Senin, 26 September 2011

catatan gila calon psiolog, "tentang nama.."

konbanwa!
^_^
(ceileh, bahasamu nak, nyontek dimana..)
Maklumlah, saya kan penggemar doraemon jadi bisalah jepang sedikit2. Saking saya menggemari kartun gila seperti doraemon itu. Badan juga gak kalah seperti doraemon. Bulat. Kadang orang juga susah membedakan  ketika main bola dilapangan. Yang mana bola, yang mana orang ya. Hm, maklumlah orang syirik. Begitulah.
Kadang saya bingung. Whats wrong with me. Badan sebelas duabelas seperti luna maya kerendem di air terus bengkak kok dibilang bola. Hahahahahaha. Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Dasar kafilah pelit. Anjing menggonggong artinya lapar. Dikasi makan gitu.
Baiklah, kembali ke laptop! Kata temen2 saya di kampus. Tak kenal maka ta’aruf (Loh? Mau nikah Lu). Perkenalkan nama saya Lulu WS (gaya kenalannya kaya gaya kenalan anak baru, pas 1 SMA,malu2 gimana gitu, pipi kemudian merah merona, kaya abis ketimpuk bola). Kembali lagi perkenalannya. Nama saya Lulu WS. Ya, seperti yang ada didalam pikiran kalian. Kalian pasti bertanya, apa itu WS. Tak perlulah saya menjelaskan sebenarnya. WS adalah marga saya. Dan kalian sudah pasti tahu WS Rendra. Saya anaknya WS Rendra yang nyasar di alam orang gilaus.dalam hati bapak teriak sambil bawain golok. “Lulu anak durhaka kamu, apa arti aku bagimu, baiklah kalau begitu, uang jajanmu bapak stopp.” Saya berlutut sambil memelas “jangan rhoma, baiklah aku akan konfrensi pers untuk memberitahu siapa aku sebenarnya (gayamu, emang kamu siapa,kalah2 artis)”.
Kembali ke topik. WS saya dapatkan dari Bapak saya. W artinya Wulandari dan S artinya Subandi (my father name). saya tahu sebenarnya Bapak saya sangat mengdolakan WS Rendra. Dan sebagai bocoran saja Bapak saya orangnya sangat Sastra, dan amat menyukai baca buku (padahal amat aja gak suka baca, aku tahu, karena amat temen SD aku). Bapak saya adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Beliau sudah berjasa membuat banyak anak indonesia bisa baca tulis. Bapak saya laki2 terhebat yang pernah ada dihidup saya. Saya berharap nanti suami saya bisa mengalahkan rating Bapak dihati saya. Entah siapapun nanti yang akan menjadi pendamping hidup saya, saya berharap dia tidak berbadan subur. Takutnnya nanti kalo jalan2 dilihat orang seperti bola yang lomba gelindingan.
Jujur sebenarnya saya tidak suka dengan nama Lulu. You know what? Karena dalam bahasa sasak (lombok), Lulu always diplesetkan menjadi Lolo’ (nama alat kelamin laki2,sopan memang). Saya tidak suka. Saya selalu berfikir untuk mengganti nama saya dengan anisa, cristi, dita, atau apalah yang keren gitu. Tapppi, saya hanyalah anak kecil yang takberdaya. Makan pun masih ngemis dirumah orang tua. Bapak saya ngasih nama aja potong kambing. Seandainya lalat bisa jadi pengganti kambing. Udah ribuan kali saya ganti nama. Wkkwkwkwkwk. Saya benci dengan nama saya. Kalo ada yang nanya nama saya. Saya bilang kalo nama saya adalah wulan (mengambil nama tengah saya). Waktu SD, mengejek saya menjadi makanan sehari2 mereka. Hebat, udah gak makan nasi lagi, tapi makan nama saya. Yang berakibat  saya makan hati setiap hari. Hingga pada suatu hari yang cerah. Dibawah pohon mangga yang dihuni oleh ribuan semut2 nakal, saya datang mendekati Bapak saya. Saya membawakan secangkir kopi panas dan pisang goreng panas. Dalam hati bapak saya pasti ngomel. Cuaca panas, minumannya juga panas, makanan juga panas. Komplit. Pintar ya, anaknya siapa dulu.  Saya duduk didekatya. Sambil shy-shy cat (malu2 kucing maksudnya). Saya mengutarakan maksud hati. “bapak bolehkah saya mengganti nama? Saya malu dengan nama itu.”
Bapak terdiam. Dia meminum kopi buatan anaknya perempuan satu2nya itu. aku deg2an. Bapak setuju tidak ya. Saya takut. Keringat sebesar jagung tumbuh disekitar wajahku.  Wajahnya menunjukkan ekspresi yang tidak biasanya. Ekspresi yang biasa terlihat pas tanggal tua. Dengan cool. Beliau berkata. Kata yang tidak mungkin terlupakan. Kata yang menginspirasiku untuk menjadi lebih baik.
“ nak, kopinya pahit, ganti dong yang lain.”
**Gubrak**
Kursi saya patah jadi dua. Kepala sukses benjol. Alhamdulillah yaa..
Chef kecil yang amatiran. Akhirnya, dengan langkah gontai aku kedapur. Dan membuat syrup, not cofee. Kembali lagi aku duduk disamping Bapak. Kuulangi kata2ku tadi. Dan beliau menjawab.
“kamu tahu apa artinya Lulu dalam bahasa Arab. Lulu artinya mutiara. Bapak ingin kamu kadi mutiara yang indah. Yang tidak sembarang orang bisa memegangnya. kamu tahu mutiara dari covernya terlihat sangat jelek. Tapi, ketika dibuka ada benda kecil yang indah. Itulah mutiara. Penampilan bukanlah yang utama, tetapi hati yang bersih adalah hal yang paling utama. Untuk mendapatkan mutiara juga butuh perjuangan yang sangat. “
Aku terdiam mendengar kata2nya. Sudah kubilang kan di awal tadi. Bapak sangat sastra. Like this.
Start from I hear that, I like my name. sutralah orang mau ngemeng apa. Yang penting eke bahagia bo’. Yuukkk..
Saya lahir 26 maret. Tepat sehari setelah ultah Bapak saya. Dan pantas saja. Saya copy paste dari Bapak. Mbok ya, anak cewek tu mirip Ibunya. Ibu saya cantik. Sepertinya dia bidadari yang turun dari Kayangan. Dia begitu halus, gemulai, pintar masak. Idaman bener2 da. Sedangkan saya. 180 derajat berbalik dari itu. Sehingga kalo keluar berdua sama Ibu, dan kebetulan papasan sama temen dijalan. Mereka pasti nanya. “siapa Lu?”, bangga saya menjawab “My mother”. Mereka dengan sopannya tertawa sambil membisikkan kata2 yang menyebalkan “anak pungut kamu Lu”. Sopan kan temen2 saya. Wajar nilai agamanya jelek.
Hal yang sebaliknya terjadi ketika keluar dengan Bapak. Tidak perlulah mereka bertanya itu siapa. Malahan mereka yang duluan berbisik, “bener2 anak bapak kamu Lu”. Hmm, emang aku anak siti mariyam.
Dan yang jadi pertanyaan besar dikepala saya dari dulu adalah…
Jeng, jeng, jeng, jeng (dengan irama musik menegangkan)

Kok bisa Ibu saya naksir dengan laki2 yang (mohon maaf Bapak saya harus jujur mengatakan) kurang ganteng?
Saya akan menjawabnya setelah yang satu ini. Kembali ke…. Ke blog saya. Hehehe

Saya punya tiga saudara laki2. Tidak ada satupun hal yang menyamakan kita. Kita berempat adalah sekawanan saudara yang bagaikan bumi dan langit. We are diferent.   Tapi saya tidak akan membahasnya disini. Ada sesi tersendiri. Khusus membahas kegilaan empat bersaudara.
Mata sudah lelah. Bantal rupanya lebih asyik saat ini daripada internetan. Okey, my Blog. Gutbai. Semoga besok kita masih bisa bertemu dengan tut kybord komputer tua saya ini. Hehehe
Lulu WS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^