Jumat, 20 Desember 2013

Ada Lombok di Atas Meja

Sudah pernah dengar masakan khas Lombok seperti ayam taliwang, pelecing kangkung, pelecing ayam, bebalung, dan lain-lain??? Kalau sudah mendengar dan mencicipi, tidak ada kata lain yang terucap selain pedas, dan pedasnya itu pasti ingin tambah lagi dan lagi. Yah ciri khas makanan Lombok memang pedas. Pedasnya yang didapat dari cabe itu benar-benar menggoda lidah untuk tetap mencobanya. Kalau sempat bermain-main ke Lombok, rugi rasanya jika tidak bisa menikmati kuliner-kuliner tersebut. 
***
Kamis kemarin usai bagi rapot anak-anak PAUD Merah Putih, Rizal dan kawan-kawan di LPA Kota Mataram mengajak tim untuk makan siang. Kata mereka tempat makan ini paling oke makanannya, dijamin kalau sudah pergi makan kesana pasti bakal ketagihan dan pengen balik lagi. Penasaran seperti apa tempat makan itu, kita langsung tancap gas ke alamat yang di tuju yaitu Rumah Makan Khas Lombok Tanjung Karang. Pemilik rumah makan ini adalah Kak Okki, beliau ini keren, walaupun laki-laki tapi pintar masak, master chef dah. Sampai lokasi kita langsung disajikan menu makanan, ada banyak menu pilihan dan semuanya adalah makanan khas Lombok, ada pelecing ayam, pelecing kangkung, bebalung, ikan rajang bumbu kuning, ayam bakar taliwang. Pas lihat menu, jujur saya pengen pesan semuanya, semua menunya saya suka. Tapi jaga imej sama teman-teman, saya tahu badan saya gemuk dan saya tidak ingin terlalu menunjukkan kegemukan saya lagi dengan banyak makan. Alhasil saya memesan bebalung, bebalung itu kalau Indonesianya terkenal dengan kata sup tulang, tetapi kalau di Lombok bebalung itu bumbunya beda, banyak dan ribet (bagi saya sih,hehee). Teman-teman memesan menu yang berbeda, asyiklah jadi kita bisa sharing menu ketika makan nanti. 
Rumah makan ini suasananya asyik, berugak lesehan, ada free wifi, ada mushalla, ada ATM, halaman parkirnya yang luas, ada kolam ikannya juga di samping. Jadi sembari menunggu makanan datang kita bisa internetan dan main-main dengan ikan.
main-main dengan ikan dulu sembari nunggu masakan jadi :D

Kamis, 19 Desember 2013

Pembagian Hasil Laporan Perkembangan Anak PAUD Merah Putih

Tidak terasa sudah enam bulan kami bergelut di PAUD Merah Putih. Rasanya baru saja kemarin kami di sini. Portofolio hasil kerja anak-anak bertumpuk banyak, wow sebanyak inikah??? Kaget juga kita melihat hasil kerja yang begitu menumpuk di ruang perpustakaan PAUD. Sudah dari beberapa waktu yang lalu kami mencicil sedikit demi sedikit untuk memeriksa hasil portofolio mereka, dari portofolio itulah kita bisa melihat perkembangan anak, bagaimana perkembangan menulisnya, megenal hurufnya, dll. Berasa jadi guru beneran,hehehe.
Ini adalah pertama kalinya saya membuat Laporan Perkembangan Anak. Pernah satu kali diajari semasa kuliah dulu, dan semua data kit bebas manipulasi yang penting adalah cara penilaian yang kita lakukan. Ini sama juga rasanya seperti perasaan dokter yang mendiagnosis pasiennya, sakit apa dan obat apa yang diberikan semua tergantung dengan diagnosis dokter tersebut, yah begitulah saya saat ini. Bertumpuk portofolio dan pengamatan sehari-hari kami disekolah menjadi rujukan utama untuk memberikan penilaian kepada anak-anak. Saya berharap apapun yang tertulis dalam setiap deskripsi Laporan Perkembangan Anak tersebut bisa menjadi rujukan untuk para Orangtua di rumah memperlakukan anak mereka. Berharap sedikit tidak apa kan?? Walaupun saya sadar sampai saat ini kami masih belum berhasil merubah kultur masyarakat di Btn Tsunami ini atau sedikit tidak mempengaruhi anak-anaknya, padahal hampir setahun kami mengabdi di sini. Anak-anaknya telah dengan sekuat tenaga kami didik dengan pembiasaan-pembiasaan, tetapi tetap saja ketika kembali ke rumah mereka kembali lagi dengan kebiasaan di lingkungannya (saya pernah curhat di sini tentang kondisi masyarakat Tsunami). Batu saja jika terus menerus ditetesi air akan berlubang kan?? Saya yakin anak-anak itu juga begitu tidak peduli seberapa keras lingkungan tempat tinggalnya, suatu saat mereka akan melunak juga. Semoga kesabaran ini tetap ada pada kami.
Bagi rapot anak-anak
Guru dan Anak-anak PAUD Merah Putih
Seperti doa-doa saya sebelumnya, saya berharap semoga kita tetap istiqomah untuk mereka...... 
^_^

Selasa, 17 Desember 2013

Jelajah Eksotisme Lombok (Episode Pantai Batu Payung)

Hwaaaaa, serasa perjalanan ini tidak ada habisnya dan tidak ada lelahnya. Walau panas menyengat kulit, tetapi rasa penasaran akan keindahan pantai Lombok membuat semangat tetap menggebu-gebu. Masih dalam hari yang sama, ahad tanggal 15 Desember kemarin usai ke Pantai Seger, kami menyempatkan untuk menjelajah ke pantai yang terkenal dengan batunya yang besar dan berbentuk menyerupai payung itu. Setelah berkali-kali merencanakan untuk ke pantai ini, dan berkali-kali juga rencana itu gagal, akhirnya hari ini tiba juga. Rencana yang datang tiba-tiba memang selalu manjur untuk terlaksana, dibandingkan dengan rencana yang telah tersusun rapi. Bahagiaaaanya bisa ke pantai itu. Setidaknya saya telah menyelesaikan satu lagi daftar kunjungan pantai saya di Lombok. 
Pantai Batu Payung letaknya tidak jauh dari Pantai Aan. Jadi rute pantainya itu seperti ini. Dari Mataram kita langsung menuju ke Lombok Selatan (pakai motor sekitar satu jam setengah dengan keceatan yang sedang), dengan melewati jalan bypass Bandara Internasional Lombok. Bagi teman-teman yang baru pertama kali ke Lombok dan ingin backpackeran, maka jangan khawatir, untuk menjelajah ke semua pantai yang ada di Lombok Selatan, gak bakal nyasar, patokannya cuma jalan ke BIL. Kalau sudah sampai BIL, masih lurus terus hingga ketemu dengan desa sasak yaitu Desa Sade, dari sana masih terus jalan hingga ketemu dengan Pantai Kuta. Dari Pantai Kuta, mulainya bertemu dengan deretan-deretan pantai Lombok nan eksotis.  Pantai Kuta-Pantai Seger-Pantai Kaliantan-Pantai Aan-Pantai Batu Payung.
Teman-teman juga jangan pernah ada yang ragu untuk bertanya, orang-orang di sini ramah-ramah, apalagi dengan orang yang baru (pendatang/ wisatawan). 
***
Daya tarik utama dari Pantai Batu Payung ini adalah tidak lain karena ada batu besar yang menyerupai payung di pantai itu. Orang-orang beramai-ramai kesana karena penasaran dengan batunya yang konon berbentuk payung. Saya juga seperti itu, rasa penasarannya sama kok dengan rasa penasaran saya ketika ingin mengunjungi Pantai Pink
Batu Payungnya ada dibelakang bukit. Saya suka relief dari karangnya ^_^

Senin, 16 Desember 2013

Jelajah Eksotisme Lombok (Episode Pantai Seger)

Lombok memang terkenal dengan keindahan pantainya yang tidak ada habisnya. Pasir putihnya yang menawan, bukitnya yang hijau, airnya yang jernih dan bersih menjadi daya tarik utama pantai-pantai di Lombok. Setiap pantainya selalu memiliki keunikan tersendiri, ciri khas yang membuat kita rindu untuk kembali kesana. Misalnya pantai selong belanak yang ada di Penujak, Lombok Tengah, pasir putihnya itu tidak seperti yang ada di Pantai Kuta (yang butiran pasirnya bermerica dan besar), pasirnya lembut dan padat, sehingga kita yang berjalan di atasnya tidak kelelahan, dan pantulan bayangan kita akan terlihat di pasir itu. Ini mungkin karena efek dari pasirnya yang halus dan padat, sehingga jika air membasahi pasir, maka bisa menimbulkan refleksi dari benda-benda yang ada di atasnya. Pantai Pink dengan alga merahnya yang mendominasi pasir, Pantai Gili trawangan dengan sejuta pesona keindahan bawah lautnya, Pantai Kerandangan dengan karang-karangnya yang awesome, Pantai Batu Payung dengan karangnya yang khas berbentuk payung, Bukit Malimbu dengan pesona matahari terbenamnya, Pantai Tanjung Aan dengan bukit hijaunya, dan banyak lagi pantai-pantai lainnya. Saya selama 4 tahun tinggal di Lombok belum selesai menjelajahi semua pantai-pantai indah nan eksotis itu. 
Untuk menyelesaikan semua daftar kunjungan pantai saya, kemarin ahad 15 Desember saya dengan beberapa teman pergi ke Pantai Seger. Pantai Seger ini adalah salah satu lokasi bersejarah tentang kemunculan Nyale, setelah Pantai Kuta, Kaliantan, Pantai Tanjung Aan. Nyale ini adalah cacing laut yang erat kaitannya dengan legenda puteri mandalika, seorang puteri yang rela bunuh diri membuang dirinya di laut (Untuk cerita yang lebih lengkap bisa dicari digoogle,hehehe). Pantai Seger terletak di Lombok Selatan, dari Mataram membutuhkan waktu sekitar 1 1/2 jam dengan kecepatan yang strandar alias tidak mengebut, kalau dari Bandara Internasional Lombok cuma membutuhkan waktu 45 menit. Pantai Seger ini tidak jauh dari Pantai Kuta, masih dalam satu barisan pantai yang sama. 
Jangan khawatir dengan jalannya, jalan menuju Pantai Seger mulus dan beraspal. Pantai ini selalu ramai ketika perayaan "Bau Nyale", even yang diselenggarakan sekali setahun untuk perayaan kemunculan cacing laut kecil ini, terlebih lagi dengan adanya legenda Puteri Mandalika dibelakang kemunculan nyale ini menjadi point penting wisatawan untuk mengunjungi ini. Perayaan Bau Nyale ini juga sudah menjadi satu daya tarik wisatawan asing maupun domestik untuk mengunjungi Lombok. 

Pantai Seger

Jumat, 13 Desember 2013

Wajah-wajah Indonesia

Tiga minggu tidak buka blog, serasa ada banyak hal yang terlewatkan. Bagaimana kabar mereka yang disana, hal apa saja yang mereka bagikan. Yah, ada banyak hal yang terlewatkan. 
Foto-foto yang akan saya bagikan diblog ini adalah apa yang tertangkap kamera saya selama tiga minggu menghilang. Inilah wajah-wajah Indonesia yang sesungguhnya itu. Raut wajah yang menua, menahan segala beban. Perjuangan itu terlihat kuat dari raut-raut yang telah mengerut itu. Tanpa banyak cerita dan kata, aku tahu semuanya tidak mudah dilalui. Hidup ini tidak bisa terus tertawa, adakalanya kita mesti menangis lalu bangkit, agar kita paham bahwa hidup itu sekumpulan perjuangan yang mesti kita lalui.
1
2