Rabu, 04 Maret 2015

Menggila di Jerman

"Jadi mau ke Jerman?? Kalau iya, segera berangkat biar ndak kena hujan dijalan." Pesan Bang Fathul kepada kita siang itu. Setelah Hari Inspirasi pagi ini, kita semua berencana refreshing sejenak ke Jerman. Sebuah tempat mempesona di bawah kaki Gunung Rinjani. 
Jerman di Lombok, serius Lu?? Hehehe, Jerman itu singkatan dari Jeruk Manis, agar tidak kepanjangan dalam menyebut, orang-orang sekitar menyingkatnya dengan sebutan Jerman, alias Jeruk Manis. Jeruk Manis, terasa ambigu lagi ya, Jeruk Manis a.k.a Jerman itu apa sih?? Jeruk Manis ini bukan semacam keluarga jeruk atau buah-buahan asli Lombok lho, bukan. Jeruk Manis ini adalah nama air terjun yang berada di Taman Nasional Gunung Rinjani. Letaknya tidak begitu jauh, dari Desa Tete Batu tempat kita mengadakan Kelas Inspirasi, sekitar 15 menit menggunakan motor. 
Pemandangan khas pedesaan seketika menyambut kita. Sawah berundak-undak, Gunung Rinjani terpajang cantik dihadapan, menjadi landscape alami desa ini yang membuat diri tak henti-hentinya berdecak kagum. Sepanjang jalannya pun kita dimanjakan dengan hijaunya pepohonan yang berjejer rapi.
jalan menuju jerman
Taman Nasional Gunung Rinjani
wow emejing kakak....
jalan menuju Jerman
Untuk menuju ke air terjunnya kita harus berjalan kaki melewati jalan setapak, tidak sampai satu jam kita sudah sampai di Jeruk Manis. Jalan setapak yang telah dibuat rapi seperti ini membuat kita berjalan dengan nyamannya. Ada beberapa pos perhentian ketika menuju Jerman, yang bisa dijadikan sebagai tempat peristirahatan jika kaki mulai lelah.
gemericik suara air sudah mulai terdengar
air terjun jeruk manis
"Jangan kelamaan main-mainnya nanti hujan keburu turun." Bang Fathul kembali mengingatkan melalui sms. Tapi yah begitulah kalau sudah lihat air seperti ini, kita bisa lupa waktu, sms dari Bang Fathul 'tidak sengaja' kami acuhkan, maaf Bang, ampun. Foto sana foto sini, narsis sana narsis sini.
Mata serasa melebar seketika melihat sejuknya air terjun itu, ingin rasanya menjatuhkan diri diatasnya, dan membiarkan badan dipijat alami oleh deburan air yang jatuh. Tapi keinginan hanya tinggal keinginan, saya tidak membawa banyak baju ganti ke Lombok, jadinya 'terpaksa' harus puas hanya dengan bernarsis ria -_-
no pix sama dengan hoax
i feel freeeee
Selang beberapa jenak setelah sms Bang Fathul terbaca, hujan tiba-tiba turun. Nah lho, kualat kan sama orang tua, sudah dibilang jangan kelamaan main-main. Kita semua panik, bukan karena takut basah atau apa, tapi (lagi-lagi) ada banyak kamera yang kita tenteng, tidak mungkin 'kesayangan' itu akan teronggok di tukang servis atau yang lebih mengenaskan lagi meninggal dengan tragis, huft. Tas Bang Yani menjadi korban untuk menyelamatkan harta benda berharga itu. Ini tidak seperti air hujan, tapi salju, dinginnya, bbrrrrr. Kaos yang diniatkan bisa dipakai pulang besok, jadi basah tersiram air hujan, tidak tanggung-tanggung lansung kuyup seketika.
Ini ceritaku minggu ini, kalau kamu??? hehehe

"Pelajaran moral nomor sekian, kalau dibilangin orang tua, harusnya dengar baik-baik, jangan diacuhkan, nanti bisa kualat, hahaha ^_^"

8 komentar:

  1. Wuih Jerman, gue udah terkesima baca judulnya ajah, eh ternyata di situ to... kalo di kulkas di rumah juga banyak Jerman loh...

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. hahahaha, pelajaran moralnya adalah mesti baca postingan sampai selesai :D

      Hapus
  3. hahahaha..ide bagus,jeruk manis.tematnya bagus ya mbak,seger,adem^^

    BalasHapus
  4. Aiih ternyata Jeruk Manis itu air terjun tho, liat air terjunnya inget sama air terjun di Bantimurung Sulsel

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak air terjun,,,hehehe
      masyarakatnya kreatif kasi nama Jeruk manis :D

      Hapus

Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^