"Tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanyalah anak yang belum menemukan guru yang tepat untuk membuatnya hebat"
Seakan tersentak dengan kata-kata itu. Selama ini kita terlalu sering mencap anak itu bodoh, susah di atur, nakal. Tetapi, jarang dari kita menginstropeksi kenapa dia seperti itu?
Saya melihat contoh dari adik saya sendiri. Namanya Ababil Ihya Ulumuddin, umurnya sekarang 14 Tahun, masih duduk di bangku SMP. Sejak kecil dia paling suka ngutak-ngatik mainannya, Mobil tamiya yang dibelikan Bapak hanya dalam hitungan jam akan awet, setelah itu pasti akan berubah bentuk jadi benda yang aneh-aneh. Barang-barang bermesin yang ada dirumah tidak pernah umurnya lama, pasti saja rusak, di obrak-abrik isi dalamnya sama Abil. Karena itu keluarga banyak yang mengatakan dia "nakal", tidak bisa diam, susah di atur,dll.
Tetapi mereka lupa bahwa itu adalah masa eksplorasi pengetahuannya. Ada banyak hal di dunia ini yang menggelitik rasa ingin tahunya. Mesin-mesin itu kok bisa berjalan seperti itu? Kok ada suara keluar dari benda kotak yang disebut TV? Kok mobil-mobilan saya bisa berjalan hanya dengan remote kontrol? Bagi kita itu adalah hal yang biasa, tetapi bagi dia itu adalah keajaiban yang ingin dicari tahu jawabannya. Dan bagi saya itu adalah sesuatu yang hebat, ketika semua anak hanya berfikir untuk menjaga mainannya baik-baik, sedangkan dia berfikir "Kenapa mainan saya bisa seperti itu???". Ketakjuban saya yang amat sangat terjadi ketika Abil kelas 1 SMP. Ada motor bekas yang dibeli Paman, ibarat manusia motor itu bisa diartikan sebagai nenek tua yang jompo, sepuh. Jalannya sudah ngadat-ngadat, mogok sana mogok sini. Entah bagaimana caranya, motor itu dibongkar ulang, segala tang, obeng, alat-alat permesinannya keluar untuk memperbaiki motor itu. Dan akhirnya motor itu bisa juga jalan, walau tak sesempurna motor satria F atau Ninja, motor anak zaman sekarang. Motor itulah yang dia gunakan untuk belajar mengendarai motor, otodidak pula. Diantara kita berempat hanya dia seorang yang berani melakukan hal-hal yang di luat dari mindset orang dewasa. Think out of the box. Saya mesti belajar banyak hal dengannya. Sekarang dia punya hobi baru yaitu utak-atik sepeda, tongkrongannya di tempat barang bekas mencari kerangka sepeda yang terbuang, di beli dengan harga murah. Kerangka-kerangka sepeda yang di beli di tempat barang rongsokan itu yang kemudian di modifikasi menjadi sepeda yang bagus. Jangan berfikir kalau barang-barang pelengkap modifikasinya dibeli di toko. Kerangka, ban, rantai,dll dibeli di tempat barang bekas, tentunya sudah di pilih mana yang bagus dan berkualitas. Setelah dimodifikasi, sepeda itu di jual dengan harga yang mahal, setidaknya di atas dari modal yang dikeluarkan untuk modifikasi. Banyak teman-temannya yang datang kerumah untuk membeli sepedanya. Lumayan uangnya dari hasil sepeda modif itu,hehehe. Ada satu kamar dirumah yang berisi semua sepeda-sepeda rongsokan yang dimodofikasi.
Tetapi mereka lupa bahwa itu adalah masa eksplorasi pengetahuannya. Ada banyak hal di dunia ini yang menggelitik rasa ingin tahunya. Mesin-mesin itu kok bisa berjalan seperti itu? Kok ada suara keluar dari benda kotak yang disebut TV? Kok mobil-mobilan saya bisa berjalan hanya dengan remote kontrol? Bagi kita itu adalah hal yang biasa, tetapi bagi dia itu adalah keajaiban yang ingin dicari tahu jawabannya. Dan bagi saya itu adalah sesuatu yang hebat, ketika semua anak hanya berfikir untuk menjaga mainannya baik-baik, sedangkan dia berfikir "Kenapa mainan saya bisa seperti itu???". Ketakjuban saya yang amat sangat terjadi ketika Abil kelas 1 SMP. Ada motor bekas yang dibeli Paman, ibarat manusia motor itu bisa diartikan sebagai nenek tua yang jompo, sepuh. Jalannya sudah ngadat-ngadat, mogok sana mogok sini. Entah bagaimana caranya, motor itu dibongkar ulang, segala tang, obeng, alat-alat permesinannya keluar untuk memperbaiki motor itu. Dan akhirnya motor itu bisa juga jalan, walau tak sesempurna motor satria F atau Ninja, motor anak zaman sekarang. Motor itulah yang dia gunakan untuk belajar mengendarai motor, otodidak pula. Diantara kita berempat hanya dia seorang yang berani melakukan hal-hal yang di luat dari mindset orang dewasa. Think out of the box. Saya mesti belajar banyak hal dengannya. Sekarang dia punya hobi baru yaitu utak-atik sepeda, tongkrongannya di tempat barang bekas mencari kerangka sepeda yang terbuang, di beli dengan harga murah. Kerangka-kerangka sepeda yang di beli di tempat barang rongsokan itu yang kemudian di modifikasi menjadi sepeda yang bagus. Jangan berfikir kalau barang-barang pelengkap modifikasinya dibeli di toko. Kerangka, ban, rantai,dll dibeli di tempat barang bekas, tentunya sudah di pilih mana yang bagus dan berkualitas. Setelah dimodifikasi, sepeda itu di jual dengan harga yang mahal, setidaknya di atas dari modal yang dikeluarkan untuk modifikasi. Banyak teman-temannya yang datang kerumah untuk membeli sepedanya. Lumayan uangnya dari hasil sepeda modif itu,hehehe. Ada satu kamar dirumah yang berisi semua sepeda-sepeda rongsokan yang dimodofikasi.
Ini yang dikatakan orang sebagai anak nakal ternyata memiliki bakat yang di luar perkiraan orang. Memang tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanyalah anak yang belum menemukan guru yang tepat untuk membuatnya hebat. Nilai raportnya tidak begitu tinggi, tetapi jika ditanya permesinan dia ahlinya. Saya mesti belajar banyak hal dengan Abil.
Foto disamping ini adalah salah satu sepeda modifikasi karya Abil. Kerangka sepeda Harley yang dibeli di tempat barang bekas seharga Rp.80.000,00. Setelah dimodifikasi jadilah seperti ini.
Celoteh seorang Ibu "saya dulunya ingin jadi guru, tetapi karena lain hal saya tidak bisa makanya itu saya ingin anak saya jadi guru". Jangan paksakan anak megikuti cita-cita kita. Biarkan anak mengeksplore segala hal yang ada disekelilingnya, biarkan
anak belajar mencari, biarkan anak menemukan sendiri apa yang akan
menjadi jati dirinya. Jangan jadikan anak sebagai kerbau yang dicocok
hidungnya. Mereka memiliki cita-cita yang jauh lebih besar dari apa yang kita punya. Karena setiap anak adalah spesial ^_^ V
Gud, salam sama Abil dari kakak seberang pulau... bagusnya dia juga nulis Lu, so dia bisa share karya-karyanya di dumay. apresiasi di dumay juga bisa bikin tambah semangat lho :)
BalasHapusDia nda terlalu suka kak maen2 dumay tu, FB ada dy gak urus.. jangankan FB Hapenya aja d diamin dikamar..
Hapusmungkin ntar pas SMA, sy racuni dia mulai buat nulis2 :D