Selasa, 14 Mei 2013

Kelopak-kelopak Jiwa

Nasib baik telah menghanyutkan aku dalam jeram peradaban modern yang sempit, merenggutku  dalam kehangatan selimut alam yang hijau dan nyaman, menenggelamkan aku dengan kasar di bawah puing-puing, menjadi korban penyiksaan kehidupan kota. 
Tidak ada siksaan yang lebih keras yang pernah diterima anak Tuhan, tidak ada pengasingan yang lebih pahit hingga menjadi negeri orang yang mencitai selembar rumput tergetarkan seluruh dawai-dawai jiwanya, tiada kurungan bagi para penjahat yang lebih pengap dari penjaraku karena dinding-dindingnya menghimpit hatiku.
Kita mungkin lebih kaya harta dari orang-orang desa, tetapi merekalah yang sejatinya lebih kaya dalam keutuhan wujudnya. Kita menyebar banyak biji, tapi tidak memetik apapun, mereka memetik sekeranjang penuh buah anugrah alam kepada anak-anak Tuhan. Kita menjumlah setiap hitungan dengan teliti, mereka menerima hasil alam dengan ikhlas dan damai, Kita tidur tak teratur, terkecam intaian esok hari, mereka terlelap bagai bayi dalam gendongan ibunya, yakin sang alam tak menolak setiap pesembahan.

Kebahagiaan itu bukan karena harta dan jabatan!!!!

#KhalilGibran

4 komentar:

  1. hey anak2 tuhan???maksudnya apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam untuk mengartikan apa yang ditulis Gibran, saya juga tidak terlalu memahami begitu dalam tentang ini....
      cuma yang saya pahami adalah segala hal yang kita miliki tak ada apa2nya tanpa hati yang lapang,,,
      hehe

      Hapus
    2. memang tak perlu diartikan, malahan jangan.. :D
      atau baiknya di buang....
      lupa kalo diatas ditulis sama gibran,,,,di menceritakan yesus-nya orang nasrani tuh.....

      Hapus
    3. iya baru tak pahami lagi dengan jelas makna dr kata2 ini..
      belajar analisis kata dalam sastra memang tak mudah, banyak yang multitafsir, tergantung dr cara qt mengartikannya :D

      Hapus

Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^