Selasa, 19 November 2013

Quote Kinanthi dan Pilihan Hati

Gerimis pagi ini seolah mensugesti diri untuk uring-uringan di kamar, menikmati hangatnya selimut dan kasur. Tak ada yang lebih nikmat pada cuaca seperti ini, selain bermalas-malasan di kost, sambil membaca beberapa novel dan ditemani secangkir kopi hangat. Wah, dunia serasa milik sendiri. 
Bicara novel, saya jadi teringat proses panjang saya memilih novel tadi malam di toko buku. Awal masuk, sudah niat ingin membeli novel Tere Liye yang "Negeri Para Bedebah", tetapi tiba-tiba mata beralih pada buku-buku karya Dee, hati mulai goyah, Dee atau Tere Liye, ya??? Lima belas menit berkeliling di bagian novel, mata tertuju pada buku karya Marah Rusli, "Memang Jodoh". Ahaaa, karya sastra oke ini. Saya meninggalkan novel Tere Liye dan Dee, dengan memegang mantap buku Marah Rusli itu. Hendak ke kasir untuk membayar buku, gak taunya mata ini beralih lagi ke bukunya Emha Ainun Najib dan Tasaro, sumpah itu buku bikin ngiler. Saya dihadapkan pada tiga pilihan susah dalam memilih. Saya memang penyuka novel (Kecuali teenlit, ya), melihat novel serasa melihat cokelat, langsung kalap -_-. Di timang-timang, dipikir-pikir, saya semakin bingung menentukan yang mana. Mau beli semua, emang uang dari daun, yang tinggal petik. 
"Suatu saat mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau sayangi. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang engkau kasihi, hidup harus tetap dijalani" Tasaro, Kinanthi Terlahir Kembali
Nice quote dari Tasaro yang membuat saya memilih novel "Kinanthi Terlahir Kembali". Saya jadi berfikir, terkadang ada hal-hal sederhana yang membuat kita memilih dan memutuskan untuk itu. Ketika ada begitu banyak alasan bagus untuk kita memilih sesuatu, tetapi hati malah tertuju pada satu titik yang pasti yang membuat kita berkata "Oke, itu saja".
Saya berkeliling lama, memilih dan menimang, niat yang tadinya benar-benar bulat, tiba-tiba berubah ketika kita dihadapkan banyak pilihan. Kau tahu maksud ini??? Yah, itulah yang orang sebut dengan hati. Hati itu seperti cuaca, bisa berubah kapan saja, kadang panas, kadang hujan, kadang dingin, tak ada yang tahu (Tere Liye). Sekarang, saya bisa mengatakan iya, tetapi beberapa detik lagi, saya bisa mengatakan tidak, saya bisa saja begitu mencintai dia sekarang, tetapi entah nanti saya bisa berbalik membencinya. Itulah hati, hal yang paling abstrak yang bisa kita pahami dan mengerti. Soal rasa, kata bisa bohong, tetapi soal hati kata gak bisa bohong, #eh iklan mode on.
Kinanthi Terlahir Kembali
Prolog Kinanthi
Saya suka prolog novel Kinanthi ini. Ini juga yang membuat saya memilihnya. Mungkin, kata-kata tersuratnya yang masuk secara tersirat ke dalam hati saya saat ini. Mungkinkah, aku jatuh cinta?? Mungkin...

"Begini cara kerja yang engkau sebut cinta. Engkau bertemu seseorang, lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada disekitarnya. Jika ia dekat, engkau akan merasa utuh, dan terbelah ketika dia menjauh. Keindahan adalah ketika engkau merasa dia memperhatikanmu tanpa engkau tahu. Sewaktu kemenyerahanmu itu meringkusmum, mendengar namanya disebut pun menggigil akalmu. Engkau mulai tersenyumm dan menangis tanpa mau disebut gila.
Berhati-hatilah..
Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. Melakukan hal-hal hebat. Menikmati kebersamaan denga orang-orang baru. Tergelak dan gembira, membuat semua orang berpikir bahwa hidupmu telah sempurna.
Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu. Sewaktu langit meriah oleh para benda berpijar. Ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara mendesaukan suaranya. Bulan menyabitkan senyumnya. Bersiaplah, engkau akan mulai merengek kepada Tuhan. Meminta sesuatu yang mungkin telah haram bagimu."

NB:
Terkadang kita memilih bukan karena ada alasan, tetapi karena hati juga memilih. Jangan tanyakan mengapa aku mencintainya, karena cinta memang terlahir tanpa alasan. Jika ia berasalan, maka seiring waktu ia pun akan menghilang, seperti menghilangnya alasan itu. Love is the best abstrak thing.

8 komentar:

  1. salam kenall . . .
    mampir diblog q yaa , , ,

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya salam kenal juga,,,
      maaf baru bisa balas, baru ngblog lagi ini :D

      Hapus
  2. Sejak tamat SMA saya jadi malas baca buku mbak, padahal saya doyan bener buku2 seperti ini. :/

    lihat prolognya memang menggoda untuk dibaca,

    BalasHapus
    Balasan
    1. hwaaaaa, padahal baca buku itu menyenangkan lho, kayak buta film dalam otak kita
      :D

      Hapus
  3. hello!! Lulu Wulandari salam blogger

    memang apa yang mbak Lulu Wulandari sama juga ya hati ini klo niat beli ini kok liat yang lain kok malah milih yang lain.. trus dipilih mana diantaranya aneh ya hati ini he..he..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, iya, suka begitu saya...
      niatnya mau beli ini, eh gak taunya malah beli yang lain...
      slam blogger ya mas, maaf baru ngblog lagi,,,

      Hapus
  4. Mba Lulu harus tanggung jawab, kok saya suka banget sama prolog itu Tolong berikan buku ituh! #ngancam. Hahaha....

    Mba, bagaimana kabar Mataram? Sepertinya sekarang makin hijau dan membiru ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hwaaaaa, ancamannnya sadis :D

      mataram baik2 saja, iya lagi hujan makanya hijau :D

      Hapus

Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^