Kamis, 25 Juli 2013

Sherina "Sebelum Selamanya"

Sherina, hampir semua lagu hasil karyanya selalu saya suka. Bermula denger dikost kakak, sampai saya pun ikut keganjringan dengan lagu ini. Lagunya berjudul "Sebelum Selamanya". Liriknya sederhana dan terasa dalaaaaaam sekali. Sedalam cintaku padamu, jiaaaah... 
Hei coba dengarkanlah harapan aku ini
Sebelum kita lanjutkan mimpi kita bersama
Hei coba pandanglah jiwa yang bertanya ini
Sebelum kita lanjutkan kisah yang berlangsung selamanya
Jaga hati yang ku serahkan untukmu
Jangan lupa rasa jatuh cinta pertama kita
Dan tali asmara yang kan diuji waktu
Berjanjilah sayangku sebelum selamanya

Hei jangan kau abaikan semua yang indah ini
Sebelum kita lanjutkan cita kita berdua
Hei ini guratan sebagai tanda tangan
Sebelum kita lanjutkan kasih yang dijanjikan selamanya, selamanya

Jaga hati yang ku serahkan untukmu
Jangan lupa rasa jatuh cinta pertama kita
Dan tali asmara yang kan diuji waktu
Berjanjilah sayangku sebelum selamanya

Saya paling suka lyriknya yang berbunyi "Jaga hati yang ku serahkan untukmu. Jangan lupa rasa jatuh cinta pertama kita. Dan tali asmara yang kan diuji waktu. Berjanjilah sayangku sebelum selamanya"

Nanti ketika pernikahan saya, bolehkan saya meminta seseorang menyanyikan lagu ini untuk saya juga????
#ngarep

Selasa, 23 Juli 2013

Masa Kecil

Hasil FBwalking, yah nemu niy gambar....




Sumber semua gambar di atas adalah Meme Comic Indonesia

Nostalgia zaman sekolah dulu. Yang paling mengerikan adalah ketika dapat jadwal rutin untuk suntik imunisasi. Kalau ada orang berpakaian seperti dokter datang ke sekolah, seisi kelas langsung sepi...
Guru menenangkan dengan bilang..
"Tenang, gak sakit kok, kayak digigit semut."
Main gimbot air. Bangga kalau bisa memasukkan semua ring ke dalam lubang. Jiahaaa...
Zaman kecil saya indah, tidak penuh dengan game dan gadget..
^_^

Minggu, 21 Juli 2013

Kacang Satu Karung dan Indonesia

Choi Kang Chi










Sudah pernah ada yang menonton drama korea yang berjudul "Go Family Book" belum??? Drama itu tentang gomiho (dalam legenda korea adalah srigala berekor sembilan) yang ingin menjadi manusia. Saya tidak akan bercerita tentang sinopsis drama itu, karena ini bukan blog buat sinopsis,hehehe. Ada satu bagian dari cerita dalam drama itu yang saya suka. Choi Kang Chi yang diperankan oleh Lee Seung Gi, ditantang oleh gurunya menghitung jumlah kacang yang ada dalam karung. Gurunya meminta untuk menghitung kacang itu dengan tujuan melatih kesabaran dari Choi Kang Chi. Choi Kang Chi menerima tantangan itu. Setiap hari dengan telaten dia menghitung kacang itu. Hingga pada suatu saat dia sudah merasa bahwa jawabannya benar. Choi Kang Chi datang menghadap gurunya. (NB: jumlah kacangnya saya lupa berapa, maklum ingatan saya agak error,hehehe)

Sabtu, 20 Juli 2013

Tano Lawang Desa

Di atas kapal menuju Poto Tano
Selama ini saya sering memposting segala hal tentang Lombok dan hasil travelling saya di Lombok, tetapi tak pernah sekali pun saya memposting tentang Sumbawa. Padahal saya besar di Sumbawa dan menghabiskan banyak hidup di sana. Sumbawa memiliki banyak potensi alam yang luar biasa, terutama tambangnya. Tetapi pengelolaannya masih belum maksimal. Yang terekspose dan tereksplore adalah New Mont yang ada di Maluk. Dan harapan saya cukup itu saja tambang yang akan di eksplore. Saya khawatir jika semua tambang yang ada di Sumbawa di buka maka kelestarian alam akan hancur. Tak akan ada lagi gunung-gunung hijau, pantai akan kotor dan beracun karena buangan limbah tambang, Sumbawa yang sudah gersang semakin gersang. Saya mencintai Sumbawa saya saat ini. Dengan pantai-pantainya yang indah, dengan safananya yang masih terbentang indah, sapi-sapi bebas berkeliaran di gunung-gunung, orang-orang masih bisa mendapatkan madu asli di hutan Sumbawa, pohon jatinya masih menjadi yang terbaik, susu kuda liarnya tetap menjadi kebanggan Sumbawa.

Kamis, 18 Juli 2013

Serabi Santan

Hingga kelas 3 SD, saya masih tinggal dengan orang tua di Lombok. Bapak masih punya jatah kerja disini. Namanya juga PNS, harus siap sedia ditempatkan dimana saja. Diantara semua adik saya mungkin hanya sayalah yang paling sering berpindah-pindah tempat tinggal. Mulai dari masih dalam kandungan, Ibu sama Bapak tinggal di atas gunung di Lombok dimana tidak ada listrik dan akses kesana pun susah, jalan kaki daki gunung. Bapak mesti rela untuk tugas disana. Hanya beberapa bulan, Ibu Bapak kemudian dipindah tugaskan ke Kayangan Labuhan Lombok. Bapak tinggal di rumah dinas sekolah. Hanya dua tahun kemudian pindah ke kampung turingan Labuhan Lombok. Hanya dua tahun juga kemudian pindah lagi ke Kampung Barang Tapen, masih tetanggaan juga. Setelah itu barulah kita menetap lama di Sumbawa. Ternyata kebiasaan berpindah-pindah itu jatuh ke anak perempuan satu-satunya ini. Saya ketika besar jadi suka keliling-keliling, travelling, jalan-jalan, atau apalah namanya yang penting tidak diam di rumah. Bosan.
Dulu waktu zaman saya masih kecil ketika tinggal di Lombok, saya paling suka sarapan pakai serabi ini. Namanya serabi santan. Dinamakan seperti itu karena memang dibuatnya pake santan kelapa dan tepung beras. Rasanya gurih sekali. Paling enak dimakan ketika baru matang, pas diangkat dari tungkunya terus santannya itu disendok pakai daun pisang. Hmm dijamin maknyusss deh,hehee. Tetapi sekarang agak susah untuk mencari serabi ini. Panganan langka lombok kalau bisa saya bilang. Karena serabi jenis ini hanya ada di Lombok Timur saja. Kemarin ketika pulang ke sumbawa sempat mampir di Kayangan Lombok Timur tempat biasa membeli serabi ini tetapi tidak buka. Patah hati juga saya. Ibu bilang akan buatkan yang sama di Sumbawa, yah soal rasa pasti beda dengan yang asli -_-
Sekembalinya dari Sumbawa barulah saya dapat serabi ini. Rasanya masih sama seperti yang dulu. Gurih dan khas bau bakarnya yang dari tungku tanah itu benar-benar beda.
Inaq Icah, tempat biasa beli serabi, jualannya sudah lama, berpuluh tahun.. wahhh

Rabu, 17 Juli 2013

Talk Show With Okki Setiana Dewi

Hi...
I come back again....
berasa sudah lama tidak mengunjungi blog ini. Hehehe, walaupun memang sudah lama sih. Ada banyak hal terjadi antara rentang waktu saya tidak datang kemari. Mulai dari yang mengharu biru hingga menguras air mata, hingga yang membuat terbahak-bahak sampai sakit perut. Really itulah kehidupan, nano-nano, manis asem asin rame rasanya.
Tanggal  25 Juni kemarin saya dihubungi teman untuk bisa memotret di acara Talkshow Okki Setiana Dewi. Acaranya tanggal 2 Juli, di adakan oleh Rainbow Organization, komandannya Bos Ema  Tumben ini dalam seumur hidup bisa jepret-jepret di acara yang ada artisnya,hehehe.... Ini adalah pengalaman pertama yang akan terus berlanjut lagi. Mungkin suatu saat saya akan bisa memotret acara-acara tokoh inspiratif lainnya lagi. Saya merasa bahwa jepret-jepret kemarin tidak hanya sekedar jepret, karena ada banyak pengalaman baru dan kisah-kisah inspirasi yang menyadarkan kita bahwa ada banyak lho orang yang hidupnya jauh di bawah kita. Hanya karena perjuanganlah mereka bisa survive hingga sekarang. Semua orang melihat Okki Setiana Dewi hanya sekedar pandangan "oh iya dia artis, cantik, pemeran Film Ketika Cinta Bertasbih, Oh iya dia kan perempuan berjilbab yang sukses, atau lain-lain sebagainya". Tetapi pernah tidak sih kita bertanya ada apa di belakangnya hingga bisa sukses sampai sekarang. Saya yakin perjuangannya tidak instan dan tidak menggunakan lift yang tinggal pencet langsung naik ke tingkat atas. Semuanya pasti berproses, langkah demi langkah, mulai dari tangga yang satu kemudian naik lagi ke tangga yang atas, begitulah hingga berada pada puncak tertinggi. 

Minggu, 07 Juli 2013

Semakin Pusing, Semakin Sering Jalan-jalan

Kamis kemarin 4 Juli 2013 sempat konsultasi dengan dosen pembimbing. Saya ditantang untuk bisa ujian skripsi sebelum tanggal 20 Juli 2013. Wahhh, adrenallin saya seakan terpacu. Baiklah, sebelum tanggal itu InsyaAllah semuanya akan segera selesai. Kegiatan jalan-jalan ingin sekali saya hentikan untuk sementara waktu, tetapi selalu saja ada yang mengajak. Ahhh Lulu bener-bener dah kamu ini, urusan jalan-jalan gak bisa distop,hehehehe
Malam sebelum konsultasi malah sempet-sempetnya jalan-jalan bareng si sensei ke pasar malam di Harkopnas (Hari Koprasi Nasional)
Jalan-jalan sambil hunting ^_^

Snorkling di Trawangan

Di cerita saya ke Gili Trawangan beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis tentang ini:
Di ketiga pulau itu terdapat lebih dari 3.500 spesis laut yang hidup, oleh karena itu gili ini dijadikan syurga bagi para penyelam. Gili trawangan pantainya benar-benar bersih. Jarang menemukan sampah menumpuk di punggir laut. Terumbu karang dan ikan-ikan banyak disini. Makanya itu trawangan dijadikan tempat favorit untuk snorkling. Keindahan dasar lautnya itu luar biasa. Terumbu karangnya indah-indah. Sayangnya saya tidak bisa berenang, jadinya saya hanya bisa mengagumi keindahan tanpa bisa menikmatinya. Someday saya akan kembali lagi kesini dengan kemampuan berenang saya yang hebat,hehee.
Saya tidak menyangka kalau untuk bisa snorkling disana  saya tidak mesti menunggu bertahun-tahun untuk mahir berenang, dengan kemampuan standar pun saya bisa. Yessss. Jum'at 5 Juli kemarin, saya, Ci'ita (Ci' itu panggilan untuk bibi dalam keluarga, katanya ini panggilan untuk keturunan Arab), dan sepupu-sepupu yang lain pergi liburan ke Gili Trawangan. Ci'ita ingin sekali ke Gili Trawangan, beliau lahir dan besar di Jakarta, jadi hidupnya dengan Mall terus, makanya sekalinya bisa liburan ke Lombok hampir semua tempat ingin dikunjungi tak terkecuali Gili Trawangan.
Pukul 06.00 pagi berangkat dari Mantang, Lombok Tengah. Sampai di Bangsal pukul 07.30. Perjalanan ke bangsal memerlukan perjuangan yang sangat berat, karena udara pagi di Lombok sangat dingin. Apalagi kita berempat pakai motor, dinginnya tambah lebaiii...
Bangsal di pagi hari...