Jumat, 20 Desember 2013

Ada Lombok di Atas Meja

Sudah pernah dengar masakan khas Lombok seperti ayam taliwang, pelecing kangkung, pelecing ayam, bebalung, dan lain-lain??? Kalau sudah mendengar dan mencicipi, tidak ada kata lain yang terucap selain pedas, dan pedasnya itu pasti ingin tambah lagi dan lagi. Yah ciri khas makanan Lombok memang pedas. Pedasnya yang didapat dari cabe itu benar-benar menggoda lidah untuk tetap mencobanya. Kalau sempat bermain-main ke Lombok, rugi rasanya jika tidak bisa menikmati kuliner-kuliner tersebut. 
***
Kamis kemarin usai bagi rapot anak-anak PAUD Merah Putih, Rizal dan kawan-kawan di LPA Kota Mataram mengajak tim untuk makan siang. Kata mereka tempat makan ini paling oke makanannya, dijamin kalau sudah pergi makan kesana pasti bakal ketagihan dan pengen balik lagi. Penasaran seperti apa tempat makan itu, kita langsung tancap gas ke alamat yang di tuju yaitu Rumah Makan Khas Lombok Tanjung Karang. Pemilik rumah makan ini adalah Kak Okki, beliau ini keren, walaupun laki-laki tapi pintar masak, master chef dah. Sampai lokasi kita langsung disajikan menu makanan, ada banyak menu pilihan dan semuanya adalah makanan khas Lombok, ada pelecing ayam, pelecing kangkung, bebalung, ikan rajang bumbu kuning, ayam bakar taliwang. Pas lihat menu, jujur saya pengen pesan semuanya, semua menunya saya suka. Tapi jaga imej sama teman-teman, saya tahu badan saya gemuk dan saya tidak ingin terlalu menunjukkan kegemukan saya lagi dengan banyak makan. Alhasil saya memesan bebalung, bebalung itu kalau Indonesianya terkenal dengan kata sup tulang, tetapi kalau di Lombok bebalung itu bumbunya beda, banyak dan ribet (bagi saya sih,hehee). Teman-teman memesan menu yang berbeda, asyiklah jadi kita bisa sharing menu ketika makan nanti. 
Rumah makan ini suasananya asyik, berugak lesehan, ada free wifi, ada mushalla, ada ATM, halaman parkirnya yang luas, ada kolam ikannya juga di samping. Jadi sembari menunggu makanan datang kita bisa internetan dan main-main dengan ikan.
main-main dengan ikan dulu sembari nunggu masakan jadi :D

Kamis, 19 Desember 2013

Pembagian Hasil Laporan Perkembangan Anak PAUD Merah Putih

Tidak terasa sudah enam bulan kami bergelut di PAUD Merah Putih. Rasanya baru saja kemarin kami di sini. Portofolio hasil kerja anak-anak bertumpuk banyak, wow sebanyak inikah??? Kaget juga kita melihat hasil kerja yang begitu menumpuk di ruang perpustakaan PAUD. Sudah dari beberapa waktu yang lalu kami mencicil sedikit demi sedikit untuk memeriksa hasil portofolio mereka, dari portofolio itulah kita bisa melihat perkembangan anak, bagaimana perkembangan menulisnya, megenal hurufnya, dll. Berasa jadi guru beneran,hehehe.
Ini adalah pertama kalinya saya membuat Laporan Perkembangan Anak. Pernah satu kali diajari semasa kuliah dulu, dan semua data kit bebas manipulasi yang penting adalah cara penilaian yang kita lakukan. Ini sama juga rasanya seperti perasaan dokter yang mendiagnosis pasiennya, sakit apa dan obat apa yang diberikan semua tergantung dengan diagnosis dokter tersebut, yah begitulah saya saat ini. Bertumpuk portofolio dan pengamatan sehari-hari kami disekolah menjadi rujukan utama untuk memberikan penilaian kepada anak-anak. Saya berharap apapun yang tertulis dalam setiap deskripsi Laporan Perkembangan Anak tersebut bisa menjadi rujukan untuk para Orangtua di rumah memperlakukan anak mereka. Berharap sedikit tidak apa kan?? Walaupun saya sadar sampai saat ini kami masih belum berhasil merubah kultur masyarakat di Btn Tsunami ini atau sedikit tidak mempengaruhi anak-anaknya, padahal hampir setahun kami mengabdi di sini. Anak-anaknya telah dengan sekuat tenaga kami didik dengan pembiasaan-pembiasaan, tetapi tetap saja ketika kembali ke rumah mereka kembali lagi dengan kebiasaan di lingkungannya (saya pernah curhat di sini tentang kondisi masyarakat Tsunami). Batu saja jika terus menerus ditetesi air akan berlubang kan?? Saya yakin anak-anak itu juga begitu tidak peduli seberapa keras lingkungan tempat tinggalnya, suatu saat mereka akan melunak juga. Semoga kesabaran ini tetap ada pada kami.
Bagi rapot anak-anak
Guru dan Anak-anak PAUD Merah Putih
Seperti doa-doa saya sebelumnya, saya berharap semoga kita tetap istiqomah untuk mereka...... 
^_^

Selasa, 17 Desember 2013

Jelajah Eksotisme Lombok (Episode Pantai Batu Payung)

Hwaaaaa, serasa perjalanan ini tidak ada habisnya dan tidak ada lelahnya. Walau panas menyengat kulit, tetapi rasa penasaran akan keindahan pantai Lombok membuat semangat tetap menggebu-gebu. Masih dalam hari yang sama, ahad tanggal 15 Desember kemarin usai ke Pantai Seger, kami menyempatkan untuk menjelajah ke pantai yang terkenal dengan batunya yang besar dan berbentuk menyerupai payung itu. Setelah berkali-kali merencanakan untuk ke pantai ini, dan berkali-kali juga rencana itu gagal, akhirnya hari ini tiba juga. Rencana yang datang tiba-tiba memang selalu manjur untuk terlaksana, dibandingkan dengan rencana yang telah tersusun rapi. Bahagiaaaanya bisa ke pantai itu. Setidaknya saya telah menyelesaikan satu lagi daftar kunjungan pantai saya di Lombok. 
Pantai Batu Payung letaknya tidak jauh dari Pantai Aan. Jadi rute pantainya itu seperti ini. Dari Mataram kita langsung menuju ke Lombok Selatan (pakai motor sekitar satu jam setengah dengan keceatan yang sedang), dengan melewati jalan bypass Bandara Internasional Lombok. Bagi teman-teman yang baru pertama kali ke Lombok dan ingin backpackeran, maka jangan khawatir, untuk menjelajah ke semua pantai yang ada di Lombok Selatan, gak bakal nyasar, patokannya cuma jalan ke BIL. Kalau sudah sampai BIL, masih lurus terus hingga ketemu dengan desa sasak yaitu Desa Sade, dari sana masih terus jalan hingga ketemu dengan Pantai Kuta. Dari Pantai Kuta, mulainya bertemu dengan deretan-deretan pantai Lombok nan eksotis.  Pantai Kuta-Pantai Seger-Pantai Kaliantan-Pantai Aan-Pantai Batu Payung.
Teman-teman juga jangan pernah ada yang ragu untuk bertanya, orang-orang di sini ramah-ramah, apalagi dengan orang yang baru (pendatang/ wisatawan). 
***
Daya tarik utama dari Pantai Batu Payung ini adalah tidak lain karena ada batu besar yang menyerupai payung di pantai itu. Orang-orang beramai-ramai kesana karena penasaran dengan batunya yang konon berbentuk payung. Saya juga seperti itu, rasa penasarannya sama kok dengan rasa penasaran saya ketika ingin mengunjungi Pantai Pink
Batu Payungnya ada dibelakang bukit. Saya suka relief dari karangnya ^_^

Senin, 16 Desember 2013

Jelajah Eksotisme Lombok (Episode Pantai Seger)

Lombok memang terkenal dengan keindahan pantainya yang tidak ada habisnya. Pasir putihnya yang menawan, bukitnya yang hijau, airnya yang jernih dan bersih menjadi daya tarik utama pantai-pantai di Lombok. Setiap pantainya selalu memiliki keunikan tersendiri, ciri khas yang membuat kita rindu untuk kembali kesana. Misalnya pantai selong belanak yang ada di Penujak, Lombok Tengah, pasir putihnya itu tidak seperti yang ada di Pantai Kuta (yang butiran pasirnya bermerica dan besar), pasirnya lembut dan padat, sehingga kita yang berjalan di atasnya tidak kelelahan, dan pantulan bayangan kita akan terlihat di pasir itu. Ini mungkin karena efek dari pasirnya yang halus dan padat, sehingga jika air membasahi pasir, maka bisa menimbulkan refleksi dari benda-benda yang ada di atasnya. Pantai Pink dengan alga merahnya yang mendominasi pasir, Pantai Gili trawangan dengan sejuta pesona keindahan bawah lautnya, Pantai Kerandangan dengan karang-karangnya yang awesome, Pantai Batu Payung dengan karangnya yang khas berbentuk payung, Bukit Malimbu dengan pesona matahari terbenamnya, Pantai Tanjung Aan dengan bukit hijaunya, dan banyak lagi pantai-pantai lainnya. Saya selama 4 tahun tinggal di Lombok belum selesai menjelajahi semua pantai-pantai indah nan eksotis itu. 
Untuk menyelesaikan semua daftar kunjungan pantai saya, kemarin ahad 15 Desember saya dengan beberapa teman pergi ke Pantai Seger. Pantai Seger ini adalah salah satu lokasi bersejarah tentang kemunculan Nyale, setelah Pantai Kuta, Kaliantan, Pantai Tanjung Aan. Nyale ini adalah cacing laut yang erat kaitannya dengan legenda puteri mandalika, seorang puteri yang rela bunuh diri membuang dirinya di laut (Untuk cerita yang lebih lengkap bisa dicari digoogle,hehehe). Pantai Seger terletak di Lombok Selatan, dari Mataram membutuhkan waktu sekitar 1 1/2 jam dengan kecepatan yang strandar alias tidak mengebut, kalau dari Bandara Internasional Lombok cuma membutuhkan waktu 45 menit. Pantai Seger ini tidak jauh dari Pantai Kuta, masih dalam satu barisan pantai yang sama. 
Jangan khawatir dengan jalannya, jalan menuju Pantai Seger mulus dan beraspal. Pantai ini selalu ramai ketika perayaan "Bau Nyale", even yang diselenggarakan sekali setahun untuk perayaan kemunculan cacing laut kecil ini, terlebih lagi dengan adanya legenda Puteri Mandalika dibelakang kemunculan nyale ini menjadi point penting wisatawan untuk mengunjungi ini. Perayaan Bau Nyale ini juga sudah menjadi satu daya tarik wisatawan asing maupun domestik untuk mengunjungi Lombok. 

Pantai Seger

Jumat, 13 Desember 2013

Wajah-wajah Indonesia

Tiga minggu tidak buka blog, serasa ada banyak hal yang terlewatkan. Bagaimana kabar mereka yang disana, hal apa saja yang mereka bagikan. Yah, ada banyak hal yang terlewatkan. 
Foto-foto yang akan saya bagikan diblog ini adalah apa yang tertangkap kamera saya selama tiga minggu menghilang. Inilah wajah-wajah Indonesia yang sesungguhnya itu. Raut wajah yang menua, menahan segala beban. Perjuangan itu terlihat kuat dari raut-raut yang telah mengerut itu. Tanpa banyak cerita dan kata, aku tahu semuanya tidak mudah dilalui. Hidup ini tidak bisa terus tertawa, adakalanya kita mesti menangis lalu bangkit, agar kita paham bahwa hidup itu sekumpulan perjuangan yang mesti kita lalui.
1
2

Selasa, 19 November 2013

Quote Kinanthi dan Pilihan Hati

Gerimis pagi ini seolah mensugesti diri untuk uring-uringan di kamar, menikmati hangatnya selimut dan kasur. Tak ada yang lebih nikmat pada cuaca seperti ini, selain bermalas-malasan di kost, sambil membaca beberapa novel dan ditemani secangkir kopi hangat. Wah, dunia serasa milik sendiri. 
Bicara novel, saya jadi teringat proses panjang saya memilih novel tadi malam di toko buku. Awal masuk, sudah niat ingin membeli novel Tere Liye yang "Negeri Para Bedebah", tetapi tiba-tiba mata beralih pada buku-buku karya Dee, hati mulai goyah, Dee atau Tere Liye, ya??? Lima belas menit berkeliling di bagian novel, mata tertuju pada buku karya Marah Rusli, "Memang Jodoh". Ahaaa, karya sastra oke ini. Saya meninggalkan novel Tere Liye dan Dee, dengan memegang mantap buku Marah Rusli itu. Hendak ke kasir untuk membayar buku, gak taunya mata ini beralih lagi ke bukunya Emha Ainun Najib dan Tasaro, sumpah itu buku bikin ngiler. Saya dihadapkan pada tiga pilihan susah dalam memilih. Saya memang penyuka novel (Kecuali teenlit, ya), melihat novel serasa melihat cokelat, langsung kalap -_-. Di timang-timang, dipikir-pikir, saya semakin bingung menentukan yang mana. Mau beli semua, emang uang dari daun, yang tinggal petik. 
"Suatu saat mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau sayangi. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang engkau kasihi, hidup harus tetap dijalani" Tasaro, Kinanthi Terlahir Kembali
Nice quote dari Tasaro yang membuat saya memilih novel "Kinanthi Terlahir Kembali". Saya jadi berfikir, terkadang ada hal-hal sederhana yang membuat kita memilih dan memutuskan untuk itu. Ketika ada begitu banyak alasan bagus untuk kita memilih sesuatu, tetapi hati malah tertuju pada satu titik yang pasti yang membuat kita berkata "Oke, itu saja".
Saya berkeliling lama, memilih dan menimang, niat yang tadinya benar-benar bulat, tiba-tiba berubah ketika kita dihadapkan banyak pilihan. Kau tahu maksud ini??? Yah, itulah yang orang sebut dengan hati. Hati itu seperti cuaca, bisa berubah kapan saja, kadang panas, kadang hujan, kadang dingin, tak ada yang tahu (Tere Liye). Sekarang, saya bisa mengatakan iya, tetapi beberapa detik lagi, saya bisa mengatakan tidak, saya bisa saja begitu mencintai dia sekarang, tetapi entah nanti saya bisa berbalik membencinya. Itulah hati, hal yang paling abstrak yang bisa kita pahami dan mengerti. Soal rasa, kata bisa bohong, tetapi soal hati kata gak bisa bohong, #eh iklan mode on.
Kinanthi Terlahir Kembali
Prolog Kinanthi
Saya suka prolog novel Kinanthi ini. Ini juga yang membuat saya memilihnya. Mungkin, kata-kata tersuratnya yang masuk secara tersirat ke dalam hati saya saat ini. Mungkinkah, aku jatuh cinta?? Mungkin...

"Begini cara kerja yang engkau sebut cinta. Engkau bertemu seseorang, lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada disekitarnya. Jika ia dekat, engkau akan merasa utuh, dan terbelah ketika dia menjauh. Keindahan adalah ketika engkau merasa dia memperhatikanmu tanpa engkau tahu. Sewaktu kemenyerahanmu itu meringkusmum, mendengar namanya disebut pun menggigil akalmu. Engkau mulai tersenyumm dan menangis tanpa mau disebut gila.
Berhati-hatilah..
Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. Melakukan hal-hal hebat. Menikmati kebersamaan denga orang-orang baru. Tergelak dan gembira, membuat semua orang berpikir bahwa hidupmu telah sempurna.
Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu. Sewaktu langit meriah oleh para benda berpijar. Ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara mendesaukan suaranya. Bulan menyabitkan senyumnya. Bersiaplah, engkau akan mulai merengek kepada Tuhan. Meminta sesuatu yang mungkin telah haram bagimu."

NB:
Terkadang kita memilih bukan karena ada alasan, tetapi karena hati juga memilih. Jangan tanyakan mengapa aku mencintainya, karena cinta memang terlahir tanpa alasan. Jika ia berasalan, maka seiring waktu ia pun akan menghilang, seperti menghilangnya alasan itu. Love is the best abstrak thing.

Jumat, 15 November 2013

Yume Ga Nihon o Ikimasu, Ganbatte Lulu!!!!!



Ketika awal kuliah dulu saya sempat terpesona dengan sebuah video yang berjudul "Danang Pembuat Jejak". Video itu sering ditampilkan oleh kakak senior dulu ketika ospek dan acara-acara seminar motivasi. Video itu berkisah tentang seorang pemuda yang memiliki banyak impian yang kemudian dituliskan dalam selembar kertas. Berkat perjuangannya yang begitu gigih dia akhirnya bisa mewujudkan ke semua mimpinya. Salah satunya adalah ingin sekolah ke luar negeri, dan benar dia bisa meraihnya. S2 di Jepang. Mendengar kata Jepang, seperti ada magnet yang membawa saya untuk terus berdecak kagum "Woooow Jepaaang, kapan ya saya bisa kesana???" Yume ga nihon o ikimasu. Impian saya ingin ke Jepang
Mimpi itu terwujud hanya perkara waktu. Apakah hari ini, esok, satu minggu kemudian, tahun depan, atau bahkan tidak terwujud sama sekali. Tetapi saya yakin satu, "Man jadda wa jadda". Siapa yang bersungguh sungguh maka dia yang akan mendapatkan. Kata ajaib yang menghipnotis saya untuk tetap semangat. Ganbatte Kudasai!!!!!
Ada seorang teman yang bertanya kepada saya "Kenapa ingin sekali ke Jepang dan belajar bahasa Jepang???"
Seperti sebuah candu yang membuat saya terus mengagumi dan tak bisa lepas, itulah Jepang. Dari TK, tontonan saya adalah anime Jepang. Biasanya di setiap akhir anime atau itu ada penutup yang berisi "film ini disutradarai oleh, pemainnya adalah, dll". Kalau anime Jepang dia selalu menggunakan Hiragana dan Katakana, itulah yang membuat saya penasaran, cara bacanya seperti apa ya??? Artinya itu apa?? Buku bacaan saya juga bukannya bobo atau buku anak-anak, tetapi komik Jepang. Semakin sering saya menonton animenya, semakin sering saya membaca komiknya, semakin besar rasa penasaran saya tentang Jepang. Doraemon, anime yang bagi sebagian orang hanyalah fiktif belaka, yah memang benar. Tapi tahukah bahwa kartun itu berasal dari komik yang dibuat tahun 1969 oleh Fujiko F. Fujio, yang kemudian tenar dan di buat dalam bentuk animenya. Saya kagum dengan ide dan imajinasi dari Fujiko, tahun itu Indonesia masih sangat primitif-primitifnya, jangankan untuk membuat robot yang serba bisa atau melakukan penemuan-penemuan yang hebat, berfikir pun masih belum sampai kesana. Dari itulah tertanam dalam otak saya, "Wah ternyata ada ya orang berimajinasi seperti itu". Mungkin dari anime itulah kemudian muncul ide membuat alat-alat serba canggih seperti yang dilakukan orang-orang di barat sana. Everything start from dream. Saya yakin saat itu alat-alat yang ada dalam kantong doraemon adalah mimpi dari Fujiko, tapi suatu sata entah siapa yang akan mewujudkan itu untuk ada. Nothing Imposible.
Karena tontonan dan bacaan saya semua tentang Jepang, itulah yang membuat saya mengagumi Jepang. 
Kembali lagi tentang mimpi tadi, percaya tidak kata-kata adalah doa??? Kalau saya sangat percaya dengan itu. Kata-kata itu bisa dalam bentuk lisan dan tertulis yang penting sudah tersampaikan keluar dari otak kita. Saya suka menuliskan dan memfoto segala hal yang menjadi impian saya, entahlah itu hal remeh sekalipun. Itu adalah doa yang akan membawa kita untuk sampai kepada mimpi kita. 
Nyoba makan sushi, kali aja bisa terbiasa dan tingga di Jepang

Kamis, 14 November 2013

Sudah Ada Ijazah, Terus Kapan Ijab Sah????? -_-)"

Ketika masih menjadi mahasiswa pertanyaan yang saya tidak suka sekaligus menjadi pelecut saya adalah ketika orang bertanya "Kapan wisuda, Lu???", saya sih suka jawab dengan simple 
"Kalau toga itu sudah dikepala, ketika ada S.Pd dibelakang nama saya, dan ketika saya sudah upload foto wisuda saya,hehee. Nah waktu itu dah saya wisuda." 
Sekarang saya sudah wisuda pertanyaan berganti "Sudah wisuda dan dapat ijazah, terus kapan Ijab sah-nya, Lulu???" Jangan tanya kapan ijab sah dulu dah, tanya dulu ada yang lamar tidak?? Terus tanya sudah ada yang nyatakan cinta ke rumah dengan rombongan keluarganya belum??? 
Saya sering disindir keluarga dan teman-teman, mungkin kamu terlalu pemilih dan selektif mencari makanya sampai umur sekarang (im still 22 lho, -_-) masih belum ada calon. Hahaha, mau memilih bagaimana, wong yang dipilih saja tidak ada. Masalah selektif sih iya, karena ini menyangkut orang yang akan bersama kita seumur hidup kita, ini bukan seperti membeli baju di toko yang kalau jelek bisa beli lagi, atau tidak seperti mencicipi kue, kalau tidak enak bisa tidak coba yang lain lagi. Tidak. Semuanya serba sakral dan hati-hati. Kita bisa bedakan antara selektif dan pemilih, selektif lebih kepada berhati-hati dalam menentukan, sedangkan pemilih adalah sudah ada yang dipilih tetapi mencari yang lebih dan lebih baik lagi. Saya kategori yang selektif. Tidak saya pungkiri memang banyak yang datang, tetapi jika hanya bermain-main saja, saya akan menolak, hati ini bukan untuk dipermainkan. Kalau memang mau serius dengan perempuan itu, bisa kan nyatakan cinta di depan Bapaknya?? Lamar dengan baik-baik, pacaran itu hanya wasting time dan membuka peluang untuk melakukan yang tidak-tidak.  Saya sering nasehati ketiga adik laki-laki saya dengan kata-kata ini.
"Kalian itu mesti hati-hati dengan hatinya perempuan, mereka itu lemah perasaan, kalau mau untuk main-main saja lebih baik jangan sekali-sekali untuk datang mendekat. Kalau kalian suka melakukan itu, ingat karma itu, mungkin tidak jatuh ke kalian tapi ke kakak perempuan kalian ini, atau bisa jadi ke anak-anak perempuan kalian nanti. Sakit hati perempuan itu dalam, dek."
Masalah wisuda, mungkin saya bisa bekerja keras untuk segera menyelesaikannya, masalah bisnis saya, saya bisa bekerja keras agar bisnis saya berjalan lancar, masalah projek saya ingin membuat buku, saya bisa untuk terus menulis dan terus berkarya dengan itu, masalah semua hal yang diperlukan dengan kerja keras, saya bisa mengusahakan cepat, tetapi perkara jodoh, itu bukanlah hal yang bisa dicapai dengan kerja keras, ada tangan Allah yang menentukan kapan dan siapa, ada hati yang menunggu kesiapan, jika memang sudah waktunya maka pada saat itulah bertemu. Seperti Adam dan Hawa yang terpisah lama di bumi, ketika waktunya tiba, mereka bertemu juga.
Bagi teman yang suka bertanya "kapan", serius, ini bukanlah pertanyaan yang bisa dijawab dengan rumus pasti matematika. Jika ingin melihat kami yang jomblo-jomblo ini segera duduk manis dipelaminan, yah di doakan saja. Pertanyaan "Kapan" itu terkadang suka membuat frustasi, apalagi melihat teman-teman yang sudah menikah, foto bersama keluarga kecilnya dengan bayi yang lucu di tengah. Sekali lagi, jodoh, rezeki, maut, itu urusan Allah. Kita manusia hanya bisa berusaha untuk terus upgrade capacity agar bertemu dengan jodoh yang baik-baik juga.
Sekarang kalau ada yang bertanya "Kapan menikah, Lu???" Saya akan jawab dengan santai juga "Tunggu dah undangan saya launching buku nikah saya di depan penghulu dan Bapak saya." 

mawar kuncup, seperti hati yang menunggu mekar

Selasa, 12 November 2013

Ketika Kiri dan Kanan Tidak Saling Mengenal

Selama ini otak kita sering ter-mindset bahwa kiri itu adalah buruk, kanan itu adalah baik. Contoh dalam lingku organisasi, anak-anak kiri (SMI, LMND, FMN) kampus terkenal anarki, dan kalau demo itu suka rusuh, beda ketika anak-anak kanan (Kammi, LDK, HTI,dll) yang aksi, itu bakalan berlangsung damai, aman. Ada banyak perbedaan antara kiri dan kanan dalam organisasi di kampus itu, saya juga menjadi satu orang yang ter-mindset otaknya bahwa anak-anak kiri itu selalu buruk, saya juga tidak banyak berteman dengan mereka, ketakutan akan mereka yang akan menyebarkan ideologinya ke otak saya membuat saya menjauh, dan menjadi eksklusif, tertutup untuk orang-orang yang saya anggap "kiri" itu. Secara tidak langsung saya terus bergaul denga orang-orang dalam kelompok saya saja, nyaman dengan golongan saya, bahagia dengan pemikiran yang ada dalam otak saya, tanpa mau membuka pikiran dan bergaul dengan luas dengan orang banyak. Anak-anak kiri mengatakan "A" tentang anak-anak kanan, dan anak-anak kanan mengatakan "B" tentang anak-anak kiri, sehingga mereka tidak pernah bersatu.
Saya masih terjebak dalam pikiran kiri dan kanan itu sampai saya semester 4 kuliah. Saat itu saya aktif di BEM, dan banyak bergaul dengan anak-anak Mapala, WMPM, SMI, dll (organisasi yang dianggap kiri di kampus). Saya sering sharing dan diskusi banyak hal dengan mereka, termasuk tentang pandangan mereka tentang politik, pendidikan, sosial, alam, dll. Dari apa yang kita diskusikan, saya sadar bahwa mereka ternyata keren juga, pandangan dan analisis mereka terkait permasalahan bangsa itu benar-benar mendalam dan tidak hanya omdo saja. Terlihat cara bicaranya tidak asal bicara, tetapi dari membaca buku dan mengkaji permasalahan. Mungkin ada beberapa anak-anak kiri yang ketika aksi suka anarkis dan melakukan pengrusakan-pengrusakan, sehingga imej yang terbentuk di khalayak dan media menggambarkan bahwa mereka tidak baik, padahal jika kita bisa sedikit saja dekat dengan mereka, kita bisa menjadi patner yang bagus dalam membangun bangsa ini. 
Ketika teman-teman Mapala yang melakukan penghijauan di lahan kering, teman-teman WMPM membuat desa binaan di kampung-kampung kecil, beberapa teman-teman lainnya juga membuat organisasi sosial yang khusus diperuntukkan membantu masyarakat dalam ekonomi dan pendidikan. Banyak hal nyata yang telah mereka lakukan, dan itu benar-benar membuka mata saya. Dont judge book by its cover, sekali lagi jangan melihat buku dari kovernya, bisa jadi buku yang lusuh, jelek, kumal, malah memuat banyak hal yang bagus. Secara pandangan kita memang boleh berbeda, tetapi tujuan kita sama, ingin membangun negeri ini, tetapi caranya saja yang berbeda. Boleh jadi mereka yang tampilannya begujal, gondrong, aneh, telah melakukan banyak hal untuk negeri ini, sedangkan mereka yang tampilannya klimis, rapi, kalem, intelek, soleh, hanya berguna bagi dirinya saja, nyaman dengan lingkungannya saja. Bisa jadi kan?? 
Saya berfikir kenapa kanan dan kiri itu bekerja bersama-sama saja, bukankah ketika tangan kanan dan kiri bekerja bersama-sama akan lebih selaras dan cepat?? Dan kenapa anak-anak kanan tidak bisa membuka diri mereka dan tidak menjadi eksklusif bergaul hanya dengan golongannya saja??
Bisa jadi kesalahan pemikiran dan persepsi itu terjadi karena kita tidak saling mengenal dengan baik. Seandainya kita saling mengenal, mungkin kita bisa bersama-sama bekerja, bahu membahu membangun bangsa ini. Tidak akan pernah terjadi peperangan antar suku atau daerah ketika masyarakatnya saling mengenal dan berhubungan dengan baik. Tidak akan pernah terjadi kesalahan persepsi seperti ini jika kita bisa berkomunikasi dengan baik.
Intinya adalah orang yang berguna adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain, tidak peduli apakah dia dari kelompok kiri atau kanan, dari kalangan preman atau alim ulama. Percuma harta, jabatan, pangkat, ilmu, ketika ia hanya berguna untuk diri sendiri saja.
Sumber google

Senin, 11 November 2013

Belajar Buat Donat Kentang ^.^

Hai apa kabar kamu di sana???
Semoga baik-baik saja ya. Oh ya saya lagi belajar membuat kue sekarang, saya tidak ingin nantinya kau lebih menyukai kue-kue dari resto daripada kue di rumah. Ini semua efek dari seorang teman, dia sudah menikah dan sekarang juga lagi giat-giatnya belajar memasak. Kemarin dia bercerita sudah membuat donat kentang, saya tanya-tanya bagaimana cara membuatnya, dari apa yang disampaikan ternyata membuat donat itu gampang. Saya penasaran. Penasaran tingkat tinggi. Sangat. Akibatnya, tadi sepulang mengajar, tanpa banyak prolog a.k.a ngalur-ngidul kesana kemari saya langsung ke warung untuk membeli semua bahan-bahan untuk membuat donat kentang. Kau tahu, ini rasanya seorang perempuan yang sedang mempersiapkan kue untuk someone spesialnya *uhuk. Ada rasa takut gagal, was-was, antara berhasil dan tidak. Ini pertama kalinya saya membuat donat. Ibu dulu suka buat donat, tapi tidak pernah sekalipun saya membantu Ibu membuat, alhasil saya buta segala hal tentang donat. Berbekal info dari om Google, ngobrak-ngabrik google, mencari tahu segala hal tentang donat, mulai dari resepnya, hingga tips agar donat yang kita buat empuk dan mengembang. Dari referensi yang saya baca di google, saya mulai menciut, kok ribet begini ya?? Kata teman buatnya gampang, apa mungkin karena dia sudah ahli kali ya, pikir saya. Saya sudah membeli banyak bahan, tak mungkin bahan-bahan itu dibiarkan mengendap bagitu saja di dapur. Ya sudah, berbekal nekat dan Bismillah, saya coba membuat donat kentang yang judulnya AYTASTM (Apapun Yang Terjadi Asalkan Saya Tetap Mencoba). Terserah mau gagal atau tidak, yang penting coba dulu, never try never know, kan.
Untuk resep donatnya saya comot di sini. Saya mempersiapkan segala bahan-bahan dan alat yang diperlukan. Berhubung saya anak kostan, saya memakai alat-alat seadanya saja yang ada di kost,hehehe.
Bahan-bahannya ini..

Minggu, 10 November 2013

Bahagia Itu Ini ^.^

Saya baru tahu dan baru benar-benar sadar bahwa anak kecil tidak boleh diberikan janji, karena sampai kapanpun dia akan mengingatnya dan terus menagihnya sampai janji itu kita tepati. Seperti beberapa hari yang lalu, saya keceplosan berjanji 
"Ibu Guru akan ajak semuanya ke pantai hari ini, asalkan tidak boleh ribut dan ganggu temannya di kelas selama kegiatan." 
Ternyata kata-kata itu mereka ingat, alhasil sepulang sekolah mereka merengek meminta saya mengajak mereka ke pantai. Janji-janji, kau begitu mematikan rupanya. Bagi seorang anak kecil, janji adalah suatu yang sakral yang harus tertepati, tetapi bagi orang dewasa janji adalah sekeping janji yang entah bagaimana akan tertepati. Saya harus banyak belajar tentang cara menepati janji dengan anak-anak itu. 
Jadilah pagi itu saya bermain-main di pantai bersama anak-anak. Lihatlah muka mereka, penuh dengan raut kebahagiaan, seolah ini adalah kali pertama bagi mereka bermain di pantai. Ini memang kali pertama mereka dengan gurunya sih, hehe. Kalau melihat senyum mengembang mereka, rasa sayang itu semakin tumbuh, mengembang, besar, dan tak ingin melepaskan mereka. Bahagia bagi mereka juga sederhana, tidak perlu mainan mewah, atau gadget mahal, semua itu tidak perlu, cukup dengan menghabiskan waktu bermain dengan teman-temannya dengan alat permainan sederhana itu sudah cukup.  Bisa tertawa bebas tanpa memikirkan nantinya sepulang dari pantai akan kena omel Ibu di rumah karena bajunya yang kotor. Terkadang orang dewasa juga perlu menjadi anak kecil sekali waktu untuk bisa meresakan bahagia bebas tanpa memikirkan beban yang ada. Hanya tertawa lepas, dan bebas. Saya begitu menikmati waktu saya dengan mereka, berbasah-basahan di pantai tanpa takut kotor.
 
Liat air langsung nyebur, kayaknya mereka harus mengajari saya berenang. Sumpah saya katro dalam urusan satu ini -_-
Sensor yah,hehehe
Setelah hampir satu tahun berkecimpung di kampung nelayan, ini untuk pertama kalinya saya bermain-main di pantai tsunami. Ternyata  pantai tsunami ini bagus juga lho. Gambar di atas itu adalah aliran sungai yang akan menuju ke laut, airnya tawar bukan payau. Makanya anak-anak itu tidak bosan-bosannya mandi di sana, walaupun kotor airnya tetapi tetep aja asyik main-main.
Saya sangat bahagia bisa bermain-main dengan mereka, mereka mengajari saya banyak hal, terutama pada janji yang harus tertepati ^_^

Rabu, 06 November 2013

Semoga Istiqomah

Awal Januari yang lalu, kami sempat pesimis, bisa nggak ya program ini berjalan. Ide yang datang tiba-tiba, hanya dengan satu semangat yang menggebu-gebu yaitu ingin membangun negeri dengan cara kami masing-masing. Saya dengan minat dibidang pendidikan dan ingin semua anak-anak negeri bisa mengenyam pendidikan yang layak tanpa takut biaya tinggi. Rizal yang bergelut dengan hukum selalu merasa gerah jika melihat anak-anak terkena kasus pelecehan seksual, kekerasan anak, trafikking, dll. Kami sempat berfikir bahwa sekolah ini tidak akan berjalan lama, hanya beberapa bulan pasti akan sepi. Tetapi ternyata tidak, anak-anaknya selalu rajin bersekolah, pengajarnya walaupun tanpa gaji tetap mengajar, ada yang di PAUD, TPQ. Entah hal gila apa yang mereka pikirkan sehingga mau bertahan di sini, terlalu gila untuk bisa melihat negeri ini baik dan bangkit dari keterpurukannya, terlalu gila untuk mencerdaskan anak bangsa. Sekarang sudah 11 bulan kami berjalan, semoga tetap selamanya.
Tidak banyak doa saya, semoga kami tetap istiqomah dengan semangat kami, semoga kami tetap gila untuk itu.
PAUD Merah Putih
 Mataram Mengajar Keep spirit kawan-kawan :D
Anak-anak hebat kami

Selasa, 05 November 2013

Gas Ijo dan Uang 20 Ribu


Gas Ijo dan uang 20 ribu
Ini adalah perenungan ke sekian kali saya tentang hidup, bahwa memang hidup itu tidak gampang. Hidup ini hanyalah aktivitas menunggu kematian. Maka sewajarnya hidup ini digunakan untuk hal yang bermanfaat. Karena tidak ada lagi akhir dari hidup ini, selain mati.
Prolog saya terkesan tidak nyambung dengan apa yang akan saya ceritakan kali ini, tetapi masih berhubungan dengan hidup dan perjuangan itu. Mungkin bagi orang yang serba berkecukupan, uang sepuluh ribu, atau dua puluh ribu itu tidak ada artinya, serasa cukup untuk bayar di WC Umum. Tetapi bagi orang hidupnya jauh di bawah kata berkecukupan, uang sebesar itu sangat berarti. Saya jadi teringat drama korea yang berjudul "The Moon That Embraces The Sun", ketika sang raja bertanya kepada seorang anak, seberapa berharganya dia jika dibandingkan uang 10 keping atau 100 keping. Anak itu menjawab 10 keping, sang raja langsung kaget, betapa rendahnya harga yang dimilikinya, tetapi dengan bijak sang anak berkata "Bagi orang miskin uang 10 keping ini sangat berharga, bahkan dibandingkan nyawanya sendiri, begitu pula dengan sang raja. Jadi, tetaplah arif sebagai raja itu". Sederhana bukan???

Kamis, 31 Oktober 2013

Tanpa Judul

Tahun 2014 satu buku mesti rampung....
Semangat....
Man Jadda Wa Jadda"Siapa  yang bersungguh-sungguh dia yang berhasil"
Ganbatte Lulu Ganbatte >_< p

Selasa, 29 Oktober 2013

Cerita Hujan di Akhir Oktober

Entah ada berapa banyak buku yang bercerita tentang hujan. Entah ada berapa banyak cerita yang terkisah karena hujan. Entahlah, aku tak tahu. Tetapi yang pasti, hujan adalah cerita yang tak terceritakan. Hujan dapat bercerita tentang apa yang tak dapat tersampaikan kata. Hujan dapat menggambarkan keceriaan yang meluap. Hujan dapat membuat air mata dan air jadi satu. Hujan pula yang dapat membuat tawa meledak tak terkira. 
Yah ini adalah cerita tentang hujan kali ini. Hujan di Mataram yang berbeda dari hujan sebelumnya, karena hujan itu aku bisa melihat banyak senyum mengembang di sana, senyum yang suatu saat akan begitu aku rindukan, senyum yang mengembang indah di bawah derai hujan.  

Rain in front of my room, hujan yang nantinya akan selalu aku rindukan...

Senin, 28 Oktober 2013

Tanpa Judul

Saya rasa seberapa biasa pun seseorang dengan kesendirian, ia akan tetap merasa sepi. Sepenyendiri-penyendirinya seseorang, seintrovert-introvertnya mereka, mereka tetap butuh seorang pendengar.
Bukan! bukan hanya seorang pendengar, tapi seseorang yang membuat nyaman hati mereka.. seseorang yang mereka percaya, seseorang yang dengannya mereka berani memperlihatkan luka, yang di depannya mereka berani menunjukkan tangis... seseorang yang dengan sabar menjadi pendengar tentang cerita mereka yang patah-patah dan bercampur suara serak, yang itu pun masih tertahan di tenggorokan, yang membuat cerita mereka mungkin akhirnya hanya mampu ruah dalam tangis yang panjang... dan bahkan dalam tangis yang diam.
Orang-orang seperti ini benar-benar membutuhkan seorang pendengar, namun adakah yang mengerti bahwa sebuah tangis yang diam juga adalah sebuah cerita? adakah kau, kalian dan saya mau menjadi pendengar dari suara-suara sepi? Ya.. menjadi pendengar dari cerita yang tak bisa diceritakan... (Pendongeng Kata)
Tulisan ini menggambarkan sedikit dari apa yang aku rasakan sekarang,,, Kau tahu, betapa aku ingin bertemu denganmu??? Kamu yang mungkin akan menemaniku disaat aku tua nanti. Aku ingin sekedar menyandarkan kepalaku, bukan karena ingin menangis tetapi hanya ingin sedikit menahan gravitasi yang  membuatku terjatuh....
Ini adalah saat di mana aku butuh pendengar itu, pendengar yang membuatku tenang hanya dengan menyandarkanku di dadanya..

#NB:
Ini bukan apa-apa. Hanya ingin sekedar meluapkan sisi mellowdrama dari diri saya ^_^
Its postingan berjudul "Mencoba Romantis" Hwahwahaaaa....

Jumat, 25 Oktober 2013

Betapa Kecilnya Kita T_T

Meme Comic Islam
Jadi masih ada yang merasa sombong dan merasa diri paling hebat???
Kita tidak lebih dari sebutir debu di lautan, sangat kecil.....
Jadi masih ada yang malas menjalankan perintahnya???
Terus nanti kalau Jupiter ngamuk terus gelinding ke bumi, bumi dijepit-jepit jadi keripik??? Kalian bisa apa???
Mau datangkan Obama buat melindungi bumi??
Atau minta pak SBY buat bungkus Indonesia supaya semuanya aman??
Tidak ada yang bisa membantu kita kecuali Allah SWT..
Tidak ada tempat berlindung paling aman kecuali kepada Allah SWT...
Jangan sombong dan angkuh ^_^

*Nasihat diri yang seringkali lalai ^_^

Kamis, 24 Oktober 2013

Eksotisme Pelabuhan Newmont (Labuhan Lombok)

Ada yang pernah mendengar atau tahu tentang Pelabuhan Kayangan??? Yah di Lombok memang ada dua pelabuhan penyebrangan yang aktif, di Kayangan yang terletak di Labuhan Lombok dan di Pelabuhan Lembar yang ada di Lombok Barat. Kalau mau menyebrang ke Pulau Sumbawa mesti melalui Pelabuhan Kayangan, kalau ke Bali melewati Pelabuhan Lembar.
Saya pernah memposting tentang Kayangan, sekarang saya ingin memperlihatkan tempat-tempat yang indah di Pelabuhan Kayangan. Kemarin ketika Idul Adha, saya pulang berlibur ke rumah bibi di Labuhan Lombok, seolah menjadi ritual wajib bagi kita kalau ke rumahnya adalah bermain-main di pelabuhan. Saat itu juga saya yang paling semangat untuk main-main kesana, padahal sebelum-sebelumnya saya yang paling malas, maklum tempatnya panas menyengat. Ini demi kebutuhan di blog, share segala hal tentang Lombok.
Pelabuhan Kayangan ternyata sangat asyik buat dijadikan tempat nongkrong dan mencari inspirasi. Kita bermain-main di Pelabuhan Newmont-nya. Jikalau pagi hari pelabuhan ini ramai oleh karyawan Newmont yang akan berangkat ke SUmbawa, tetapi sore hari pelabuhan ini sepi. Banyak muda mudi yang datang untuk menikmati sunset, dan banyak juga yang datang untuk memancing ikan. Yah seperti kita sekarang, sambil menikmati matahari sore dan sambil memancing juga. Seru...

Selasa, 22 Oktober 2013

Ibu, Anakmu Sudah ke Jepang..... ^_^

Ibu, apa kabar Indonesia????
Akhirnya mimpi untuk ke Jepang tersampaikan juga, Ibu. Liburan di sini mengasyikkan sekali. Saya bisa bertemu si Doraemon, makan makanan khasnya yang bernama shushi. Saat makan shushi saya ingin sekali pulang ke Indonesia makan masakan Ibu, tetapi saya harus menikmati makanan ini ya, bu. Saya harus terbiasa dengan keadaan di Jepang. Cuaca di sini sangat berbeda dengan Indonesia, Indonesia tropis dengan 2 musim, tetapi di sini ada 4 musim bu. Sekarang lagi Aki (Musim Gugur). Daun-daun berguguran, angin berhembus dingin. Sebentar lagi tunas baru itu akan bermunculan, hijau.
Kata teman-teman no pict sama dengan hoax. Saya sudah menyediakan foto-fotonya. Ini murni tanpa editing ^_^

Senin, 21 Oktober 2013

Jelajah Eksotisme Lombok (Episode Pantai Selong Belanak)

Mataram pagi memang paling mengasyikkan. Sepi sekali. Ini mungkin karena ngekost di komplek perumahan, jadinya ahad benar-benar menjadi momen yang paling indah untuk istirahat. Saya juga suka itu. Sholat subuh, beberes bentar, masak-masak, langsung jatuhin badan di kasur, buka-buka novel dan tidur. Gayanya ala-ala anak kostan-lah,hehehe.
Saya tidak tahu dari mana datangnya ide ini, tiba-tiba di dalam otak pengen sekali ke Pantai Selong Belanak yang ada di Lombok Tengah. Saya belum pernah kesana. Katanya teman-teman pantai itu indah sekali dan paling asyik buat berendam. Penasaran juga dengan keindahannya. Tapi denger cerita teman yang bilang jalan kesana jauh dan sepi, buat takut juga. Akhirnya sms adik sepupu, teman sejati buat masalah jalan-jalan, ajakin dia keliling Lombok seharian juga woles aja selama ada bensin dan buat makan. Sms maya, dia bilang Ok buat jalan. Yasudah gaspol. Eits, berhubung mau ke Lombok Tengah, kita packing baju-baju (baju kotor) buat di cuci di rumah,hehehe. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Habis masukin baju-baju dalam tas kita langsung go.
Jarak Mataram ke Selong Belanak, memang lumayan jauh, sekitar dua jam perjalanan dengan kecepatan yang sedang. Jangan khawatir dengan kondisi jalannya, Alhamdulillah jalannya sangat mulus dan gampang dicari lokasinya, jadi tidak akan gampang tersesat. Kalau dari Mataram, lewat jalan bypass Bandara Internasional Lombok, nanti ketemu perempatan besar, kalau belok kiri kita akan menuju ke Praya, kalau lurus akan ke Bandara, nah teman-teman belok kanan ke Desa Penujak, ke jalan yang ada masjid rayanya. Kalau sudah masuk jalan itu, jalannya lurus aja. Saya agak susah untuk menjelaskan rutenya seperti apa, tapi yang penting sudah masuk jalan di masjid raya besar itu teman-teman tidak usah khawatir, teman-teman bisa bertanya kepada penduduk setempat, mereka ramah-ramah kok :D
Dari rumah bibi di Mantang, Lombok Tengah kita berangkat ke Selong Belanak pukul 13.00 Wita. Cuacanya benar-benar menyengat kulit. Kalau tidak karena rasa hati ingin melihat pantai cantik nan eksotis itu mungkin sudah balik lagi ke rumah, ngadem. Jalannya memang sangat jauh, saya akui itu, pantai-pantai indah Lombok tidak ada yang jaraknya dekat. Perlu perjuangan besar melawan lelah dan panas untuk sampai. Tapi pengorbanan itu terbalas dengan keindahannya yang luar biasa, apalagi ketika tiba di jalan yang berbukit-bukit, penurunannya dan pemandangan bukitnya itu benar-benar indah. Serasa sedang syuting film holywood dengan jalan berbukit-bukit.
Oh ya semua hasil jepret-jepret ini saya pakai kamera digital Sony Chybershoot. Kameranya biasa-biasa aja, yang penting momennya dapat ^_^
Pemandangan di atas bukit sebelum tiba di penurunan pantai selong belanak

Sabtu, 19 Oktober 2013

Ketemu Mbak Dedew (Ini Tentang Membumikan Mimpi) ^_^

Ini adalah kali ke sekian saat saya benar-benar yakin, bahwa apa yang kamu ucapkan adalah sebenar-benar doa. Entah itu hanya gurauan atau pun serius. Mimpi adalah doa, doa itu bisa dalam bentuk kata-kata, tak peduli apakah kata-kata itu terucap atau tidak dari dalam lisan kita, ketika kita terus memikirkannya maka ia bisa jadi doa. Saya percaya itu. Ingat 5cm??? Gantungkan ia 5cm tepat di hadapan kita.
***
Beberapa minggu yang lalu pas main-main ke sekret LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Kota Mataram yang letaknya di lantai 1 Kantor Walikota Mataram, di sana ternyata banyak buku-buku remaja baru. Iseng, akhirnya saya buka satu buku yang berjudul "Anak Kost Dodol" karya Mbak Dewi "Dedew" Rieka. Sudah seperti orang gila ketawa-ketawa sendiri, sampai bunda dan temen-teman yang lain penasaran saya baca apa sampai segitunya ngakaknya. Buku AKD ini bener-bener merupakan kisah nyata mahasiswa kostan, mulai dari yang nebeng sana-sini, makan warung pinggir jalan buat hemat, dll. Saya baru baca cerita pertamanya sudah merasa "Ini kok seperti saya, ya???". Seperti yang ditulis Mbak Dew di bukunya yang AKD Returns "daku jatuh cinta pada pandangan pertama sama Jogja," maka saya juga jatuh cinta pada bacaan pertama sama AKD. Ceritanya yang mengalir begitu saja membuat kita merasa masuk ke dalam buku itu. Yang ada dalam bayangan saya ketika baca buku AKD adalah saya menjadi pemeran utamanya, dan temen-temen saya yang lain sebagai pemeran lainnya juga,hehehe. Dalam hati saya membatin, "Asyik kayaknya ni kalau ketemu sama penulisnya. Pasti akan kocak abis".Saya juga sekarang lagi giat-giatnya menulis buku, siapa tahu nanti akan dapat ilmu tentang dunia tulis menulis, Mbak Dew keren sudah menelurkan puluhan buku, Lulu kapan yah??? T_T. Eh gak taunya, satu minggu kemudian, tanggal 14 Oktober ada event Muslimah Backpacker Indonesia di Lombok, Kak Firda sms buat ketemu temen-temen MBI, sekalian silaturahim dan berbagi ilmu. Ternyata di antara puluhan orang dalam rombongan itu ada seseorang yang bernama Mbak Dew (Tahu Mbak Dew datang ke Lombok gara2 iseng buka FBnya dan bilang mau datang ke Lombok, FB memang sangat membantu untuk cari info^_^). Bahagianya bener-bener dobel saat itu.
Sms Kak Firda, ternyata bener ada Mbak Dew juga yang ikut dalam jalan-jalannya Muslimah Backpacker Indonesia. Langsung diajakin Kak Firda buat ketemu beliau....

Jumat, 11 Oktober 2013

Tanpa Judul

Hei apa kabar kau yang di sana????
Musim ini berlalu dengan cepat. Sekarang kemarau, besok hujan, besoknya lagi kadang hujan kadang kemarau, tak bisa dikira. Banyak yang sakit karena perubahan cuaca yang tak menentu. Anak-anak di sekolahku banyak yang terserang penyakit cacar, bukan satu atau dua orang tapi hampir setengahnya terserang cacar. Gurunya pun ada yang tertular. Penyakit itu begitu cepatnya menyebar dan melumpuhkan aktivitas sekolah. Bayangkan saja, karena cacar satu minggu sekolah diliburkan. Tidak mungkin bersekolah dengan kondisi seperti itu, kan??? Lumayan panik juga saat itu. Ini serasa virus mematikan yang akan melumpuhkan seluruh sendi-sendi kehidupan sekolah,hehe. Cerita sama Ibu tentang keadaan sekolah, Ibu malah bilang "ada masanya di mana anak-anak akan terserang cacar, satu kali seumur hidup. Jadi jangan terlalu didramatisasi, nanti sembuh kok. Penyakit itu untuk memperkuat imunitasnya saja"  Ingin sekali aku membawa petugas kesehatan untuk meriksa kesehatan mereka. Tetapi biasalah petugas-petugas itu lumayan rewel dan banyak maunya. Alhasil, dengan satu minggu libur mereka seperti sembuh dengan sendirinya dan datang kembali ke sekolah dengan ceria. Bahagia melihat mereka. Ternyata cacar tidak membuat mereka lemah, dengan bangganya mereka datang kepadaku memperlihatkan bekas cacarnya.
"Ibu, ini coba lihat muka saya banyak tatonya"
"Ibu  guru, Ibu guru, enak kita seminggu ndak sekolah" Dan masih banyak lagi celoteh mereka pasca hari pertama masuk sekolah.
Oh ya maksudnya dari tato itu adalah warna kehitaman yang berbekas dimukanya akibat cacar itu. Anak-anak ini ada-ada saja, sakitnya dijadikan lelucon. Mereka sekarang sudah mulai bersekolah. Bahagia melihat mereka.

Sabtu, 28 September 2013

Wisuda Pun Datang

Hari ini aku melihat banyak wajah. Aku terbiasa dengan mereka, tetapi hari ini seolah semuanya tampak asing. Aku juga hampir tak mengenal siapa aku. Riasan yang tak biasa ini membuatnya tampak berbeda. Perempuan memang terlihat lebih cantik jika tampil apa adanya. Serius. Yang ada dalam pikiranku saat ini adalah menyegerakan semuanya, lalu membuka segala riasan ini, dan tidur yang lelap di kamar.Tetapi tidak bisa. Aku mesti sabar untuk beberapa jam saja.
Lihatlah ekspresi bahagia itu. Senyum sumringah itu begitu menyejukkan, kawan. Empat tahun kita berjuang di kampus Universitas Mataram. Segala cerita telah terukir. Ini memang bukan akhir dari segalanya, tetapi inilah awal dari perjuangan yang sesungguhnya. 
Untuk teman-teman yang belum merasakan bahagianya mengenakan toga, jangan pernah menyerah kawan. Jadikan apa yang kami alami saat ini motivasi untuk tetap semangat. Wisuda itu perkara waktu dan ketekunan. 
"Jadikan buncah bahagia mereka hari ini sebagai cambuk melejitkan ikhtiar. Senyum-senyum merekah lepas hari ini adalah motivasi. Target itu kian dekat. Tak mampu berlalri, maka berjalanlah pelan. Jangan sampai rindangnya pohon melelapkanmu. Karena sekali engkau terlelap, maka ribuan langkah kau tertinggal di belakang, percayalah... "(Kata Teman)

Senin, 23 September 2013

Singkat

Perasaan kemarin baru saja kita bertemu. Dengan lugunya mengikuti semua perintah senior dalam ospek. Jalan jongkok, leher dikalungi permen, tas dengan karung beras, semua kita lakukan tanpa ada penolakan sedikit pun. Ah lugunya kita. Semester awal, kemana pun kita bersama, ke kantin bersama, mengerjakan tugas bersama, apa pun bersama. Pertengahan semester,  seperti ayam yang mulai kering sayapnya, kita sudah mulai bisa terbang. Sekarang kita sudah tiba pada semester akhir. Kesibukan kuliah dan mengerjakan tugas-tugas akhir membuat kita jarang bertemu. 
Hey dan sekarang kita bertemu kembali, bercerita tentang pengalaman skripsi, bercerita tentang segala hal, banyak cerita yang keluar dari mulut kita masing dan membuat kita tersadar bahwa kebersamaan ini terasa begitu singkat. Setelah ini, kita mulai sibuk merangkai hidup kita masing-masing, mengejar apa yang menjadi impian kita. Mereka dengan jalannya, saya berjalan dengan jalan saya sendiri juga Menjadi mandiri, terbang dengan kepakan sayap sendiri. 
Dua, tiga, atau empat tahun lagi kita bertemu. Mungkin sudah ada yang menjadi akademisi, ada yang menjadi guru, ada yang mejadi pengusaha, ada yang menjadi ibu rumah tangga, dll. Mungkin juga ada yang sudah punya anak, hidup dengan keluarga bahagia. 
Kita kembali duduk dan merangkai cerita kita bersama.....
Waktu ini begitu singkat, mari mengisinya dengan keermanfaatan teman-teman....

Teman-teman di PAUD FKIP Unram 2009

Minggu, 22 September 2013

Air Terjun Benang Kelambu (Sekeping Syurga)

Kumat lagi hobi saya buat jalan-jalan. Lombok begitu indah, dan sayang jika keindahannya hanya bisa dinikmati dari cerita orang saja. Kita mesti mengunjungi semua tempat-tempat itu untuk bisa merasakannya sendiri. Kalau kemarin saya lebih banyak mengeksplore pantai, sekarang saya mau menjelajah hutan, hahaha. Sebagai latihan awal buat mendaki rinjani. 
Ahad 22 September kemarin saya dan adik sepupu menjelajah ke Benang Stokel. Jalan-jalan dengan modal nekat judulnya ini. Hanya berbekal uang beberapa puluh ribu dan bensin seadanya, kita bismillah saja untuk berangkat. Benang stokel adalah nama air terjun yang terletak di daerah Tratak, Kecamatan Batu Kliang, Kabupaten Lombok Tengah. Kalau dari Mataram membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai kesana. Jangan khawatir dengan jalannya, jalan menuju kesana sangat mulus, baru saja selesai dalam perbaikan. Ketika semester 2 kuliah, jalannya masih hancur, makanya agak trauma untuk ke Benang Stokel lagi.
Berangkat dari rumah (Letaknya di Mantang, Lombok Tengah) pukul 11.00 Wita, tiba di sana pukul 11.30 Wita.
Siap menjelajah dengan Sipink
Jalan menuju Benang Stokel sangat mulus dan asri. Banyak pepohonan di sepanjang jalan, sawah-sawah membentang hijau menambah indah pemandangannya.
Sawah-sawah di sepanjang jalan menuju Benang Stokel
Lihatlah sawahnya. Wow indah sekali. Membayangkan berlarian di tengahnya sambil menari india, #eh.

Kamis, 19 September 2013

Rehat Sejenak

Kita terlalu serius menjalani hidup. Terlalu banyak prioritas-priorotas dan impian yang mesti dicapai hingga terkadang membuat tubuh lelah dan melupakan kebutuhan batin kita. Lelah membuat kita cepat marah, lelah membuat kita cepat tua. Marilah kita rehat sejenak. Ada waktu di mana kita bisa rehat sejenak dari segala aktivitas kita. Waktu-waktu dalam lima kali sehari adalah waktu yang sakral untuk kita bisa berbicara denganNya, untuk bisa curhat apa pun, bahkan meminta pun diperbolehkan.
Pagi ketika kita terbangun, kita bertemu denganNya dalam subuh, bertemu dan berdoa untuk bisa menghadapi hari. Ketika siang hari, waktu yang sangat melelahkan, panas yang terik, kita bertemu lagi denganNya, kita istirahat untuk berdoa dan rehat dari aktivitas hari. Sore hari kita bertemu. Menjelang malam, bertemu dan berdoa dengan khusyuk atas nikmat sehari ini, bersyukur atas segala kemudahan menjalani hari. Isya, menjelang tidur, kita rehat sejenak untuk mengintrospeksi diri, mengevaluasi apa saja yang telah kita lakukan sehari ini, merencanakan apa yang kita lakukan esok, setelah bertemu denganNya dalam malam, kita bisa tidur dengan tenangnya. Tidak peduli apa yang terjadi dalam tidur, apakah Dia akan mengambil kita atau tidak, setidaknya kita telah mempersiapkan diri. Jika pagi kita bertemu lagi denganNya, bersyukurlah akan nafas yang masih bisa berhembus. Bersiaplah dalam menjalani hari-hari lagi.
Cuma lima waktu dalam sehari, kita diminta untuk rehat sejenak. Bukan untuk siapa-siapa, semuanya untuk diri kita agar kita bisa mengcharger kembali hati dan tenaga kita, agar kita tidak kosong. Seperti HP, butuh charger untuk membuatnya bertahan dan hidup. Begitu dengan hati dan ruhani kita, perlu istirahat dan curhat denganNya.
Dalam 24 jam waktu, hanya lima kali saja untukNya. Satu kali bertemu tidak lebih dari lima menit, satu dikali lima sama dengan dua puluh lima menit. Dalam 24 jam waktu hanya 25 menit waktu kita diminta untuk bertemu denganNya. Bukan untuk siapa-siapa, hanya untuk kita, agar kita tidak kosong.

Rabu, 18 September 2013

Pelantikan Gubernur NTB dan 1000 Kuliner Indonesia

Tanggal 17 September 2013 kemarin menjadi momen yang berharga bagi rakyat NTB. Gubernur yang terpilih melalui Pilkada tanggal 13 Mei 2013 yang lalu resmi dilantik. Gubernur terpilih adalah incumben yang kemarin juga menjabat sebagai Gubernur NTB yaitu Tuan Guru H. Zainul Majdi atau yang biasa kita panggil dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB). Tuan Guru dalam suku Sasak adalah orang yang sangat dihormati, alim ulama, sama seperti kyiai kalau di Pulau Jawa. Sedangkan Bajang artinya muda. Gubernur NTB sekarang ini memang masih muda, umurnya sekitar 30-an tahun dan juga berwajah ganteng,hehehe. Ini adalah kali kedua beliau terpilih sebagai Gubernur NTB. Semoga dengan kembali terpilihnya TGB bisa menjadikan NTB lebih baik dan maju, sesuai dengan jargonnya yaitu "Beriman dan Berdaya Saing".
Usai pelantikan kemarin, Pak TGB mengadakan tasyakuran dengan judul "1000 Kuliner Indonesia", semua masyarakat boleh memakannya secara gratis. Mendengar kata kuliner itu, saya langsung antusias untuk datang ke acara tersebut. Saya ingin tahu seperti apa makanan dari berbagai macam penjuru nusantara itu. Berdua dengan Kak Ade, kita langsung tancap gas ke Taman Sangkareang, tempat diadakannya tasyakuran tersebut. Sebenarnya saya lebih setuju jika judul acara tasyakurannya adalah 1000 Kuliner NTB, jadi sekalian promosi tentang masakan-masakan khas NTB. Apalagi sekarang jargon untuk pariwisatanya adalah Visit Lombok Sumbawa.
Taman Sangkareang
Gambar di atas adalah gambar air mancur di Taman Sangkareang. Acara tasyakurannya di adakan di lapangan umumnya yang terletak di belakang air mancur ini. Oh ya, kalau malam pemandangan di taman ini cantik lho. Air mancurnya berwarna warni, dan lampu-lampu taman yang temaram semakin membuat indah taman ini. Anak-anak muda Mataram suka nongkrong di taman ini.

Selasa, 17 September 2013

Life Is Like Photography

Terkadang hidup itu menjadi menyenangkan ketika kita membawanya santai seperti photograpy. Hanya mengambil bagian-bagian dan gambar yang kita suka. Jika ada yang jelek, yah tinggal dihapus saja dan ambil gambar yang baru. Dari gambar-gambar yang jelek itulah kita bisa belajar banyak hal, termasuk bagaimana mengambil objek yang bagus dan menjadikannya gambar yang indah dilihat mata. Fokus pada objek-objek penting yang kita inginkan. Sibuk dengan kamera kita masing-masing, sibuk untuk mendapatkan gambar sebaik mungkin tanpa memperdulikan orang lain atau kamera yang orang lain punya. Bagi para fotografer, sebaik apapun kamera yang orang lain miliki,  tidak akan pernah menyamai kamera milik sendiri.  Rumput saya lebih indah dari milik tetangga. Kamera saya yang terbaik (sisi positifnya: menjadi lebih bersyukur)
"Photography itu adalah tentang bagaimana menjalani apa yang kita suka, tidak menjalani apa yang orang lain suka. Begitu juga hidup" Lulu
Saya yakin semua dari kita pasti pernah menjepret gambar, minimal foto dengan menggunakan HP. Gambar-gambar yang kita ambil pasti gambar yang kita suka, jika tidak suka langsung 'delete'. Semuanya menggunakan pandangan kita tidak apa yang orang lain pandang. Akan begitu menyusahkan jika selama pengambilan gambar jika kita terlalu banyak mendengarkan apa kata orang, ribet, rewel. Seharusnya begitulah hidup itu, menjalani apa yang kita suka...
Mereka mungkin bisa meminta kita untuk mengambil gambar seperti ini dan itu, tetapi pada akhirnya kitalah yang mengarahkan kemana lensa akan memotret....
Mereka mungkin bisa berharap banyak kepada kita, tetapi pada akhirnya kitalah yang menentukan semuanya.


*Inti dari note ini: Kejar apa yang menjadi cita-citamu, jangan terlalu mendengar apa yang orang lain katakan, karena menyesal itu menjadi sangat pahit di akhir.....

Senin, 16 September 2013

Tanpa Judul

Ternyata fokus pada satu sudut itu tidak baik. Ada banyak sudut lain yang mesti dilihat untuk membuat pandangan kita menjadi sempurna. 
Malam ini saya belajar banyak untuk melihat semuanya, untuk melihat kesempurnaan sebuah gambar itu...

Kamis, 05 September 2013

Cinta Kami untuk Mereka

Yah mereka masih seperti biasa. Perubahan yang terlihat hanyalah mereka sedikit lebih rapi dari pertama kali bertemu dulu. Mereka sudah mulai menggunakan seragam ke sekolah, sudah mulai membawa tas dan buku-buku, sudah mulai mengenakan sepatu. Walaupun saya tau bahwa itu bukanlah hal terpenting dari sekolah itu, tetapi setidaknya kita bisa mengajarkan disiplin dan hidup rapi dari sana. Hal yang membahagiakan bagi kami adalah melihat mereka datang setiap hari ke sekolah, melihat senyum mereka, melihat tingkah unik mereka, melihat mereka saling berebut tangan untuk bersalaman. 
Saya ingat awal mula datang ke Kampung Tsunami ini bulan Februari 2013 yang lalu, anak-anak di sana tak ada satupun yang bersih, di wajahnya masih membekas ingus yang kena lap dengan baju lalu mengering, mengenakan sandal pun tidak, sehingga wajar kaki-kakinya mengeras tidak seperti anak lainnya yang seumuran. Seperti artis yang masuk kampung begitulah cara mereka menyambut kami, mereka berlarian dengan begitu hebohnya, tangan kami direbut untuk bisa bersalaman yang pertama. Saya suka saat-saat itu. Saya suka ketika mereka antusias mendengarkan kami mengajari mereka mengaji, berdoa, belajar, dll. 
Jujur saja, saya selama kuliah (walaupun kuliah di PAUD) tidak pernah terbersit sedikit pun keinginan untuk mengajar di PAUD ataupun di TK. Saya lebih memilih untuk kerja di instansi pemerintahan yang berhubungan dengan pendidikan atau menjadi dosen. Bagi saya mengajar PAUD itu adalah hal yang menguras tenaga dan membutuhkan kesabaran yang ekstra. Tetapi segala pikiran itu langsung lenyap begitu saja ketika saya mulai mengajar di PAUD Merah Putih. Saya suka dan menikmati hari-hari saya menjadi guru. Awalnya saya tidak percaya diri untuk menjadi guru PAUD (soalnya saya lumayan kaku) apalagi menjadi Ketua PAUDnya, PPL saja saya tidak pernah menjadi guru utama dalam kelas, semua pembelajaran diambil alih oleh teman-teman yang lain. Tanggung jawab yang besar yang membuat saya belajar dan membuka buku lagi tentang anak-anak. Pada saat pertama mengajar, saya merasakan kelelahan yang luar biasa. Anak-anak di sana aktifnya luar biasa (tidak boleh dikatakan nakal, soalnya mereka lagi masa pertumbuahan. Kata nakal akan jadi image yang jelek untuk mereka). Lari-lari kesana kemari, meja di tendang-tendang, kalau marah dengan teman-temannya mereka tidak segan-segan saling pukul dan baku hantam. Efek lingkungan tempat tinggalnya yang lumayan keras membuat mereka seperti itu. Setiap hari mereka selalu dipukuli orang tuanya, sehingga mereka menjadi kebal dan tidak takut apa pun. Pastinya awal mula mengajar di sana, dua jam terada dua tahun. Lamaaa sekali.
Satu kunci yang akhirnya saya temukan adalah kesabaran. Hanya kesababaran kepada merekalah yang membuat kita  bertahan. Kesabaran itulah yang akan membuahkan Cinta. Mungkin pada awalnya mereka tidak akan mendengar kita, tetapi sadar atau tidak sadar semua penanaman moral yang selalu kita berikan kepada mereka akan tersampaikan diotaknya dan menjadi memori yang akan diingatnya. Kami guru-gurunya selalu menanamkan budaya "maaf" jika melakukan kesalahan apa pun, pertama menerapkan mereka cuek bebek, lama kelamaan karena kita selalu mengatakan itu dan akhirnya mereka pun terbiasa mengucapkan maaf. Budaya buang sampah pada tempatnya, jika teman-teman ada yang pernah berkunjung ke PAUD ini ketika awal mula terbentuk mungkin akan mengira bahwa PAUD ini adalah gudang sampah, kita memulai dengan memberikan contoh "membuang sampah pada tempatnya", dan akhirnya mereka terbiasa.
Saya pun mulai menyadari sebagai guru kita mesti keras kepala, mesti keras dan gigih, jikalau lemah maka kita akan kalah dengan mereka. Tidak peduli apakah mereka akan mendengarkan setiap nasihat yang kita sampaikan, tidak peduli apakah mereka mencontoh apa yang kita lakukan, setidaknya kita telah melakukan itu, karena saya yakin mereka akan merekam semuanya dalam otaknya. Apa yang terekam dalam otak akan menjadi memori yang akan diikutinya. Merry Eming Young mengatakan bahwa 60% perkembangan otak anak terjadi pada masa 0-7 tahun, maka ini adalah waktu bagi kita untuk mengembangkan segala potensi yang mereka miliki. 
Sabar dan jangan pernah menyerah, man shabara zhafira, siapa yang bersabar maka dialah yang beruntung. 
Semangat anak-anakku. Kelak jadilah orang hebat dan berguna bagi negeri ini...
#Ganbatte
^_^ P

Rabu, 04 September 2013

Motivasi Menulis

Kemarin dapat note FB dari seorang teman penulis namanya Kang Syamsudin Kadir. Judulnya notenya itu "Menulis Buku, Menulis Status Facebook". Jika dilihat dari judulnya terasa ringan ya, menulis buku dari status. Selama ini kita buat status gampang-gampang saja tanpa perlu pikir panjang. Apa yang kita rasakan saat itu maka itu pulalah yang kita sampaikan. Sebenarnya hakikatnya sama dengan menulis buku, hanya perlu menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan. Pertama saya juga agak kagok dalam menulis. Dalam bayangan saya menulis itu adalah hal yang berat. Karena itu pulalah yang membuat blog saya mati beberapa tahun. Saya kehilangan ide menulis, saya hanya ingin menulis sesuatu yang WOW. Padahal banyak kok hal yang terjadi disekeliling kita yang bisa dijadikan bahan menulis.
Menulis dari status FB, terdengar oke juga dan bisa untuk di coba. Ini nih ada penjelasan dari Kang Kadir.
"Sahabat sukses! Tau kah sahabat bahwa dengan begitu saja, berarti sahabat sudah bisamenulis buku? Katakanlah sahabat mengganti status FB sahabat 5 kali sehari,artinya, dalam setahun sahabat memiliki status FB sebanyak 5 x 365 status. Hmhm hm... berapa banyak tuh tulisannya? Banyak sekali, bukan? Ya, silahkanhitung sendiri. Lalu, bagaimana kalau sahabat mengganti status FB sahabat lebihdari 5 kali? Tentu saja lebih banyak lagi tuh tulisannya.  Oke,tak perlu panjang lebar deh, coba kumpulkan status FB sahabat sekarang juga!Kumpulkan semua status FB sahabat sejak sahabat memiliki FB hingga sekarang.Saya yakin pasti banyak tuh statusnya. Jangan malu dan ragu, apapun statussahabat, itu adalah karya sahabat, dan silahkan ambil sekarang juga. Keburudiculik orang tuh, mendingan diamankan dari sekarang! Nah,kalau sudah diambil, coba rapihkan, perbaiki huruf dan kata-katanya—kali ajaada yang salah atau kurang tepat—agar renyah dibaca dan yang membaca juga akanpaham dengan apa yang sahabat tulis. Oke ya!  
Setelah itu, jika memungkinkan silahkan pisahkan berdasarkan karakter isi atau tema statusnya. Misalnya kepemimpinan, kepemudaan, perjuangan, cinta, nikah, remaja,renungan, nasihat, motivasi dan lain-lain. Lalu tentukan judul buku sahabat yang kira-kira tepat atau sesuai dengan isi naskah sahabat. Misalnya, SEHARI MENULIS BUKU “Dari Status Facebook Menjadi Buku”, atau MENULIS BUKU, MENULIS STATUS FACEBOOK “Status Facebook Seorang Facebooker”, atau judul yang kira-kira tepat."
Sederhana sekali dan bisa dilakukan oleh semua orang. Sebenarnya segala sesuatu yang ingin kita lakukan tetapi terasa berat untuk dilakukan adalah akibat dari mindset yang berat juga. Kita pengennya buat buku yang langsung jadi best seller, tetapi kerjaannya hanya bermimpi saja sedangkan untuk mencoba tidak pernah, menulis jarang. Contoh kecil buku best seller, yang bagi saya adalah buku paling ringan tetapi paling bagus adalah bukunya Raditya Dika. Tulisan-tulisannya dari kumpulan tulisan di blog. Itupun dari kehidupan sehari-harinya. Isinya ringan dan membuat orang terpingkal-pingkal. Diapun menulis buku dari blognya karena ada temannya yang memintanya untuk mengumpulkan tulisan-tulisannya yang ada diblog kemudian dibukukan dan dikirim ke penerbit. Ceritanya sama dengan ini. Menulis dari status. 
Jujur, saya pun demikian, saya jika diminta menulis untuk lomba, saya bisa pastikan jari-jari saya tidak akan bertahan lama di laptop. Karena terlalu banyak beban 'untuk menang' yang ada di dalam otak, tetapi jika menulis untuk blog atau FB, jari terasa lancar sekali. Kenapa?? Karena blog dan FB itu adalah milik kita sendiri dan apa yang ingin kita tulis benar-benar sesuatu yang ingin kita tulis, tidak terbebani apapun. 
Tulisan sederhana Kang Kadir itu membuat saya juga termotivasi untuk terus menulis, setidaknya tentang cerita travelling saya di Lombok atau tentang photography, hehehe. Just Write What You Want!!!!
Bang Fauzil Adhim juga pernah ngomong kayak gini:
"Banyak yang bertanya pada saya apa sebenarnya kiat jitu menjadi penulis, maka saya jawab MENULISLAH dan MULAI MENULIS"
Yuk teman-teman kita mulai menulis. Daripada status FB dan tulisan blog kita nganggur begitu saja,hehehe

Tamparan dari Kang Kadir

Selasa, 03 September 2013

Taman Lampion

Dalam bayangan saya sebelumnya lampion itu bentuknya bulat-bulat dan berwarna merah, karena itulah yang sering saya lihat di TV-TV kalau perayaan waisak atau perayaan upacara agama Buddha. Saya tidak menyangka kalau lampion juga bisa seindah ini. Kemarin malam habis sunsetan di Sengigigi, langsung ke studio foto untuk foto ijazah wisuda nanti. Keluarnya bareng adek sepupu sama Kak Ade. Setelah semua urusan selesai, kita jalan-jalan sana sini gak jelas, akhirnya kita memutuskan untuk main-main di Taman Lampion Mataram Mall. Ini wahana baru yang ada di Mall, setelah sebelumnya itu ada rumah hantu. Saking banyak yang penasaran dengan yang namanya hantu, antrian untuk masuk pun luar biasa panjang dan melingkar-lingkar seperti baygon. Saya sih kapok untuk kesana, soalnya pernah coba masuk rumah hantu ketika jalan-jalan ke Kota Batu Malang, main-main ke Jatim Park. Itu yang hantunya cuma visualisasi gambar saja sudah buat saya ketakutan apalagi yang nyata-nyata (maksudnya hantu orang yang di make up).
Tiket masuk ke Taman Lampion itu adalah 15 ribu per orang, pertama tak kira 5 ribu,hehehe
Pintu masuk Taman Lampion

Sunset di Senggigi

Kemarin ketika selesai ujian dan revisi sana sini saya langsung update status seperti ini...

Status terbaru pasca ujian dan revisi
Fokus skripsi itu benar-benar melelahkan. Yang paling melelahkan itu adalah menahan rindu untuk bisa jalan-jalan. Lombok itu memang membuat rindu. Panoramanya yang begitu indah membuat mata ingin selalu melihatnya. Serius. Saya saja masih tinggal di sini, sudah rindunya seperti apa untuk bisa jalan-jalan, apalagi kalau sudah di luar Lombok ya??? Yakin saya rindunya jadi penyakit malarindu tropikangen,hehe.
Sebenarnya kemarin maunya sunsetan di Malimbu. Malimbu itu terletak di ujung sengigi. Malimbu itu adalah bukit yang paling bagus viewnya untuk melihat sunset dan menikmati keindahanlaut Lombok. Kalau banyak yang bilang sunset sengigi itu bagus, saya bisa bilang itu masih kurang. Yang paling keren itu di Malimbu. Pertama karena letaknya lumayan tinggi, kedua juga tidak banyak bangunan di bawahnya (langsung jurang), jadinya fokus untuk liat sunsetnya lebih banyak. Tapi ternyata kita tidak terburu untuk ke Malimbu. Jam enam matahari sudah mulai terbenam. Supaya tidak begitu kecewa, kita berhenti saja di Sengigi. Sambil makan jagung bakar...
Sunset dari atas bukit sengigi
Foto yang di atas itu adalah sunset yang dijepret dari atas bukit sengigi. Indah kan???? Ini jepretnya pakai kamera digital, jadi yah beginilah hasilnya,hehe Dari sini kita bisa juga liat penampakan gunung gede yang ada di Bali, letaknya gunungnya agak ke kiri dari gambar, cuma saya gak sempat foto kemarin. Kapan-kapan yah saya fotokan :D

Senin, 02 September 2013

Wah, Akhirnyaaaaa...

Akhirnya......
Skripsi yang saya kerjakan 7 bulan full, selesai juga. Ada perasaan lega yang menyeruak ke dalam batin. Dalam bayangan saya, saya akan berhasil menuntaskan skripsi ini agustus 2014. Karena memang prodi PAUD di Unram tergolong yang paling susah juga untuk wisuda. Entahlah kenapa. Kakak-kakak tingkat masih banyak juga yang belum wisuda, itu yang membuat saya berfikiran ternyata susah juga ya di PAUD. Eh ternyata setelah dikerjakan dan dinikmati skripsinya jadi enak juga,hehehe. Rasanya nano-nanolah. Manis asem asin, ramai rasanya. Suka. 4 tahun kuliah, tidak kurang tidak lebih. Setidaknya saya bisa menyelesaikan semua SKS tepat pada waktunya dan saya bisa lebih fokus mengurus PAUD Merah Putih. Hanya satu semangat yang terbayang jelas dalam ingatan saya ketika mengerjakan skripsi ini, saya ingin menjadi contoh yang baik bagi adik-adik saya. Saya ingin semangat ini juga bisa mereka contoh. Saya tidak ingin kuliah lama, terus DO. 

Heboh. Mungkin itulah kata yang tergambarkan melihat sikap keluarga ketika mendengar saya akan wisuda. Nenek yang sibuk mengkhayal untuk berencana ke Mataram rame-rame, terus Ibu sibuk dengan kebaya saya yang warnanya pink. Bapak juga sibuk, sibuk siapin uang-uang keperluan wisuda. Efek jadi anak pertama dan cucu kedua di rumah membuat semua jadi heboh begini. Jadi teringat ketika awal-awal kuliah. Wah itu juga lebainya luar biasa. Sebelum berangkat ke Mataram, hampir setiap hari Ibu dan Nenek memberikan petuah ke saya. Nasihat-nasihat untuk anak rantauan, hehehe. Neleponnya setiap jam makan, bahkan lebih dari itu. Sampai teman-teman kagum dengan perhatiannya Ibu, mereka saja jarang ditelepon sama orang tuanya. Dan satu hal juga yang membuat mereka kaget adalah ketika orang tua saya berkunjung ke Mataram. Ibu saya lebih cantik dalam segala hal daripada saya. Ibu saya putih langsing, saya kuning langsat dan gemuk, ibu saya cantik, sedangkan saya standart. Sampai mereka bilang, saya ketukar gak sih ketika dulu dilahirkan, hehehe. Eh tapi tapi, untung saja ada Bapak, saya itu ibaratnya foto copian Bapak. Bisa ya ternyata anak perempuan satu-satunya wajahnya mirip pinang dibelah dua dengan Bapaknya :D
Dan akhirnya....
Sebentar lagi saya melepas gelar mahasiswa....
Lulu Wulandari,S.Pd ^_^