Pawai Budaya Sumbawa pada pembukaan festival moyo 2014 |
Festival ini sangat dinanti oleh hampir seluruh rakyat Sumbawa. Banyak juga wisatawan dari luar Sumbawa yang datang untuk menyaksikan festival ini, terutama para fotografer yang ingin mengabadikan momen budaya yang disuguhkan. Untuk tahun 2014 ada beberapa acara yang akan ditampilkan, yaitu pekan budaya samawa, pawai budaya, sarembang ratib, expo, maen jaran atau pacuan kuda, sepeda gunung, jelajah wisata motor, diving di Pulau Moyo, samawa basarune, hingga barapan kebo yakni atraksi karapan kerbau yang unik yang ada di Pulau Sumbawa.
Jika ingin melihat bagaimana keunikan budaya Sumbawa, maka datanglah ke festival ini, kita akan disajikan berbagai macam atraksi khas Sumbawa. Maka jangan heran kalau melihat banyak fotogafer dari berbagai daerah yang datang ke Sumbawa untuk mengabadikan momen ini, terutama pada acara main jaran dan barapan kebo. Pada pekan budaya sumbawa yang diadakan di Lapangan Pahlawan Sumbawa dari tanggal 27 September sampai 6 Oktober 2014, ada puluhan UMKM milik masyarakat yang menyajikan berbagai macam panganan khas dan kerajinan khas Sumbawa. Untuk para traveller (wisatawan) yang ingin mengunjungi Sumbawa, dan tahu segala hal tentang Sumbawa tapi tidak punya cukup waktu untuk mengunjungi keseluruhan Pulau Sumbawa, Festival Moyo ini jadi rekomendasi utama, disana bisa mencicipi makanan khasnya, tanpa repot-repot jelajah seluruh Sumbawa untuk mencari kuliner itu, pun dengan kerajinan khasnya, tidak perlu juga datang langsung ke sentranya untuk bisa membeli kerajinan itu.
Yuk #VisitLombok Sumbawa #WonderfullSumbawa
Di bawah ini ada dokumentasi pawai budaya pada pembukaan festival moyo tanggal 27 Oktober 2014, di Lapangan Pahlawan Sumbawa. Pawai budaya ini diikuti oleh seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa.
Drumband GSS milik Pemkab Sumbawa sebagai pembuka pawai budaya |
Male' |
Gambar di atas adalah male', male' adalah barang/ seserahan (saya susah menyebutnya apa) asli Sumbawa yang disajikan ketika Maulid Nabi. Male' ini berupa satu potongan bambu panjang yang dibungkus kertas krep, dan dihiasi oleh bunga-bunga yang terbuat dari kertas krep warna-warni, kemudian di bawah bunga-bunga itu taruh telur rebus yang diberi pewarna, kemudian dimasukkan ke dalam plastik lalu digantungkan dibawah bunga tadi. Selain male' (saya lupa namanya apa), ada juga serahan berupa makanan-makanan khas Sumbawa yang dimasukkan ke dalam tempat, biasanya menggunakan ember sebagai wadah makanannya, ember itu kemudian dihias dengan menggunakan kertas krep. Pada Maulid Nabi di Sumbawa, biasanya di kampung-kampung, ketua RT atau petua desa setempat mewajibkan setiap rumah untuk meyerahkan male' ini ke masjid. Setiap perayaan Maulid Nabi, di masjid-masjid Sumbawa mengadakan pengajian, kemudian nantinya male' ini dibagikan kepada peserta pengajian yang juga masyarakat setempat. Anak kecil paling suka momen pembagian male' ini.
Ibu-ibu dengan kain bugis |
Ibu-ibu pada foto di atas menggunakan kain bugis, kain ini adalah sarung khas Sumbawa, yang juga merupakan turunan kain yang berasal dari Bugis Makassar. Masyarakat Sumbawa zaman dulu selalu menggunakan kain ini pada acara-acara besar, sekarang pun banyak juga yang masih menggunakan kain ini sebagai padanan baju Sumbawa dan kebaya pada acara pernikahan atau adat lainnya.
Pawai Budaya |
Dadara Samawa |
Dadara Samawa |
Dadara Samawa |
Baju yang dikenakan gadis-gadis di atas bernama lamung pene. Lamung pene ini sama seperti Baju Bodo yang ada di Makasar, Sulawesi Selatan. Orang Sumbawa memang keturunan Bugis Makasar, makanya jangan heran kalau melihat kesamaan antara budaya yang ada di Makasar dan Sumbawa.
Yuk #VisitSumbawa
Cantik - Cantik Dadara Samawa..
BalasHapusSalam sama lamung pene yang warna biru diatas pas yg pertama #VisitSumbawa
ndi mo tu salam ke dedera nan bang..hahhahaha :D
Hapus