sejuk, dan pemandangannya yang indah menjadi daya tarik orang-orang untuk berkunjung. Penampakan Ai Mual mirip dengan Mata Jitu yang ada di Pulau Moyo. Sungainya berundak-undak, dan airnya berwarna hijau toska, yang akan terlihat begitu indah jika difoto. 

Perjalanan dari Taliwang, menuju Ai Mual tidak memakan waktu yang lama. Sekitar 30 menit dengan menggunakan sepeda motor. Jalannya pun sudah mulus beraspal. Dari parkiran, kita sudah bisa langsung melihat penampakan sungainya. Tidak perlu jauh-jauh jalan kaki untuk bisa menuju ke air sungainya, hanya beberapa langkah dari parkiran saja. Di beberapa tempat di sekitar sungai telah disediakan brugak-brugak kecil, dan tempat duduk yang terbuat dari bambu. Kita bisa mandi di sungainya, kemudian beristirahat di brugak yang telah disediakan, atau bisa juga memasang hammock di pohon-pohon yang ada di pinggir sungai Ai Mual. Kita bisa leyeh-leyeh tiduran sambil menikmati semilir angin dengan iringan musik alam dari suara burung-burung. MasyaAllah, nikmat mana yang kau dustakan. Beruntungnya kita datang ketika bulan puasa, jadi Ai Mual sepi dengan pengunjung, kalau di hari-hari biasa, jangan harap kita bisa menikmati Ai Mual dengan bebas, karena kita pasti akan berdesak-desakkan dengan para pengunjung yang lainnya. Apalagi di akhir pekan, Ai Mual akan ramai dengan tenda-tenda pengunjung yang berkemah. Lokasi Ai Mual yang strategis dekat dengan jalan raya, kemudian tanah lapang yang lumayan luas untuk mendirikan tenda, jadi salah satu alasan kenapa Ai Mual selalu ramai dijadikan tempat berkemah. 

Perjalanan Pertama di 2023

Ini perjalanan pertama saya di 2023. Seperti sekali dayung dua sampai tiga pulau terlewati, ke Ai Mual bukan hanya untuk refreshing otak saja, tetapi juga sekalian untuk photoshoot produknya Mas Akha di @ranum_artisan. Bang Yashir dan Aldo yang jadi fotografernya, Tiwi yang jadi model. Saya dan Mbak Susan hanya berendam saja. Panas-panasan di jalan Taliwang-Brang Rea seketika langsung hilang dengan berendam di Ai Mual. Ibarat bunga yang tengah layu, terkena air langsung segar kembali. Saya membayangkan berendam di sini sambil makan pop mie. Dingin ketemu yang hangat-hangat, bisa menjadi perpaduan yang pas. Tapi sayang, kita kesini ketika Bulan Ramadhan, jadi tolong buang jauh-jauh pikiran tentang pop mie itu hahahaha.

Berendam di Ai Mual jadi ajang curhat saya dan Mbak Susan. Beliau banyak cerita tentang pengalamannya bekerja di Amanwana, tentang kisah cintanya, dan tentang hobinya merajut. Kesamaan hobi di antara kita membuat pembicaraan semakin asyik, jadi mengalir begitu saja, padahal ini adalah pertama kalinya saya bertemu dengan Mbak Susan. 

Hasil selfie kita dari polaroid


Kalau kata anak jaman sekarang "no pict sama dengan hoax", but seriously, kita tidak punya foto gambaran Ai Mual secara keseluruhan. Terlalu asyik leyeh-leyeh sambil berendam di sana, membuat kita lupa waktu dan lupa foto-foto. Padahal sebelum berangkat tadi, semua kamera sudah saya siapkan untuk mendokumentasikan keindahan Ai Mual. Akhirnya hanya kamera polaroid yang kita gunakan untuk foto-foto, itu pun dengan penuh ke-gambling-an, karena tidak bisa review hasilnya dulu sebelum dicetak. Tetapi hasilnya lumayanlah ya untuk bisa di post di sosial media, jadi kesan vintage-nya sangat terasa.

Tidak terasa, matahari sudah berada tepat di atas kepala kita. Di sini suasanya tetap terasa sejuk, tapi di perjalanan nanti, bisa dipastikan kita akan terbakar oleh panasnya jalanan. Seandainya perjalanan ini tidak dilakukan di bulan puasa, mungkin kita akan membawa persediaan bekal makanan yang banyak, dan pulang sore hari. Semoga perjalanan ke Ai Mual ini bukan perjalanan pertama dan terakhir kita. Semoga akan ada perjalanan-perjalanan lainnya lagi. Senang bisa bertemu dengan orang-orang yang sefrekuensi gini, jadi main dan becandanya bisa nyambung dan asyik. Memang benar kata mereka, perjalanan jika dilakukan dengan orang yang sefrekuensi, mau kemana pun juga pasti akan selalu menyenangkan. 

Kembali Lagi

Gara-gara keinginan makan pop mie di Ai Mual belum terlaksana, akhirnya saya mengajak Mbak Santi dan keluarganya untuk main-main ke Ai Mual usai lebaran. Saya juga belum memiliki foto Ai Mual untuk tulisan di blog saya. Selain itu, Ai Mual juga seperti memiliki daya tarik tersendiri yang membuat orang yang pernah datang kesana untuk kembali lagi. Begitu juga saya. Jam 8 pagi setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah, kita pun berangkat menuju Bangkat Monteh, desa tempat Ai Mual itu berada. Saya membonceng Fadhil dan Naufal, keponakan Mbak Santi. Tahu diri agak lemah dalam navigasi, saya malah sok oke jadi yang pertama jalan. Akibatnya kita harus mengalami drama tersesat di perjalanan hahaha. Fadhil dan Naufal deg-degan di sepanjang jalan, takut kita tidak bisa sampai di lokasi. Alhamdulillah berkat tanya sana sini ke penduduk sekitar, kita pun tiba di Ai Mual. Kita yang pertama jalan, eh malah jadi yang terakhir tiba. Emang bener, kita tidak boleh jumawa jadi orang, karena semua langsung dibayar tuntas di dunia sama Allah.

Macam bebek ketemu Air, begitulah kita ketika melihat sungai Ai Mual. Tidak butuh waktu lama, langsung byuuurrrr, segar sekali rasanya. Sungainya bersih sekali. Ketika kita sedang mandi, ada Bapak-bapak yang sepertinya Pokdarwis Ai Mual ini yang sedang memasukkan daun-daun kering yang berjatuhan ke dalam sungai ke dalam keranjang. Di sekitar sungai juga disediakan bak sampah. Keterlaluan sekali sih, kalau sudah disediakan fasilitas seperti itu tetapi masih suka membuang sampah sembarangan. 

Jalan menuju ke air terjunnya

Seger banget

Puas-puasin foto hahahha

Happy sekali saya hahhaa
Puas main, mandi dan berendam seharian membuat perut keroncongan. Bekal yang dibawa dari rumah pun kita makan sebagai pengisi tenaga untuk siap main-main lagi. Tak lupa keinginan saya untuk makan pop mie di Ai Mual harus terlaksana sekarang. Beruntung di sini ada warung kecil yang menjual popmie dan makanan ringan lainnya, jadi seperti dendam yang dibayar tuntas, keinginan makan pop mie pun harus dituntaskan saat ini juga hahhaha
Akhirnya popmie :)

Perjalanan ke Ai Mual ditutup dengan makan pop mie di depan air terjunnya hahhaaha. Sampai jumpa lagi di perjalanan selanjutnya :)

10 komentar:

  1. Cakepnya Ai Mual..airnya warna hijau kebiruan..syapun sering jalan dadakan mbk bareng sepupu .eeh kesana yuk...hayuuuk..kadang yg udh di rencanain suka ga jadi...kalau puasa malez mau kemana"karena ga bisa jajan😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, pemandangan di Ai Mual keren banget. Saya jatuh cinta ketika oertama kali kesana. Emang paling asyik itunjalan dadakan si, lgsg cuss jadi hahahah

      Hapus
  2. Tempatnya kok asyik banget. Bisa buat menepi sambil main air.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Mas, asyik sekali ini kalo mau buat segerin otak dr keramaian kota :)

      Hapus
  3. Langsung ngebayangin itu seger banget di sana.
    Jadi lokasi sekalian healing dan liburan menyenangkan bareng keluarga nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asli ini seger banget si Mbak. Aman dan nyaman tempatnya buat ajak keluarga liburan kesini :)

      Hapus
  4. hal ini yg kadang terasa bagi orang jakarta, merasa cemburu. buat dateng ke tempat yg msih asri gini, perjalanan nya bisa dijangkau dengan mudah dan ga makan waktu lama.

    air nya masih keliatan bening banget yaa
    krena rumah kakek yg terletak di bawah gunung, jd msih suka ngeliat yg ijo" gtu. tpi untuk bisa berendem smbil makan pop mie, kyak nya blm kesampean wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu previlege anak daerah ya ini, bisa menikmati alam yang masih asri tanpa butuh biaya banyak, dan waktu yang lama hehehe
      Iya Mas Ahmad, ini airnya masih bening banget si, bersih jg :)

      Hapus
  5. Wow...indah banget pemandangannya, Mbak
    Foto-fotonya keren banget. Rupanya Mbak fotografer terlatih juga ya.
    Dan foto terakhir...ah nikmatnya makan popmie. Terbayang deh dinginnya suasana air terjun dipadu dengan hangatnya popmie...hmmm

    Salam kenal ya Mbak.

    Salam persahabatan dari saya di Sukabumi,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah satu air terjun yang pemandangannya indah di Sumbawa Barat ya ini :)
      Makan popmie sambil berendam emang nikmat banget :)

      Salam persahabatan jg ya Mas, salam dari Sumbawa.

      Hapus

Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^