Daripada merutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin, kan????
Saya tidak menapikkan bahwa saya juga pernah menjadi bagian dari orang yang merutuk keadaan negeri ini. Kenapa pendidikannya kacau, kenapa masih banyak anak yang tidak bisa sekolah, kenapa kesenjangan ekonomi semakin menjadi-jadi, kenapa korupsi semakin merajalela, dan banyak lagi kenapa yang lainnya. Saya juga suka turun-turun ke jalan bersama teman-teman mahasiswa lainnya untuk mengkritisi ini semua. Tidak hanya turun jalan, kita juga sering hearing, dialog, dengan pejabat atau instansi terkait. Tetapi semakin lama jengah juga hanya merutuk keadaan. Oleh karena itu, awal 2013 yang lalu, atas inisiatif beberapa teman-teman kita membuat perkumpulan yang namanya "Mataram Mengajar", gayanya mirip-mirip Indonesia Mengajar-lah,hehe. Mataram Mengajar di bina oleh Lembaga Perlindungan Anak Kota Mataram dan Dewan Anak Mataram. Saya yang kesehariannya berkecimpung dalam dunia pendidikan, khususnya dunia anak-anak merasa tertantang untuk berpartisipasi di sini.
Sekarang Mataram Mengajar telah berhasil membangun 1 PAUD sosial, namanya adalah PAUD Merah Putih, dan TPQ, yang letaknya di perkampungan nelayan Ampenan, Mataram. Tidak ada perjalanan yang tidak menemukan rintangan. Tujuan mulia tidak selamanya mendapatkan respon baik, tidak banyak juga orang yang menentang apa yang kita lakukan. Tetapi satu azzam yang tertanam dalam diri "Ingin melakukan sesuatu untuk mereka". Teman-teman yang tergabung di sini hanya beberapa orang saja yang pendidikan, rata-rata mereka adalah anak fakultas hukum yang setiap harinya bergelut dengan undang-undang dan peraturan. Tidak ada pengalaman sama sekali dalam mengajar, tetapi mereka rela belajar dan bekerja keras untuk mengajar mereka. Kita memulai pembangunan PAUD ini dari nol, berbekal sedikit sokongan dana dari pemerintah dan donatur, PAUD ini bisa terbentuk. Mulai dari perombakan bangunan, pengecatan, dsb yang mengerjakannya adalah teman-teman di Mataram Mengajar dan DAM (Dewan Anak Mataram). Baju kotor dan kena cat menjadi sensasi sendiri. Masyarakat setempat juga antusias membantu kita dalam membangun PAUD ini.
Saat ini PAUD Merah Putih sudah berjalan 4 bulan. Walaupun fasilitas seadanya, tetapi kami para pengajar menikmati hari-hari kita di sana. Hari-hari kita jadi ramai dengan canda tawa mereka. Semoga dari Mataram Mengajar ini semakin banyak sekolah sosial yang akan terbangun.
Ini adalah langkah awal kami. Kami hanya ingin melakukan sedikit yang kami bisa untuk negeri ini. Kami putera-puteri bangsa siap membangun negeri. Dari sini semoga akan lahir bibit-bibit bangsa yang berprestasi...
Sempat masuk Lombok Post kemarin,hehehe.. Deadlinenya harusnya Mataram Mengajar |
siip dah...
BalasHapusmas topik on terus..
Hapusudah tengah malam juga,hehee
wah pengen swaktu-waktu maen2 kesan :D boleh kan.....
BalasHapus"Saya tidak menapikkan bahwa saya juga pernah menjadi bagian dari orang yang merutuk keadaan negeri ini. Kenapa pendidikannya kacau, kenapa masih banyak anak yang tidak bisa sekolah, kenapa kesenjangan ekonomi semakin menjadi-jadi, kenapa korupsi semakin merajalela, dan banyak lagi kenapa yang lainnya. "
bener banget...bener banget
waaah dengan senang hati menerima kedatangannya...
Hapusayo kapan2 main2 kesini..
berkumpul dengan anak2 hebat :D
nah semangat ini mesti ditularin ke lombok timur. sekolah rakyat, gratis dan membebaskan, mesti dikembangkan. ditunggu kiprahnya di lotim ya
BalasHapusTu bang moerad di atas orang lotim..hehehe
Hapus:D
Insya Allah, akan banyak lagi sekolah gratis untuk rakyat :D