Senin, 10 Juni 2013

Eksotisme Si Merah Muda dari Jerowaru (Pantai Pink)

Semua orang yang ingin ke Pantai Pink pasti dengan satu alasan. Penasaran. Pasir putih sudah biasa, apalagi pasir hitam lebih biasa lagi. Nah, kalau pantai yang pasirnya berwarna pink, itu luar biasa. Saya juga sangat penasaran dengan keindahan pantainya. Di Indonesia hanya ada dua pantai yang berwarna pink, pertama di Pulau Komodo dan yang kedua di Lombok Timur, tepatnya di Kecamatan Jerowaru. Hasil searching foto-foto di internet juga membuat saya semakin penasaran dengan merah mudanya pantai itu. Oh ya sebenarnya warga setempat menyebut pantai ini dengan sebutan Pantai Tangsi, tangsi dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya barak. Yah, memang benar, dulunya daerah sekitar Pantai Pink digunakan sebagai markas tentara Jepang, terbukti dengan ditemukannya meriam dan lorong persembunyian.  Lama kelamaan Pantai Tangsi ini lebih dikenal dengan Pantai Pink.

Rezeki saya untuk menjejakkan kaki ke pantai nan eksotis ini adalah hari ahad 9 Juni 2013.
Berangkat dari Mataram hari sabtu pukul 17.00 Wita. Sengaja berangkat hari sabtu karena berencana menginap satu malam di rumah teman, Desa Karang Baru, Aik Mel, Lombok Timur. Agar perjalanan ke Pantai Pink tidak begitu melelahkan. Ahad pagi jam 08.00 Wita, saya menyempatkan diri dulu untuk tracking ke Aiq Numpas. Nanti tentang perjalanan ke Aiq Numpas saya review lebih dalam lagi, sekarang fokus ke Pantai Pink.
Habis tracking ke Aiq Numpas, pukul 12.00 Wita berangkat dari Aik Mel. Saya berdua dengan teman, Nani. Di antara kita berdua tidak ada yang mengetahui jalan ke Pantai Pink. Berbekal info lokasi dari teman yang pernah kesana kita akhirnya gowes aja. Sebenarnya teman-teman Kammi juga akan mengadakan rekreasi ke Pantai Pink, dan bisa bersamaan berangkatnya tetapi sebelumnya mereka mengadakan baksos dulu di Daerah Sakra Barat, Lotim. Baksos teman-teman Kammi tempatnya lumayan jauh, kita berdua tidak ada yang tahu lokasi persisnya. Daripada nanti nyasar-nyasar, yasudah kita akhirnya memutuskan untuk berangkat berdua saja. Nanti ketemu teman-teman Kammi bisa di Pantai Pink saja.
Pukul 13.00 wita, kita masih berada di Kecamatan Sakra. Istirahat sholat dulu.
Masjid As Sakirin, Sakra

Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya di review travelling saya. Saya sangat menyukai arsitektur-arsitektur masjid yang ada di Lombok. Indah.
Sholat Dzuhur sambil istirahat sejenak di masjid As Sakirin. Bersiap untuk perjalanan selanjutnya. Menemukan si merah muda yang eksotis itu. Pukul 13.15 Wita, kita melanjutkan lagi perjalanan. Telpon sana sini teman yang ada di Mataram untuk menjadi petunjuk jalan kita. Sambil telponan sambil jalan. Kiri kanan ijoo. Menyejukkan mata. Inilah bedanya Lombok dengan Sumbawa. Lombok itu penuh dengan pemandanganya yang asri sedangkan Sumbawa, kiri kanan jalannya selalu ada Pantai. Pantai Sumbawa juga tidak kalah bagusnya. Yah, cuma itu, belum tereskpose dengan baik. Infrastruktur kesana masih jelek. Pukul 14.00 Wita kita sudah sampai di Kecamatan Jerowaru. Lokasi Pantai Pinknya masih jauh. Setiap bertanya sama Inaq-inaq yang ada di pinggir jalan, ekspresi mukanya, kedua alis disatukan, mereka itu seolah mengatakan "masi jaoq pante pink no anak, makat ne beketoan leq te" (Bahasa Lombok,artinya masih jauh pantai pink itu, nak. Kenapa nanyanya disini??).
Dengan kecepatan 60km/jam, kita lanjut lagi untuk mencari si merah muda itu. Saya lupa nama desa itu tetapi sudah masuk ke Tanjung Ringgit. Bertanya sama Bapak-bapak pemilik bengkel yang ada disana.
"Pak, dimana jalan ke pantai pink??"
"(dijawab dengan bahasa lombok sebenarnya) Masih jauuuuuh nak, jalan ini lurus aja, nanti ketemu SMPN 1 Jerowaru, di depan SMP itu belok kiri di tulisan PINK."
"Oh, makasi Pak."
"Kok berani-beraninya perempuan kesana sendiri. Jalannya masih jauh, pulang aja sana" Kata Bapak itu.
Hwaaa, agak down juga dengarnya. Lagi kondisi capek mengendarai motor, mbok ya disemangati tho. T_T
Saya hanya memberikan senyum kepada Bapak itu, mengucapkan terimakasih langsung jalan lagi. Memang agak jauh dari lokasi bertanya ke Bapak tadi baru menemukan seperti yang dimaksud.
Pink, tapi ungu -_-
Melihat petunjuk jalan bertuliskan PINK dan berwarna ungu itu seperti melihat air di dalam pendakian panjang. Rasanya bahagiaa sekali. Sangat sangat. Berarti sebentar lagi akan sampai. Yes, Pantai Pink i'am coming.
Setelah SMPN 1 Jerowaru, belok kiri di petunjuk jalan bertuliskan PINK ini. Sejauh ini jalannya mulus-mulus saja. Saya mencari malahan jalan mana yang katanya jelek. Karena, sepanjang jalan saya liat baik-baik saja. Memang sih agak sepi. Rumah penduduk tidak ada. Hanya ada rumah ladang tempat tinggal sementara penduduk yang menunggu ladangnya. Saya positif thingking, mungkin kedatangan ke Pantai Pink beberapa tahun yang lalu yang mengatakan jalannya jelek,hehehe.
Sejauh ini jalannya masih mulus ^_^
Sambil bercerita-cerita dengan teman dibelakang. Banyak hal yang kita diskusikan. Mulai dari hukum Belanda yang berlaku di Indonesia, tempat wisata di Lombok, impian daki Rinjani. Cuap-cuap di motor setidaknya dapat mengurangi kelelahan. Sekitar 20 menit dari belokan PINK tadi, kita masih belum menemukan hawa-hawa laut. Yang ada hanya hutan belantara tanpa tanda kehidupan sama sekali, eks rumah penduduk. Positif thingking, bentar lagi nyampe. Semangat. Lagi cerita-cerita dengan teman di belakang. Tapi kok lama-lama berasa makin jauh saja ya. Jalannya tak berujung.
Daaaan tibalah kita pada jalan yang saya cari tadi. Jalan jelek. Benar sekali kata orang-orang. Jalan kesana itu jelek. Rupanya jalan bagus di awal tadi hanya kulit luarnya saja -_- Perjalanan yang sesungguhnya baru di mulai. Tak ada lagi cerita-cerita santai seperti tadi, sekarang mesti fokus mengendarai motor. Jalannya runtak-runtak (Bahasa Lombok, sama artinya dengan berbatu, jelek). Saya sarankan untuk Ibu-ibu hamil 2 bulan jangan kesini karena bisa langsung keguguran, buat Ibu-ibu hamil 8-9 bulan juga jangan, karena langsung melahirkan di tempat. Penuh perjuangan memang. Menikmati syurga itu susah, kawan -_-
Kurang lebih 30 menit berjuang di jalan runtak-runtak akhirnya bertemu Ibu penjual kain keliling (ada yah ternyata).
"Bu, Pantai Pink masih jauh"
"Deket kok, tinggal 1,5km"
Agak adem dengernya, yesss ^_^
Lanjut lagi jalannya. Temen di belakang udah mules perutnya, sakit terkocok jalan jelek. Sabar, kata saya. Gak ada kata lain selain sabar. Semakin lama kok gak nyampe-nyampe ya. Berasa pasrah. Mungkin namanya mesti diganti jadi Pantai Peyesalan atau Pantai Dilema kali ya. Mau lanjuuut, kejauhan. Mau mundur, tanggung udah jalan sejauh ini, penasaran belum terobati lagi. Nangis-nangis di jalan sambil gigit helm #eh

1,5Km kok jauhnya gini amat ya. Amat aja gak jauh-jauh amat kok. Ngelantur.  Taraaaa, bertemulah papan penunjuk jalan selajutnya. Apa??? 2,5Km lagi??? Ibu tadi bilangnya gak gitu. Masih jauh dong -_-
Satu dua, satu dua, semangat..
Tibalah kita pada Si Merah Muda yang eksotis itu. Perjalanan dari Aik Mel dari jam 12.00 Wita sampai jam 14.45 Wita. Sadiiiis (kalau kategori laki2 mungkin lebih cepat).. Yang tadinya rapi jadi kucel. Badan encok-encok. Tapi terobati dengan keindahan Pantai Pink itu. Inilah dia....
Pantai Pink
Pantai Pink
Sekilas terlihat putih ya. Memang. Karena kita datangnya pada siang hari. Pantainya akan terlihat pink bercahaya ketika terkena air laut dan pada waktu sore hari. Kalau sore hari pantainya seperti ini. Kecewa saya gak liat pas ngepink. Kapan-kapan mesti nginap nih disini ^_^
Nyomot di google, hehehe Pernah liat foto teman, dan memang ngepink seperti ini
Yang membuat pantainya berwarna pink adalah karang laut yang berwarna merah (banyak hidup di laut Pantai Pink). Karang itu hancur dan kemudian bersatu dengan pasir-pasirnya.
Perhatikan butiran-butiran pasir berwarana merah. Nah itulah yang membuat pantainya bercahaya pink pada sore hari (ketika kena air laut)
Pasirnya haluuuus sekali. Beda dengan yang ada di kuta, bermerica.
Pemandangan di sekitar Pantai Pink itu bagus. Sekeping syurga yang jatuh ke bumi. Buat yang suka snorkling bisa juga disini. Tapi bawa alat sendiri, soalnya disini tidak ada penyewaan. Jangankan penyewaan, warung pun jarang dan mahal. Pemerintah harusnya lebih memperhatikan objek wisata satu ini. Jalannya diperbaiki, infrastuktur ditambah. Kalau aksesnya gampang, dan fasilitas memadai, pastilah banyak wisatawan yang berkunjung kemari.
Tunggu penumpang. Jasa keliling pantai Rp.10.00/orang
Menikmati keindahan Pantai Pink dari atas bukit. Dari bukit ini  bisa dapat banyak spot yag bagus buat landscape photography
Tebing di bawah bukit Pantai Pink
Gua di bawah bukit tadi
Meriam peninggalan jepang. Nyomot google. Kemarin lupa jepret,hehehe
Suatu saat nanti saya akan kembali lagi ke pantai ini. Suatu saatnya lengkap dengan senjata ya, kamera DSLR Nikon D3100 dan peluru-pelurunya yang lain. Niatan buat kemah malahan,heheh. Buat menikmati pinknya itu dan mengejar sunset di bukit tadi. Kabar dari temen-temen photografer yang suka jepret di tanjung ringgit. Mereka bela-belain nginap sehari semalam untuk dapat spot yang bagus untk di jepret.
Ngeksis dulu ^_^
Dimanapun, kapan pun, dokumentasi diri itu mesti ada. Bukti pernah kesini. Perjuangan yang teramat sangat. Lain kali pakai cidomo aja #eh ^_^
Jalan-jalan dulu pemirsa ^_^
Udah puas fotoan keliling Pink, teman-teman Kammi baru datang. Kaget mereka liat saya nongol disana. Kapan berangkatnya???
hehehe, namanya juga Lulu WS.
Tangan sampe item, gara-gara naik motor terus..
"Kak Lulu ayoo pulang"
"Tidak, tidak, saya masih mau disini"
#ehhh
Itu percakapan lebai ^_^
Ada pertemuan dan ada pula perpisahan. Sekarang waktunya pulang. Pukul 16.30 Wita. Mendaki bukit lagi untuk sampai ke tempat parkir. Olahraga lagi. Lumayan latihan buat naik Rinjani,hehehe. Kata Pak Ketua Kammi NTB "Anak Kammi pantang mengatakan capek"
-_-

Pulangnya naik ini aja. Bareng teman-teman Kammi. Lebih asyik. Gak encok-encok saya. Ampun deh kalau naik motor lagi. Perjalanan dari Pantai Pink sampai Mataram kita diguyur hujan. Tapi kita kuat. Tak ada kata mengeluh itu. Inilah yang saya salut dengan teman-teman Kammi. Semangatnya itu luar biasaaa.. Hampir semua teman-teman Kammi yang laki-laki menggunakan motor tidak ada yang menggunakan jas hujan. Mereka tetap berada di belakang mengiringi mobil pick up teman-teman perempuan. 
Pukul 21.00 Wita sampai di Mataram.
Pukul 21.30 WIta di kostan...
Langsung makan...
Daaaaannn  Tidur nyenyak...

18 komentar:

  1. Wah sampai pasirnyapun berwarna pink, mungkin ikan ikan yang ada di dalam laut pun pink juga hehehee
    Nice Blog

    BalasHapus
    Balasan
    1. jiahhaaaa...
      gak lah, ikannya warna warni, bagus buat snorkling dsana...
      ^_^

      Hapus
  2. salah pose tangan... mestinya biar keliatan gak gosong cari tangan orang yang lebih item hahahahahahahahahahahahahaha... masa di facebook tangan ane dikira tangan cowok, tegaaaa... makanya kalo kepnatai jangan lupa sunbloooooooooooookkkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. haahhahahaaa....
      itulah bedanya kalau gak jalan sama traveller..
      sometime ke pink yuk, menginap :D

      Hapus
  3. Sesekali nanati disempatkan untuk merasakan sensasi yang berbeda, ke Pantai Pink naik perahu via Tanjung Luar, di sepanjang perjalanan akan disuguhkan pemandangan yang cantik. Aktifitas keseharian masyarakat di Gili Blek, Re dan Pulau Maringkik. Keindahan Gili Sunut, dan aktivitas budidaya mutiara di sekitarnya. Cantik...

    BalasHapus
  4. ow, saran Om Wahyu permadi bole juga Lu... *mata bersinar

    BalasHapus
  5. Pink, pink, pinkkk...
    hadooooh penyuka pink..

    BalasHapus
  6. oo kirain pantai pink selalu pink .... ternyata cuma disaat tertentu yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, agak kecewa kemarin gak bisa lihat pantainya ngepink sempurna -_-

      Hapus

Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^