Terlalu kejamkah, jika aku berharap setiap pagi
aku bisa memperbaiki dasinya, memasangkan sepatunya, mencium tangannya sebelum
dia berangkat kerja,
Terlalu kejamkah jika aku meminta pagi yang indah
dengan secangkir kopi panas, roti khas buatanku terhidang di meja dan
menunggunya menyantapnya.
Terlalu kejamkah jika aku ingin menunggu waktu dia
datang sembari membaca buku-buku psikologi, atau merajut beberapa potong baju
bayi yang lucu, atau memasak kue kesukaannya.
Terlalu kejamkah jika siang hari, aku ingin
mengantarkannya makan siang dalam sekotak rantang, aku hanya takut dia lebih
suka makanan kantin yang penuh dengan penyedap daripada masakan buatanku, aku
hanya takut jika dia lebih rindu makan diluar daripada menunggu nasi rantang
yang aku bawakan.
Terlalu kejamkah jika aku ingin memiliki perasaan
harap-harap cemas menunggu seseorang datang mengetuk pintu dan mengucapkan
“Assalamu’alaikum”, dan aku dengan setengah berlari menemuinya, dan mencium
tangannya.
Terlalu kejamkah jika aku ingin kita berbagi mimpi
bersama, tentang cita-cita kita, tentang keinginan kita. Aku hanya ingin sore
yang tenang dengan helaan nafas angin pada pucuk-pucuk daun muda menghela wajah
kita. Aku hanya ingin kita duduk manis dengan secangkir kopi, kita bercerita
banyak hal, lalu tertawa bersama.
Terlalu kejamkah jika aku meminta setiap magribku
ada seseorang yang mengimani sholatku, mengaji bersama, mentadabburi Al-Qur’an
bersama. Terlau kejamkah jika disepertiga malam terakhir aku ingin ada yang membangunkan
aku sholat, lalu tahajud berjamaah, menangis dikeheningan malam, memusahabah
diri yang sering lalai.
Terlalu kejamkah jika aku ingin sepotong hari
dimana kita mendorong trolly bayi dan beberapa pasang mata menatap kita iri,
menyaksikan betapa harmonisnya kita.
Terlalu kejamkah jika aku meminta ini??? Jika
memang ini terlalu kejam, maka aku rela jadi manusia paling kejam, walau aku
tahu juga Kau tidak akan pernah kejam kepada hamba-Mu, hanya hamba-Mu yang
lemah ini saja terlalu kejam meminta dan tidak sabar menunggu kapan datangnya
waktu itu.
NB:
*Tiba-tiba perasaan melow drama memuncak. Entahlah, hanya ingin menulis ini, itu saja...
Sumber Google |
Indah sekali "kejamnya" itu mb.. :)
BalasHapusmengejam-ngejamkan diri mbak, qiqiqiqi :D
HapusI'm looking for some good site and i found this! Wow, honestly i never thought that you would write something so 'mellow dramatic' like this...is that you Lulu??? LOL :D
BalasHapusyeah,,, this is me sometime...
Hapusi dont know that feeling come again and again....
huhuhuhu