Satu hal yang
ingin saya katakan, mencari pemikiran baru/inspirasi tidak sesusah yang kita
bayangkan. Terkadang orang susah mendapatkan inspirasi karena cara berfikir
mereka yang terlalu tinggi dan ingin apa yang telah dikerjakannya mendapat
penghargaan atau sekedar pujian. Sebenarnya tidak ada
pemikiran kuno atau pemikiran modern. Yang ada hanyalah pemikiran orang-orang
yang kita anggap kuno itu sesungguhnya modern dimasanya. Pemikiran yang mereka
keluarkan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka di zaman itu.
Ide-ide gila saya sudah sering terlontar. Dan
menjadi suatu kewajiban hanya pesimisme yang saya dapatkan. Kenapa kita selalu
berfikir saklek? Berfikirlah out of the
box. Berfikir jauh dari kebiasaan yang sering difikirkan orang-orang. Saya
salah satu orang yang sangat menggemari kartun Doraemon. Semenjak masih TK
kartun inilah yang menjadi santapan saya dikala hari minggu tiba. Kartun ini
jugalah yang menginspirasi saya untuk
berfikir nyeleneh, berfikir ide-ide aneh, gila. Di tahun 90-an, tahun dimana
Doraemon lahir, orang Jepang sudah berfikir untuk membuat suatu kartun yang
berawal dari ide gila. Saya salut kepada pembuat kartun Doraemon. Karena pada
tahun yang bagi saya Indonesia masih primitifnya dia sudah bisa berfikir untuk
membuat kartun kucing yang memiliki kantung ajaib serba ada. Ditahun itu saja
mereka sudah berfikir untuk membuat kartunnya, saya yakin ditahun 2020-an
mungkin akan ada robot seperti itu, atau paling tidak alat-alat yang terdapat
dalam kantong ajaib Doraemon.
Orang-orang luar bagi
saya adalah orang-orang gila yang memiliki banyak ide gila. Saya mengagumi
cara-cara berfikir mereka. Saya teringat dengan apa yang dikataka dosen saya
terkait kehidupan anak-anak diluar negeri. Disana mereka benar-benar sudah
dibiasakan untuk mengeksplorasi apa yang mereka inginkan. Ketika ada anak
mereka yang naik pohon,mereka bukannya melarang, tetapi melihat sambil memantau
apa yang dilakukan si anak. Berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia. Jika
melihat anaknya naik pohon, dari jauh sudah dapat teriakan “jangan!!! Awas
jatuh,” dan lain-lain. Jujur saya katakan, itu mematikan rasa ingin tahu si
anak tersebut. Ini jangan, itu jangan, ini tidak boleh, itu juga. Manusia
Indonesia saat ini adalah hasil dari pendidikan salah yang didapatkan pada masa
kecilnya. Sifat, karakter, yang didapat pada masa remaja adalah hasil
pengalaman masa kecil anak. Oleh karena itu, para pakar anak usia dini
mengatakan bahwa masa prasekolah adalah masa golden age. Menurut Benjamin S. Bloom separuh perkembangan
intelektual anak berlangsung sebelum usia 4 tahun. Pada usia 4 tahun
perkembangan otaknya mencapai 50%, 4-8 tahun sebesar 30%, 8-18 tahun sebesar
20%. Perkembangan kognitif usia 18 tahun ke atas merupakan akumulasi dari
perkembangan anak usia dini. Selama ini kita selalu menyia-nyiakan masa
prasekolah anak. Akibatnya memang tidak akan terlihat langsung. Tetapi
mengendap layaknya gunungan es.
Lingkungan memiliki
efek yang sangat besar bagi perkembangan otak anak. Perkembangan otak sebelum
usia 1 tahun lebih cepat tetapi kematangan
otak berlangsung sesudah anak lahir. Pengaruh lingkungan awal pada masa awal perkembangan otak berdampak lama sehingga anak yang
mendapatkan stimulasi yang baik, fungsi otaknya akan berkembang lebih baik
pula. Lingkungan tidak hanya menambah jumlah sel otak yang aktif akan tetapi
juga menambah jumlah hubungan antar sel otak. Melalui Neuron yang terdapat di
dalam otak, informasi itu berjalan, kemudian dari otak ke otot. Merry Eming
Young, salah satu pakar anak mengatakan bahwa semakin banyak sel otak membentuk
hubungan-hubungan atau jaringan yang jika distimulus secara spesifik maka
kualitas otaknya akan semakin baik. Oleh karena itu, sering muncul lelucon,
jika otak orang Indonesia dan otak orang barat diperjualbelikan dipasaran, maka
bisa dipastikan otak orang Indonesia-lah yang akan laku. Kenapa? Karena otaknya
masih bersih, tidak pernah dipakai untuk berfikir, sehingga hubungan-hubungan
yang terjadi antar sel otak tidak banyak dan menyebabkan kualitas otak yang
kurang baik.
Terkadang hati saya
begitu miris ketika melihat orang tua memarahi anaknya karena naik pohon, lari
kesana kemari. Biarkanlah mereka menjelajahi dunia mereka. Biarkanlah mereka
mengeksplorasi apa yang mereka inginkan. Cukup orang tua sebagai pendamping
mereka waktu bermain.
Catatan terpenting saya
adalah, anak-anak yang sering dikatakan nakal bagi sebagian besar pasti akan
menjadi sukses. Kenapa? Karena mereka adalah orang-orang yang berani mengambil
resiko. Bukan hasil yang menjadi orientasi utama, tetapi jalan yang dilalui
untuk menjadi hasil yang bagus itu adalah pengajaran yang utama.
Jika kalian ingin
Indonesia menjadi lebih baik, maka perbaikilah anak-anaknya dari sekarang. Dan perhatikanlah masa golden age-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^