Senin, 25 Mei 2020

Lebaran Ala Keluarga Pak Bandi




Pada akhirnya manusia memang hanya bisa berencana, hasilnya Allah yang menentukan apakah iya atau tidak. Sama seperti lebaran tahun ini. Sejak awal kami sudah merencanakan akan melakukan apa selama libur lebaran nanti, dan akan kemana saja. Tetapi apalah daya, kami hanya bisa mengobati rindu dengan video call. 
Alhamdulillah, tidak apa-apa belum bisa berkumpul, yang penting semua keluarga sehat selalu dan kita bisa terhindar dari segala macam musibah. Tidak bisa pulang bukan berarti tidak bisa membuat lebaran ini menjadi menyenangkan, karena kita selalu punya ribuan cara untuk berbahagia. 

Selamat lebaran semuanya. Salam dari kami di rantauan. Semoga segala doa baik diijabah tahun ini dan kita bisa bertemu lagi dengan Ramadhan di tahun depan. 

Nb:
Video editan ala-ala saya dengan menggunakan aplikasi video editor Inshot dan beberapa filter di story instagram. 

Lagu: You Are My Sunshine cover by Jasmine Tompson and Deneb

Minggu, 24 Mei 2020

Tidak Ada Opor di Lebaran Tahun Ini

Ketika menuliskan ini saya sedang dalam suasana hati yang tidak baik-baik saja. Rasanya seperti ingin menyanyikan lagunya BCL yang, "Kuingin marah melampiaskan, tapi kuhanyalah sendiri di sini." Rasanya ingin menyanyi keras-keras sambil berteriak di telinga orang-orang yang begitu bebal diberitahu untuk #dirumahsaja. Ingin berteriak di telinga pemerintah yang terlalu santai menangani pandemi ini. Dan ingin berteriak kepada diri sendiri yang belum bisa mengikhlaskan diri karena tidak bisa lebaran di rumah. 
Video Call dengan Abil, adek bontot yang lagi di China

Sedih sekali melihat postingan di twitter maupun facebook, orang-orang ramai memenuhi pusat perbelanjaan, berbelanja baju, saling berdesak-desakkan, seolah-olah baju baru lebih penting dari ketakutan akan tertular covid-19. Ketika beberapa orang menahan diri untuk tidak kemana-mana, tetapi banyak orang lainnya tanpa rasa bersalah malah berdesak-desakkan memilih baju terbaik yang akan digunakan di hari raya nanti. Rasanya seperti dikhianati seorang kekasih. Ketika kita mencoba bertahan untuk setia, tetapi dia dengan asyiknya jalan dengan selingkuhan. Ingin marah, tapi ah sudahlah. Yang tersisa hanya rasa lelah dan kecewa yang sangat. Memang benar apa kata Bapak, disaat seperti ini yang kita miliki hanya dua, sabar dan syukur. Bersabar agar bisa melalui musibah ini dengan lapang dada. Bersyukur karena sampai detik ini kita masih diberikan nikmat kesehatan dan rejeki oleh Allah SWT. Mau marah sampai bagaimana pun juga percuma. Tidak ada guna. Masyarakat Indonesia terlalu bar-bar untuk diberitahu. 

Selasa, 19 Mei 2020

Bukan Cerita Jalan-jalan

Selama beberapa bulan sejak kasus pertama covid-19 ditemukan di NTB, akses masuk ke Sumbawa Barat, tempat saya tinggal sekarang diperketat. Hanya masyarakat yang ber-KTP KSB, bahan pangan, logistik dan hal yang bersifat darurat saja yang boleh memasuki KSB. Apalah daya anak rantau seperti saya ini. Ramadhan benar-benar saya habiskan sendiri di kampung orang. 

"Ikut yuk ke Sekongkang." Watsapp Mbak Erma siang itu. Mbak Erma adalah salah satu teman saya di KSB, beliau juga asli Sumbawa dan sudah setahun ini tinggal di KSB. Kami sama-sama Guru TK dan lulus seleksi CPNS 2018 yang lalu. 
"Ngapain Mbak?"
"Ke tempat Kak Ari."
"Ayo dah." Saya tanpa pikir panjang langsung mengiyakan ajakan Mbak Erma. Sebagai anak rantau yang hanya sendirian di kosan, mengunjungi kosan atau rumah teman menjadi salah satu cara untuk mengobati kebosanan dan rindu akan rumah. 
Setelah bersih-bersih kosan, dan cuci baju, saya akhirnya berangkat ke kos Mbak Erma. Jaraknya lumayan jauh, sekitar 30 menit perjalanan dari kos saya. Saya tinggal di Kecamatan Brang Ene, dan Mbak Erma di Kecamatan Jereweh, sedangkan kita akan berangkat ke Kecamatan Sekongkang. Main kita sudah antar Kecamatan ini. Hahahhahaha. 

Satu hal yang saya syukuri. Walau sudah ada yang positif Covid-19 di KSB, tetapi daerah ini termasuk dalam kategori aman. Beberapa kecamatan masih dalam zona hijau. Jadi kita tetap bisa berpergian ke daerah-daerah di dalam KSB, asalkan tetap menjaga protokol kesehatan. Menggunakan masker kemana pun kita pergi. 
Jalan menuju ke Sekongkang