Sabtu, 22 Juni 2013

Impian Itu......

Ini cerita seorang teman. Dia berani. Sangat berani. Dia berani mengambil keputusan untuk berhenti dan mengambil cita-citanya kembali. Saya tidak tahu kapan dia mengajukan pengunduran diri di perusahaan itu. Info dari teman juga katanya dia sudah mengundurkan diri. Dari awal, ketika mendengar dia bekerja di sana, saya juga merasa bahwa di sana bukan tempatnya.  Seribu langkah lebih berani dari saya. Saya masih diam di sini. Masih. Tidak akan pernah beranjak.
Dia penulis. Kata teman, akhir tahun ini dia harus menerbitkan satu novel. Saya dukung. Impian itu harus dikejar.

Kerja Jepret-jepret

Alhamdulillah.. Kita tidak tahu darimana saja datangnya rezeki itu. Yang pasti jika itu masih menjadi hak kita maka ia akan datang dengan cara apapun dan dalam waktu yang tidak disangka-sangka. Ini rezeki terbesar yang datang kepada saya, ketika lemah itu mulai bergentayangan datang memenuhi hati. Ini bukan rezeki yang hanya berupa materi, tetapi saya dapat rezeki untuk bisa mengaplikasikan ilmu otodidak yang selama ini saya pelajari. Rezeki untuk pembuktian bahwa saya bisa. Fotografi itu bukan hanya omdo-omdo saya saja. 14 Juni kemarin, dapat kerjaan untuk jepret-jepret di acara Costumer Gathering Bank Muamalat NTB di Lombok Plaza Mataram. Wow, acara  besar. Ragu??? Tentu saja. Ini pertama kalinya bagi saya. Tetapi menolak bukanlah jalan yang tepat. Do it now or never. Kalau bukan sekarang kapan lagi saya bisa mencoba.
Jangan sangka saya berani menerima tawaran itu karena punya senjata saya lengkap, kamera DSLR dan tripod seperti fotografer lain punya. Tidak. Senjata saya hanya kamera pocket Sony ChyberShoot DSC-W610 hasil perjuangan dari mendapatkan beasiswa kampus. Satu yang saya punya saat itu. Tekad yang kuat. Tekad bahwa saya bisa. No matter what, i can do it. Berbekal pinjaman kamera Nikon D3100 milik teman dan tripod milik organisasi, Bismillah majuuuu.. Peraaang!! #eh ^_^ V

Kamera dan Tripod pinjaman T_T, yang suatu saat ini tidak akan meminjam lagi ^_^

Rabu, 12 Juni 2013

Aiq Numpas (Mata Air Rinjani)

 "Hutan itu gericik air dari bukit sana
Bermuara di gelas dan cangkir kita
Hutan itu desau udara melintas cakrawala
Lewat paru-paru dan pori-pori kita"
Sapardi Djoko Damono
Ahad 10 Juni kemarin sebelum ke Pantai Pink sempat tracking dulu ke Aiq Numpas. Aiq Numpas itu adalah nama mata air di lereng Rinjani. Aiq dalam bahasa Lombok artinya air, sedangkan Numpas artinya jatuh atau tumpah. Jadi bentuk airnya seperti air terjun (gak besar-besar amat airnya) yang langsung jatuh dari akar-akar pohon. Kata teman, air disana benar-benar segar dan alami, berasa minum air yang baru dari kulkas. Track kesana juga mantap. Pemandangan kiri kanannya itu luar biasa. Penasaran juga saya. Sementara menunggu waktu buat ke Pantai Pink, saya memutuskan untuk kesana dulu. Aiq Numpas ini letaknya di Desa Karang Baru, Aik Mel. Letaknya lumayan jauh dari pusat kota. Untuk ke Karang Baru jalannya memang bagus, tapi ke Aiq Numpasnya itu jalannya sudah jelek. Lebih enak jalan kaki daripada naik motor. Saya hanya bisa bawa motor sampai persawahan penduduknya saja, setelah itu jalan kaki. Kondisi jalan tidak memungkinkan untuk bisa membawa motor sampai ke tujuan. Hitung-hitung olahraga. Kan katanya mau daki rinjani?? hehe.

Senin, 10 Juni 2013

Eksotisme Si Merah Muda dari Jerowaru (Pantai Pink)

Semua orang yang ingin ke Pantai Pink pasti dengan satu alasan. Penasaran. Pasir putih sudah biasa, apalagi pasir hitam lebih biasa lagi. Nah, kalau pantai yang pasirnya berwarna pink, itu luar biasa. Saya juga sangat penasaran dengan keindahan pantainya. Di Indonesia hanya ada dua pantai yang berwarna pink, pertama di Pulau Komodo dan yang kedua di Lombok Timur, tepatnya di Kecamatan Jerowaru. Hasil searching foto-foto di internet juga membuat saya semakin penasaran dengan merah mudanya pantai itu. Oh ya sebenarnya warga setempat menyebut pantai ini dengan sebutan Pantai Tangsi, tangsi dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya barak. Yah, memang benar, dulunya daerah sekitar Pantai Pink digunakan sebagai markas tentara Jepang, terbukti dengan ditemukannya meriam dan lorong persembunyian.  Lama kelamaan Pantai Tangsi ini lebih dikenal dengan Pantai Pink.

Minggu, 09 Juni 2013

Jelajah Hari Ini

Tiba di Mataram pukul 21.20 Wita. Melelahkan tetapi juga sangat mengasyikkan. Untuk menikmati keindahan itu memang memerlukan perjuangan yang besar. Setelah sekian lama ingin ke Pantai Pink, akhirnya terobati juga hari ini. Si merah muda yang eksotis memang mengagumkan.
Sebenarnya malam ini ingin sekali ngepost tentang perjalanan ke Pantai Pink, hanya saja badan terasa remuk redam seharian diperjalanan. Jadinya malam ini istirahat dulu. Besoklah cuap-cuap tentang Si Merah Muda yang eksotis. Oh ya, Jalan-jalan tadi tidak hanya ke Pantai Pink, tetapi juga ke Aiq Numpas yang berada di kaki Rinjani. Trek kesana juga tidak kalah melelahkannya. Jalannya berbatu-batu. Teman bilang "Ini tidak ada apa-apanya.  Siapin fisik dah buat daki Rinjani, Lu" Hwaaaaa.... satu dua satu dua, push up dulu ah #eh

Otak buntu. Mata lima watt. Lelah. Istirahat dulu yah..

Sabtu, 08 Juni 2013

Pacu Adrenallin di Abangan

Jalan menuju Abangan
"Abil serius mau kesana??" Tanya saya sama Abil. Dia adik saya yang paling kecil. Dua hari yang lalu Abil ke Lombok, liburan akhir semester.
"Iya" Jawabnya mantap. "Masa selama di Lombok kita cuma di ajak ke kolam renang aiq bukaq aja."
"Berani???" Tantang saya.
"Iya berani, ayo aja makanya mbak Lulu kita kesana"
Ehm, baiklah. Saya tahu bagaimana anak itu. Sifatnya tidak jauh beda dengan saya. Jika iya, maka harus. Dia penasaran dengan seluncuran parit yang bernama abangan itu. Saya juga walaupun seribu kali berkunjung ke rumah bibi di Pagutan, Lombok Tengah, tapi tidak pernah pergi ke tempat itu. Abangan ini adalah parit yang dibangun pada masa penjajahan Belanda, tahun 1890 (info dari warga setempat).

Jumat, 07 Juni 2013

Mataram Pagi ini

Pagi ini mentari masih bersinar cerah, tidak mendung. Datang tepat waktu, janjinya memang begitu kan?? Seperti biasa, sarapan seadanya ala anak kostan. Tadi dapat berita dari seorang teman, kalau temannya habis tabrakan, giginya hilang tiga. Lucu dengarnya, membayangkan tiga gigi yang hilang itu. Tapi sedih juga.  Tadi juga dapat berita di FB, ada seorang teman yang baru saja ditinggalkan anaknya menghadap sang Illahi Rabbi, setelah berjuang habis-habisan melawan kanker kelanjar getah bening. Dia masih kecil, umurnya tiga tahun. Ini harusnya menjadi masa dia untuk bermain ceria seperti anak lainnya, tetapi rupanya Allah menyayanginya dan ingin melindunginya dari dunia ini, ia dipanggil cepat. Sampai berjumpa disana ya sayang. Kita tidak tahu kapan musibah akan datang menghampiri kita, hanya berusaha melakukan yang terbaik agar siap menghadapNya setiap saat.

Kamis, 06 Juni 2013

Tidak Ada Lagi Rindu di Hujan Bulan Juni

Malam ini langit sedang melakukan pertunjukannya. Hujan. Ingin kusampaikan untuk kamu yang ada disana yang aku pun tak tau siapa. Mataram hujan sekarang. Sapardi Djoko Damono menulis hujan di bulan juni adalah tentang kerinduan yang amat sangat. Saya kira sekarang tidak lagi. Karena sejak 1 juni kemarin hujan selalu turun dikotaku. Cuaca bergerak cepat. Juni tidak lagi kemarau yang merindukan hujan. Cuaca ini selalu berubah-ubah. Aku khawatir. Semoga kamu jangan seperti cuaca ya, yang selalu berubah. Jadi saja seperti matahari yang selalu terbit dan terbenam tepat waktu. Mungkin nanti kita akan menikmati hujan di atas tanah dan di bawah langit yang sama. Kemudian merasakan wangi tanah yang dibuat oleh senyawa yang disebut petrichor yang turun bersamaan dengan hujan, itulah yang membuat ilalang, daun, rumput, tanah mengeluarkan wewangian yang khas. Aku suka wangi itu.
Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)
Ada doa yang terselip saat hujan turun. Untuk aku, kamu yang ada disana yang aku tak tau siapa. Semoga baik-baik saja.

Rabu, 05 Juni 2013

I'am Not Stupid too (Review)

Sumber Gambar: Google
Kapan terakhir kali kau memuji seseorang???
Kapan terakhir kali orang memujimu??
Sudah lama bukan??
Aku Jerry usia 8 tahun, aku tidak bodoh. Aku mendapat nilai tinggi untuk semua mata pelajaran. Tapi papa mama jarang memujiku. Sebaliknya, mereka memarahiku, karena tidak mendapatkan nilai lebih tinggi. Ini kakakku Tom. Benar nama kami, Tom dan Jerry. Dia blogger berbakat. Tapi lihat mama, dia jelas tidak menghargai bakat kakak.
"Kak, kau blogger yang hebat" kataku.
"Blogger hebat???" sergah mama. "Menulis omong kosong itu hebat?? Kenapa tidak membuatku terkesan dengan nilai-nilaimu??"
"Kakak dapat nilai 65 untuk esai bahasa china"
"Apa 65 nilai yang bagus. Aku selalu dapatk nilai 85. Berapa banyak puisi tang yang sudah kau baca?? Aku ini editor majalah, tapi bahasa chinamu jelek sekali. Memalukan."
------

Selasa, 04 Juni 2013

Perkembangan Anak

Tadi pagi sempat berdiskusi dengan dosen terkait perkembangan anak. Banyak hal yang kita diskusikan, mulai dari bagaimana cara stimulus perkembangan anak, menumbuhkan sosial emosionalnya, hingga bagaimana cara menjadi ibu yang baik (Bekal nikah niy,hehe). Selama ini banyak orang tua yang menyepelekan perkembangan anak. Mereka masih menganut pendidikan konvesional hasil turunan didikan dari orang tuanya terdahulu. Padahal, perkembangan anak saat ini tidak bisa disamakan dengan perkembangan anak zaman dulu. Ada banyak perubahan terjadi. Teori psikologi juga berkembang dinamis, tidak kaku. Diskusi kita panjang, agak ngalur ngidul kesana kemari. Hingga terakhir kita membahas tentang peran pembantu/babysiter yang sangat signifikan terhadap

Senin, 03 Juni 2013

Bakti Kami Untuk Negeri

Kami ada untuk membangun negeri
Kami bangga mejadi anak negeri
Meskipun kami bukan pahlawan
Atau orang yang patut dikenang
Kami tetap akan menunjukkan kepada dunia
Bahwa kami bisa dan kami mampu membangun negeri

Pendidikan adalah faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Maju atau tidaknya suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Maka itu juga akan berpengaruh pada kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Oleh karena itu, banyak hal dilakukan pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah melalui pendidikan anak usia dini. Pendidikan harus dimulai sejak dini karena berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa perkembangan yang diperoleh pada masa anak usia dini akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Inilah yang disebut para ahli sebagai golden age atau masa keemasan.Hal itulah yang menjadi dasar bagi pemerintah untuk giat menggalakkan pendidikan anak usia dini.

Minggu, 02 Juni 2013

Enjoy Weekend to Trawangan Part II

Hari kedua di gili trawangan, setelah perjalanan melelahkan kemarin. Bangun pagi langsung disuguhkan oleh udara segar tanpa polusi. Benar-benar sejuk. Burung-burung juga banyak beterbangan. Ingin sekali mengabadikan momen itu, tetapi kamera tidak bisa menjangkau untuk mengambil gambar bagus burung-burung terbang itu -_- 
Sarapan dengan roti dan air putih sebagai sarapan benar-benar nikmat. Setelah itu, waktunya jalan-jalan keliling gili trawangan.

Percakapan Lucu

Ini ada percakapan dalam film india yang diperankan Sahrukh Khan yang saya sukai dan sekaligus membuat saya tertawa..

Enjoy Weekend To Trawangan

Terkadang rencana yang tidak terencanakan dengan matang seringkali terealisasi daripada rencana yang direncanakan dengan matang. Seperti saat ini, rencananya tercetus jum'at malam, ketika iseng-iseng main ke kostan sensei. "bagaimana untuk akhir pekan besok kita main-main ke gili, kan kemarin rencana kita setelah kuta akan ke gili" Kata si sensei. Nah, karena saya juga suka jalan-jalan langsung dah saya mengiyakan rencana itu. Diantara tiga gili, yaitu gili trawangan, gili meno dan gili air, kita lebih memilih untuk jalan-jalan ke gili air. Kenapa gili air?? Pertama, karena gili air lebih sepi dari bule-bule berbikini dan cocok untuk mencari inspirasi menulis. Kedua, ingin melihat langsung penyu-penyu yang naik ke darat untuk bertelur. Ketiga, biasalah toekang potret, cari view yang bagus buat jepret-jepret landscape. Keempat, ada beberapa setting di gili air yang ingin dijadikan objek cerita di novel si sensei. Berbekal info om google dan beberapa teman guide tour akhirnya kita nekat buat merencanakan akhir pekan di gili air. Mumpung tanggal muda, kantong tebal,hehehe. Walaupun aslinya kere, tapi si sensei dan kak cu lagi dompet tebal jadinya gowes aja saya mah^_^. Konsep travelling kita adalah perjalanan senyaman mungkin dengan biaya seminimal mungkin. Jadi, untuk penginapan kita berencana pakai tenda langsung pasang pas untuk orang bertiga, dan makanan kita persiapkan dari mataram. Telepon teman sana-sini buat pinjam tenda, tapi ternyata tendanya dipakai semua. Rubah rencana, searching google penginapan di gili air. Paling rendah ternyata Rp.150.000. Yah bolehlah. Masih menjangkau kantong. 
Keesokan harinya, entah karena apa. Si sensei mulai agak berubah pikiran untuk berangkat ke gili air, karena memang juga persiapan kita yang belum matang, takutnya nanti kita bisa terlunta-lunta disana. Kak cu juga