Rabu, 28 September 2011

Lirik Lagu David Archuleta - Something about Love

Every night it’s all the same
You’re frozen by the phone
You wait, something’s changed
You blame yourself every day
You’d do it again
Every night

There’s something ’bout love
That breaks your heart
Whoa oh oh oh
It sets you free

There’s something ’bout love
That tears you up
Whoa oh oh oh
You still believe
When the world falls down like the rain
It’ll bring you to your knees
There’s something ’bout love that breaks your heart
Whoa oh oh oh…
But don’t give up
There’s something ’bout love

When you were young
Scared of the night
Waiting for love to come along
And make it right
Your day will come, the past is gone
So take your time
And live and let live

There’s something ’bout love
That breaks your heart
Whoa oh oh oh
It sets you free

There’s something ’bout love
That tears you up
Whoa oh oh oh
You still believe
When the world falls down like the rain
It’ll bring you to your knees
There’s something ’bout love that breaks your heart
Whoa oh oh oh…
But don’t give up
There’s something ’bout love

Don’t fight
Don’t hide
Those stars in your eyes (in your eyes)
Let em’ shine tonight
Let em’ shine tonight


Hang on
Hang in
For the ride of your life
It’s gonna be alright
Hold on tight

There’s something ’bout love
That breaks your heart
Whoa oh oh oh

There’s something ’bout love
That breaks your heart
Whoa oh oh oh
It sets you free

There’s something ’bout love
That tears you up
Whoa oh oh oh
You still believe
When the world falls down like the rain
It’ll bring you to your knees (to your knees)
There’s something ’bout love that breaks your heart
Whoa oh oh oh…
But don’t give up
There’s something ’bout love

Whoa oh oh oh..
Set’s you free
There’s something bout love
That tears you up
Whoa oh oh oh
You still believe
When the world falls down like the rain

Renungan yang suci di tempat yang tidak suci


Aku duduk diatas batu itu
Diatas segala nista, najis, kotoran jalanan
Kepalaku masih tengadah
Ke atas gelayutan mega pekat itu
Diam, ku juga masih diam
Tapi otakku di penuhi seribu tanya

Lihatlah!!  perempuan gerbong tua itu
Masih duduk menunggu  kucing-kucing
Lihat!!
Dia menyunggingkan senyum
Amboi manisnya….!!

Huh, kucing nakal itu masih kelaparan
Kemarilah di sini masih banyak ikan
Mujair,
Nila,
Tuna,
Koki,
Arwana,
 Pilih saja asal kau bisa menjamin makannya esok
Urusan timbangan nanti saja



                                                                           Lulu W.S

Lawrence Kohlberg


Lawrence Kohlberg menekankan bahwa perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap. Kohlberg sampai pada pandangannya setelah 20 tahun melakukan wawancara yang unik dengan anak-anak.
Dalam wawancara, anak-anak diberikan serangkaian cerita dimana tokoh-tokohnya menghadapi dilema-dilema moral. Bagaimana anak-anak dalam penyikapi setiap cerita yang dilakukan oleh masing-masing tokoh dalam cerita yang disampaikan oleh kohlberg. Berikut ini adalah salah satu cerita dilema Kohlberg yang paling populer:
Di Eropa seorang perempuan hampir meninggal akibat sejenis kanker khusus. Ada suatu obat yang menurut dokter dapat menyelamatkannya. Obat tersebut adalah sejenis radium yang baru-baru ini ditemukan oleh seorang apoteker di kota yang sama. Biaya membuat obat ini sangat mahal, tetapi sang apoteker menetapkan harganya sepuluh kali lipat lebih mahal dari pembuatan obat tersebut. Untuk pembuatan satu dosis kecil obat ia membayar 200 dolar dan menjualnya 2000 dolar. Suami pasien perempuan, Heinz, pergi ke setiap orang yang ia kenal untuk meminjam uang, tetapi ia hanya bisa mengumpulkan 1000 dolar atau hanya setengah dari harga obat tersebut. Ia memberitahu apoteker bahwa istrinya sedang sakit dan memohon agar apoteker bersedia menjual obatnya lebih murah atau memperbolehkannya membayar setengahnya kemudian. Tetapi sang apoteker berkata, “Tidak, aku menemukan obat, dan aku harus mendapatkan uang dari obat itu.” Heinz menjadi nekat dan membongkar toko obat itu untuk mencuri obat bagi istrinya.
Cerita ini adalah salah satu dari sebelas cerita yang dikembangkan oleh Kohlberg untuk menginvestigasi hakekat pemikiran moral. Setelah membaca cerita, anak-anak menjadi responden menjawab serangkaian pertanyaan tentang dilema moral. Haruskah Heinz mencuri obat? Apakah mencuri obat tersebut benar atau salah? Mengapa? Apakah tugas suami untuk mencuri obat bagi istrinya kalau ia tidak mendapatkannya dengan cara lain? Apakah apoteker memiliki hak  untuk mengenakan harga semahal itu walaupun tidak ada suatu aturan hukum yang membatasi harga? Mengapa atau mengapa tidak?
Berdasarkan penalaran di atas kohlberg kemudian merumuskan tiga tingkat perkembangan moral, yang masing-masing tahap ditandai oleh dua tahap. Konsep kunci dari teori Kohlberg, ialah internalisasi, yakni perubahan perkembangan dari perilaku yang dikendalikan secara eksternal menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal.
Tingkat Satu: Penalaran Prakonvensional
Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.
Tahap 1 : Orientasi hukuman dan ketaatan ialah tahap pertama dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tahap ini perkembangan moral didasarkan atas hukuman. Anak-anak taat karena orang-orang dewasa menuntut mereka untuk taat.
Tahap 2: Individualisme dan tujuan adalah tahap kedua dari teori ini. Pada tahap ini penalaran moral didasarkan pada imbalan dan kepentingan diri sendiri. Anak-anak taat bila mereka ingin taat dan bila yang paling baik untuk kepentingan terbaik adalah taat. Apa yang benar adalah apa yang dirasakan baik dan apa yang dianggap menghasilkan hadiah.
Tingkat Dua: Penalaran Konvensional
Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan moral Kohlberg. Internalisasi individu pada tahap ini adalah menengah. Seorang mentaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak mentaati standar-standar (internal) orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.
Tahap 3: Norma-norma interpersonal, pada tahap ini seseorang menghargai kebenaran, kepedulian, dan kesetiaan pada orang lain sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan moral. Anak anak sering mengadopsi standar-standar moral orangtuanya pada tahap ini, sambil mengharapkan dihargai oelh orangtuanya sebagai seorang perempuan yang baik atau laki-laki yang baik.
Tahap 4: Moralitas sistem sosial. Pada tahap ini, pertimbangan moral didasarkan atas pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban.
Tahap Tiga: Penalaran Pascakonvensional
Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.
Tahap 5: Hak-hak masyarakat versus hak-hak individual, pada tahap ini seseorang mengalami bahwa nilai-nilai dan aturan-aturan adalah bersifat relatif dan bahwa standar dapat berbeda dari satu orang ke orang lain. Seseorang menyadari hukum penting bagi masyarakat, tetapi nilai-nilai seperti kebebasan lebih penting dari pada hukum.
Tahap 6: Prinsip-prinsip etis universal, pada tahap ini seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada hak-hak manusia yang universal. Bila menghadapi konflik secara hukum dan suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati, walaupun keputusan itu mungkin melibatkan resiko pribadi.
Daftar Pustaka
Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Flouride(sebab timbulnya berbagai penyakit kesehatan)

Pernahkah anda mendengar kata Flouride?
Yup, bener. itu adalah zat yang sering kita temukan pada pasta gigi, permen karet,air mineral, dll. Tapi tahukah anda apa floride itu?
Tidak perlu susah-susah untuk mencari, dibawah ini ada sedikit tulisan tentang flouride yang saya kutip dari bukunya Jerry D. Gray yang berjudul "Deadly Mist:upaya Amerika merusak kesehatan dunia"



Ilmuwan dan para profesional di dunia kesehatan memperingatkan bahwa air minum dengan flouride mempunyai konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan kita. Selama lebih dari 50 tahun, pemerintah AS dan media mempromosikan bahwa flouride adalah suata zat yang aman dan efektif untuk mencegah gigi berlubang, "terutama pada anak-anak". Tetapi sebenarnya flouride bukanlah zat yang bermanfaat seperti apa yang ditanamkan oleh "media" kepada publik.

98% dari negara-negara Eropa timur telah menolak air yang diberi floride. Negara-negara tersebut termasuk, Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Itali, Luxemburg, Belanda, Norwegia, dan Swedia.
Alasan yang paling dominan mengapa negara Eropa menolak air minum yang diberi flouride, karena mereka beranggapan bahwa air minum untuk publik "BUKAN" alat yang benar untuk melakukan suatu pengobatan terhadap suatu popolasi. India dan Jepang juga telah menolak atau bahkan melarang pada tahun-tahun belakangan ini.

"Beberapa pemerintah kurang memahami betapa beracunnya flouride bagi tubuh." (UNICEF)

Dalam sebuah laporan UNCEF tahun 1999, mereka mengeluhkan bahwa "beberapa negara kurang memilki pemahaman betapa beracunnya flouride bagi tubuh, terutama bagi anak-anak, karena tubuh-tubuh muda menyerap lebih banyak floride daripada tubug dewasa."

Manfaat flouride memang telah menjadi pertanyaan di seluruh dunia selama jangka waktu yang lama. Selama beberapa tahun paling sedikit ada 12 pemenang nobel di bidang kedokteran yang telah memperingatkan masalah ancaman kesehatan yang ditimbulkan floride. Membuat anak-anak memakan atau maminum flouride bukan saja sangat tidak bermanfaaat, tetapi sangat berbahaya. Pengapuran yang terjadi pada gigi dan tulang disebabkan oleh konsumsi flouride memiliki sebutan "flourosis." Flouride sangat reaktif dan masuk ke dalam tulang dan sel-sel dan kemudian berakumulasi. Memang permukaan gigi akan menjadi lebih keras, tetapi giginya sendiri menjadi rapuh. Banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa flouride menimbulkan masalah pada persendian, tulang bengkok, oestroporosis, dan bahkan menimbulkan kanker tulang. Banhkab otak tidak akan mampu menghindari kerusakan yang ditimbulkan oleh flouride. Flouride memiliki pengaruh yang negatif terhadap sistem syaraf dan imun, dan pada anak-anak dapat menimbulkan rasa letih yang kronis, IQ rendah, ketidakmampuan belajar, lesu dan depresi.

Floride, racun bukan obat...!!!!

Santoana_kisah lebai dari dunia perbinatangan

Ternyata di dunia perbinatangan juga ada juga cerita yang mirip dengan sinetron.  Binatang aja hidupnya mulai lebai. Yuk…
Pada zaman antah berantah.  Dimana belum ada listrik, mana ujan, becek, gak ada ojek, disebuah pulau yang bernama “jawa”, hiduplah seekor burung cantik nan jelita bernama merak. Merak ini sudah layaknya artis. Kecantikannya benar-benar membuat para burung laki-laki terpikat. Bulunya mengilap, berwarna indah. Lehernya panjang jenjang udah kayak leher jerapah, kemudian kibasan ekornya bagaikan kipas, sehingga kalau teman-teman burungnya ada yang kepanasan gak perlu menyalakan AC, karena ada ekor Si Merak yang bisa dijadikan kipas.

Aku bangga, aku Indonesia…


Bahasa indonesia merupakan bahasa yang sangat unik. Tidak ada duanya di dunia ini. Untuk contohnya adalah,  angka berapapun di antara satu dan sembilan jika dijumlahkan maka hasilnya sama, yaitu sepuluh.
Contoh:
1+9=10 (S+S)
2+8=10(D+D)
3+7=10(T+T)
4+6=10(E+E)
5+5=10(L+L)
Benar kan?
Coba cari bahasa mana di dunia ini yang sama dengan Bahasa Indonesia tersebut.



B a n g g a j a d I I n d o n s I a

Selasa, 27 September 2011

orang2 aneh dalam rumah saya...






saya punya tiga saudara laki-laki. Bisa dilihat fotonya. Mereka bener seorang laki-laki. 
adik laki-laki saya yang pertama bernama, Maulid Huda adh Dhuhri, kedua Fikri Maulana, dan yang paling bontot bernama Ababil Ihya Ulumudin.
lain kali akan ada sesi khusus untuk menceritakan kegilaan dari saudara-saudara saya ini. Kita yang tergabung dalam Family Bandy, dengan Marga Yamani adalah termasuk ke dalam cucu yang biasa disingkirkan karena kegilaan dari ide-ide yang sering kita keluarkan. Bagi saya itu bukan ide gila, tapi kreatif. Jarang ada orang yang berfikir kreatif seperti kita. 

saya tahu kalian pasti menunggu cerita saya, tunggu tanggal mainnya. Akan saya posting cerita-cerita aneh yang pernah terjadi dalam kehidupan Bandi's Family..


Think out of the box



Satu hal yang ingin saya katakan, mencari pemikiran baru/inspirasi tidak sesusah yang kita bayangkan. Terkadang orang susah mendapatkan inspirasi karena cara berfikir mereka yang terlalu tinggi dan ingin apa yang telah dikerjakannya mendapat penghargaan atau sekedar pujian. Sebenarnya tidak ada pemikiran kuno atau pemikiran modern. Yang ada hanyalah pemikiran orang-orang yang kita anggap kuno itu sesungguhnya modern dimasanya. Pemikiran yang mereka keluarkan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka di zaman itu.
Ide-ide gila saya sudah sering terlontar. Dan menjadi suatu kewajiban hanya pesimisme yang saya dapatkan. Kenapa kita selalu berfikir saklek? Berfikirlah out of the box. Berfikir jauh dari kebiasaan yang sering difikirkan orang-orang. Saya salah satu orang yang sangat menggemari kartun Doraemon. Semenjak masih TK kartun inilah yang menjadi santapan saya dikala hari minggu tiba. Kartun ini jugalah yang menginspirasi saya  untuk berfikir nyeleneh, berfikir ide-ide aneh, gila. Di tahun 90-an, tahun dimana Doraemon lahir, orang Jepang sudah berfikir untuk membuat suatu kartun yang berawal dari ide gila. Saya salut kepada pembuat kartun Doraemon. Karena pada tahun yang bagi saya Indonesia masih primitifnya dia sudah bisa berfikir untuk membuat kartun kucing yang memiliki kantung ajaib serba ada. Ditahun itu saja mereka sudah berfikir untuk membuat kartunnya, saya yakin ditahun 2020-an mungkin akan ada robot seperti itu, atau paling tidak alat-alat yang terdapat dalam kantong ajaib Doraemon. 

Orang-orang luar bagi saya adalah orang-orang gila yang memiliki banyak ide gila. Saya mengagumi cara-cara berfikir mereka. Saya teringat dengan apa yang dikataka dosen saya terkait kehidupan anak-anak diluar negeri. Disana mereka benar-benar sudah dibiasakan untuk mengeksplorasi apa yang mereka inginkan. Ketika ada anak mereka yang naik pohon,mereka bukannya melarang, tetapi melihat sambil memantau apa yang dilakukan si anak. Berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia. Jika melihat anaknya naik pohon, dari jauh sudah dapat teriakan “jangan!!! Awas jatuh,” dan lain-lain. Jujur saya katakan, itu mematikan rasa ingin tahu si anak tersebut. Ini jangan, itu jangan, ini tidak boleh, itu juga. Manusia Indonesia saat ini adalah hasil dari pendidikan salah yang didapatkan pada masa kecilnya. Sifat, karakter, yang didapat pada masa remaja adalah hasil pengalaman masa kecil anak. Oleh karena itu, para pakar anak usia dini mengatakan bahwa masa prasekolah adalah masa golden age. Menurut Benjamin S. Bloom separuh perkembangan intelektual anak berlangsung sebelum usia 4 tahun. Pada usia 4 tahun perkembangan otaknya mencapai 50%, 4-8 tahun sebesar 30%, 8-18 tahun sebesar 20%. Perkembangan kognitif usia 18 tahun ke atas merupakan akumulasi dari perkembangan anak usia dini. Selama ini kita selalu menyia-nyiakan masa prasekolah anak. Akibatnya memang tidak akan terlihat langsung. Tetapi mengendap layaknya gunungan es.
Lingkungan memiliki efek yang sangat besar bagi perkembangan otak anak. Perkembangan otak sebelum usia 1 tahun lebih cepat tetapi kematangan  otak berlangsung sesudah anak lahir. Pengaruh lingkungan  awal pada masa awal perkembangan  otak berdampak lama sehingga anak yang mendapatkan stimulasi yang baik, fungsi otaknya akan berkembang lebih baik pula. Lingkungan tidak hanya menambah jumlah sel otak yang aktif akan tetapi juga menambah jumlah hubungan antar sel otak. Melalui Neuron yang terdapat di dalam otak, informasi itu berjalan, kemudian dari otak ke otot. Merry Eming Young, salah satu pakar anak mengatakan bahwa semakin banyak sel otak membentuk hubungan-hubungan atau jaringan yang jika distimulus secara spesifik maka kualitas otaknya akan semakin baik. Oleh karena itu, sering muncul lelucon, jika otak orang Indonesia dan otak orang barat diperjualbelikan dipasaran, maka bisa dipastikan otak orang Indonesia-lah yang akan laku. Kenapa? Karena otaknya masih bersih, tidak pernah dipakai untuk berfikir, sehingga hubungan-hubungan yang terjadi antar sel otak tidak banyak dan menyebabkan kualitas otak yang kurang baik. 

Terkadang hati saya begitu miris ketika melihat orang tua memarahi anaknya karena naik pohon, lari kesana kemari. Biarkanlah mereka menjelajahi dunia mereka. Biarkanlah mereka mengeksplorasi apa yang mereka inginkan. Cukup orang tua sebagai pendamping mereka waktu bermain.
Catatan terpenting saya adalah, anak-anak yang sering dikatakan nakal bagi sebagian besar pasti akan menjadi sukses. Kenapa? Karena mereka adalah orang-orang yang berani mengambil resiko. Bukan hasil yang menjadi orientasi utama, tetapi jalan yang dilalui untuk menjadi hasil yang bagus itu adalah pengajaran yang utama.
Jika kalian ingin Indonesia menjadi lebih baik, maka perbaikilah anak-anaknya dari sekarang. Dan perhatikanlah masa golden age-nya.

The power of water, Subhanallah...

Banyak ilmu telah diberikan kepada manusia untuk kemakmuran hidup kita. Salah satunya adalah ilmu tentang air yang di anugrahkan kepada Prof. Dr. Massaru Emoto. Ia adalah ahli terapi alternatif air dari Jepang, 63 tahun. Prof. Emoto mendapat hikmah dan kebijkasanaan tentang air dari apa yang telah diusahakan dan ditekuninya sejak ia berumur 43 tahun.
Awal ketertarikannya pada air adalah setelah kakinya disembuhkan dengan suatu jenisair yang diberi energi penyembuh. Kemudian ia tergugah untuk meneliti rahasia atau misteri air. Ada tiga pertanyan penting yang selalu menggoda pikirannya. Pertama, seberapa seriusnyakah kita memperhatikan karakter  air ini. Kedua, seberapa besar mutu air dapat meningkatakan kualitas dankehidupan kita. Ketiga, seberapa banyk pengethuan kita, kesadran manusia dapat mengubah kualitas air.
Profesor Emoto menenukan bukti berupa kristal air yang dibekukan dan difoto dengan kecepatantinggi bahwa, bila kita ingin berterimakasih dan mngucvapkan kata-kat yangbaik kepada air, kualitasnya akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, bila kita mengabaikan dan menucapkan kata-kata yang tidak baik kepada air, maka kualitas air akan mamburuk. Hasil penelitian Prof. Emoto tersebut kemudian ditulis dalam dua buku fenomenal dan laris. Massages from water(1999) dan the true power of water (2005)- kedua buku ini telah diterjemahkan kedalam 24 bahasa, termasuk dalam bahasa indonesia.
Meskipun ia mengaku bukan seorang yang religius yang taatmenjalankan ritual aagamanya, pesan moral yang ada di dalam bukunya the true power of water manunjukkan kecerdasan emosional dan spritual yang dimilikinya luar biasa. Ia menulis “di dunia yang sempurna ini, tidak ada istilah kebetulan bahwa anada dan saya berangkat dalam perjalanan ini. Kata-kata dan foto-foto yang anda lihat akanmembuka sebuah dunia baru tentang segala kemungkinan bagi anda, seoerti penelitian yang telah saya lakukan. Di buku ini anda akan mempelajari karakter air dan hal lain ynag dapat mempengaruhi kesehatan dan kehidupan. Kita akan melihat pengaruh diri kita masing-masing terhadap air, tidak hanya air yang kita minum, juga air yang menyusun 70% tubuh kita, dan apa yang paling penting adalah apa yang terjadi pada air atas interaksikita kepadanya. Tahun 2005 (22 februari) adalah awal dekade tahun Air Dunia 2005-2014 PBB. Hal itu mejadi tanggung jawab setiap orang untuk mempelajari air, sumber daya yang paling pentin di planet kita dan untuk menolong perubahan kesadaran menuju pemikiran kita, menuju kata-kata dan doa-doa kita, menuju kesepakatan kita untuk menghargai sesama dengan cinta dan rasa syukur. Semoga pengetahuan kita terhadap air akan menolong dan membawa kedamaian bagi seluruh kehidupan manusia.”
Prof. Emoto membuktikan bahwa,pikiran, hati, doa, kata-kata positif penuh rasa syukur kepada Tuhan yang kita lakukan setiap hari, secara langsung  akan mempengaruhi kualitas energi, struktur, dan formasi kristal air yang ada didalam dan di luar tubuh kita. Dampaknya sangat besar bagi kuliatas kesehatan serta energi kehiupan planet kita.
Demikian juga sebaliknya. Air akan memberikan dampak buruk bagi kualitas kehidupan kita, apabila aura dan energi dari pikiran, hati, doa dan kata-kata yang kita ucapkan bessifat negatif. Sehingga kualitas energi, struktur, dan formasi kristal air aan memburuk serta merusak kesehatan dan kehidupan lingkungan kita.
Bagi kita umat Islam, membaca pernyataan singkat Prof. Emoto tentang air tersebut, seharusnya tidak menangkap apa yang tersurat dan bersifaf fisika, kemudian menganggap penemuan itu meniadakan eksistensi Tuhan. Sebaliknya dengan penemuan itu kita harus semakin haqqul yakin akan makna hakiki yang tersirat dalam air,konteks hakikat filsafat metafisikanya.
Bayangkan apa yang terjadi pada 70% air yang menyusun dan membentuk tubuh kita, yang sedikitnya dalam satu hari kita membacakan 17 kali surat Al-fatihah,Induk Al-Qur’an (sebagai afirmasi, pengulangan doa, as-sab’ul matsaany-tujuh ayat yang diulang-ulang) dalam 17 rakaat shalat wajib lima waktu dalam 24 jam, yang tanpanya Shalat kita tidak sah? Apalagi kalau ditambah 17 rakaat shalat-shalat sunnah yang dianjurkan (nawafil). Padahal, Prof. Emoto hanya menempelkan atau mengucapkan  dua kata “cinta” dan “terimakasih” dan ketika kedua tabung penelitian (cawan petri) berisi air dibekukan, energi positif yang diserap oleh air dari kedua kata itu saja ketika difoto dengan kecepatan tinggi menghasilkan bentuk pahatan kristal air yang sangat  dan paling indah dibandingkan dengan kata-kata yang baik seperti: “kebahagiaan, bagus sekali, lega, atau tenang.” Hasilnya sebaliknya, ketika yang ditempelkan pada air adalah lawan dari kata-kata tersebut.
Masya Allah! Pasti akan lebih dahsyat lagi apabila pada cawan petri tadi diucapkan, dipaparkan, ditempelkan asmaul husna, surat al ikhlas, atau ayat kursi. Maka, nikmat dari Tuhan manakah yang engkau dustakan?

Senin, 26 September 2011

komentator style saya...

Dirumah, orang yang paling sering mengometari penampilan saya adalah Ibu. Beliau wanita. Saya tahu, karena di kamarnya banyak alat2 kosmetik. Catatan pertama dalam pelajaran menjadi wanita adalah, kalo didalam kamar cewek gak ada kosmetik, maka dia bukan wanita. Itu kata teman saya. Waktu SD saya suka maen make up2-an, pakai baju cinderella (padahal tu daster Ibu saya, qiqiqiq), berpenampilan layaknya putri yang turun comberan, item. Saya suka melakukan hal itu. Behubung saya perempuan satu2nya dirumah,jadi saya hanya bermain sendiri saja, dengan ditemani beberapa boneka saya yang berperan mnejadi dayang2 saya. Kalian tahu, kebiasaan saya menggunakan make up Ibu untuk maen2 berimplikasi pada naiknya uang bulanan Ibu untuk membeli kosmetik. Karena Ibu adalah wanita, yang setiap hal yang dilakukannya harus ada pertimbangan untung ruginya, dan Ibu juga tidak mau naluri saya sebagai wanita hilang (note: saya tomboy), akhirnya saya diberikan bedak bayi ukuran big. Sampai tujuh turunan pun nda akan habis niy bedak. Ibu juga menyimpan baik2 kosmetiknya. Dia takut ada tikus berkepala besar mendapatkan  kosmetiknya itu. Yang pasti awal mula saya mengenal dunia wanita adalah dari Ibu saya.
Sejak SMA saya  sudah terserang koreademik dan jepangdemik. Wabah ini telah menjangkiti seluruh sendi2 kehidupan saya. Mulai dari cara berpenampilan saya, hingga tipe cowok yang saya sukai (cool2 gimana gitu). Karena wabah jepangdemik juga yang membuat saya mengambil jurusan Bahasa waktu SMA, yang kebetulan mengajarkan bahasa jepang. Dan juga memang karena otak saya tidak mempu menyerap pelajaran yang berbau angka2. Hidup sudah susah, jangan dibuat susah dengan menghituang angka2 yang gak jelas buat apa. Yang paling gila pas pelajaran ekonomi, kita disuruh ngitung uang hantu, gak ada rupa. Kadang juga kita disuruh ngitung utang orang. Malas saya. Yasudahlah ambil bahasa saja, yang tidak ada hitungannya. Kepala tidak pusing, hidup jadi santai.
Dan tahukah anda? Ibu saya pernah melakukan suatu hal yang membuat saya menagis tujuh hari, tujuh malam, ampe airmata bisa ngisi kolam ikan yang kering. Blazer korea saya, yang sudah sekian lama saya kejar dan tunggu dijadikan kain pel. Terbayang nda sakitnya tu? Alasanya simple “habisnya jaket kamu udah kayak kain pel”, dengan santai Ibu saya menjawab. Padahal dikorea itu lagi ngetrend. Pengen saya laundry blazer saya tu, tapi rupanya udah seperti apa mungkin… tragis memang…

Catatan: bagi kalian yang suka blazer korea yang kata kita gaul tapi kata emak2 kita kain pel, lebih baik disimpan dilemari dengan gembok segede gaban. Dan asal kalian tahu juga, Ibu adalah orang yang gampang menemukan tempat penyimpanan apapun, sampai Bapak2 sering nyembunyiin uangnya ditempat yang menurutnya aman saja pasti bisa ditemukan

Di acara pernikahan

Ternyata acara pernikahan bisa dijadikan ajang untuk mencari jodoh. Faktanya adalah, kemarin kebetulan aku di undang diacara pernikahan temen yang notabene seorang aktivis juga. Aku tetap dengan style jepang ukhti yang aneh. Blazer+longdress+jilbab. Kalian tahu ternyata ada banyak aktivis yang berjenis kelamin wanita me-make over abis penampilannya. Mereka yang biasanya berkoar-koar dijalanan, panas2an, dan hampir tanpa bedak dikesehariannya. Mereka yang biasa menasehati saya untuk tidak berlebih2an. Ternyata mereka bisa juga berpenampilan seperti wanita sesungguhnya, dengan bedak, lipstik, parfum. Bagi saya itu adalah hal yang wajar. Kita wanita. Kalian tahu Wanita juga manusia. Kita ingin tampil beda, tampil cantik, dan menarik. Itu adalah hal yang manusiawi dan berprikewanitaan. Perlu ditanyakan mungkin kewanitaannya ketika mereka jauh dari hal2 yang seperti itu. Sekarang sudah banyak dari para aktivis yang menggunakan jilbab paris double dua (biar gak terawang, dan tetap syar’i). mereka juga sudah mulai menyentuh bedak, memperhatikan penampilan. Saya bahagia. Saya bahagia melihat saudari2 saya yang sudah mulai memperhatikan penampilan. Tidak seperti dulu banyak dari mereka, ke kampus dengan jaket organisasi, ransel, sepatu ket, gaya2 aktivis gitu. Kadang juga pergi acara2 seminar masih juga banyak yang menggunakan sendal jepit. Ketika ditanya “ukh, kenapa pakai sendal kan seminar formal”, hanya senyuman tipis yang saya dapatkan. Dalam hati saya berfikir, bagaimana mau dapat kader yang banyak kalo penampilan seperti itu. Penampilan memang buka yang utama, tetapi ketika bertemu dengan seseorang kesan pertama yang terlihat adalah penampilan. Ini bukan masalah zuhud atau tidak. Sepertinya konsep zuhud harus dipelajari ulang dalam pelajaran agama. Baju tidak perlu mahal, yang penting bersih, rapi dan tidak amburadul. Saya pernah melihat seorang saudari kekampus dengan penampilan seperti layaknya jemuran berjalan. Jilbab warna kuning, baju warna hijau, rok warna hitam, kemudian dengan ransel. Kalau dijepang itu tidak masalah karena disana anak mudanya lagi demam harajuku style, jadi semakin aneh penampilan semakin keren. Tapi ini Indonesia, semua mata memandang padamu jika kamu perpenampilan seperti itu.
Pernah seorang kakak yang memang sangat memperhatikan style berkata pada saya “Lu, sepertinya kita harus ada training berpenampilan yang baik deh, biar saudari2 kita niy tidak ngasal pakai kostum.” Ide bagus kata saya, tapi yakinlah akan ditolak mentah2. Tetapi saya yakin, pada masanya nanti pasti aka nada make over abis2an penampilan tu..
Hehehehe

(hanya sebuah kegundahan hati, jangan terlalu dibawa kehati)

Siapakah anak-anak luar biasa itu?



Anak-anak luar biasa adalah sebutan yang biasa diberikan pada anak-anak yang memerlukan kebutuhan khusus. Mereka juga kadang disebut sebagai anak-anak yang memiliki kekurangan atau anak cacat. Tetapi istilah anak-anak cacat sudah jarag digunakan pada masa kini dibandigkan dengan masa lalu karena istilah tersebut terlalu sensitive digunakan. Dan memang bagi saya mereka adalah anak-anak luar biasa dengan kemampuan yang luar biasa.
Anak-anak luar biasa didefinisikan sebagai anak-anak yang berbeda dari anak-anak biasa dalam hal  ciri-ciri mental, kemampuan sensorik, kemampuan komunikasi, tingkah laku social, ataupun ciri-ciri fisik, perbedaan-[erbedaan ini telah mencapai tahap dimana anak-anak memerlukan modifikasi dalam aktivitas-aktivitas sekolah ataupun pelayanan pendidikan khusus agar mereka mampu berkembang secara maksimal.
Menurut Kirk (1989), anak-anak hanya dianggap uar biasa apabila memiliki kebutuhan untuk menyesuaikan program pendidikan. Ini akibat dari keadaan mereka tersebut menyebabkan mereka tidak dapat menerima pelajaran cara biasa dan menempatkan mereka pada barisan depan kelas hanya membuat mereka bosan. Ini juga menunjukkan bahwa anak-anak dengan IQ yang tinggi juga tergolong sebagai anak-anak yang luar biasa.
Terdapat beberapa kecacatan yang menjadikan anak-anak tersebut mendapatkan perhatian, bahkan pendidikan khusus. Farrel (2003) mengkategorikan kecacatan seperti berikut ini:
1.      Komunikasi dan interaksi
a.       Masalah penuturan bahasa
b.      Masalah pembelajaran spesifik, seperti disleksia ataupun dyspraxia
c.       Tunanetra
d.      Autism
e.       Masalah pembelajaran sedang dan serius
f.       Kognitif dan pembelajaran
2.      Perkembangan tingkah laku, emosi dan interaksi social
a.       Masalah emosi dan tingkah laku
b.      Menyendiri
c.       Tingkah laku kasar
d.      Mengganggu
e.       Heperaktif dan kurang stabil
f.       Interaksi social kurang matang
3.      Sensorik dan fisik
a.       Tunarungu
b.      Tunanetra

Bagi teman-teman semua yang memiliki saudara, teman atau siapapun itu yeng memilki kelebihan seperti di atas jangan langsung dikucilkan, tetapi mari kita secara bersama-sama untuk membatu mereka dalam mengembangkan bakat dan minatnya. Dan yang paling terpenting  adalah konsultasi rutin pada psikolog.
Semoga bermanfaat….

(di ambil dari buku “special education for special children”)