Jumat, 24 September 2010

Mimpi manis bualan usang (kisah Pak Umar Bakrie)

Pak Umar Bakrie
Dari dulu hingga sekarang
Mulai sepeda kumbang sampai hotel berbintang
Orang-orang tetap terkenang dengan senandung tembang
Pahlawan tanpa tanda bintang

Pak Umar Bakrie tersiar kabar dari tuan yang bersidang
Untukmu janji segudang
Membuat mimpi mabuk kepayang
Tapi ingat pepatah bilang di balik batu ada udang

Pak Umar Bakrie
Impianmu jauh dari bintang
Dan tidak mentang-mentang
Hanya ingin hidup tenang
Tidak banyak utang
Tapi sayang,
Seribu sayang
Impianmu mengambang tiada jalan terang

Pak Umar Bakrie
Mohn maaf, impianmu belum datang
Masih dalam gelap dan terang
Tapi, Insya Allah tekadmu sekeras karang
Tidak pernah lekang apalagi berguncang

Pak Umar Bakrie
Impianmu bukan setinggi bintang
Tapi, mengapa penantianmu panjang
Lelah menanti jam berdentang


Pak Umar Bakrie
Haruskah impianmu di awang-awang
Ataukah sebatas bualan usang
Tuan-tuan dalam ruang sidang
Yang selalu bersuara lantang
Tatkala ditabuh genderang perang

Pak Umar Bakrie
Tanyakan pada rumput yang bergoyang


LuLu W.S
2007
(sebuah coretan hati untuk para Guru yang masih terdzalimi birokrat)

cerpen masa SMA (jgn diketawakan ^_^ V)

LALA KANTARI

Kini Rahman bisa bernapas sedikit lega. Kantari dapat tertidur walau sesaat, beristirahat dari kepeningan yang menggerogoti otaknya. Rahman sangat mencintai Kantari sampai ia nekat membawanya lari dari rumah yang memenjarakannya. Jika tidak begini jelas kantari akan benar–benar gila. Bahkan untuk selamanya. Rahman menatap keluar jendela bus yang akan melaju meninggalkan tana sabalong samalewa ini.
Ia menyaksikan hujan yang tiada hentinya mengiringi kepergiannya. Ia berharap hujan kali ini segera menipis menjadi hujan beranak botek yang jatuh perlahan tetapi masih ada mentari yang bersinar. Sudah beberapa hari ini ia dan Kantari luntang-lantung di jalan hingga terpikir olehnya untuk pergi dari tanah kelahirannya ini. Daripada harus terus main kucing–kucingan dengan Datu Ayub yang tidak lain adalah Bapak Kantari, jelasnya Lala Kantari. Lala adalah titel yang diberikan untuk gadis bangsawan, sama dengan Baiq pada suku sasak. Lala Kantari artinya gadis yang dinanti-nanti.