Hai..
Apa kabar? Tadi aku melihatmu di
kedai kopi, dengan buku dan secangkir kopi hitam kesukaanmu. Aku ada di
pojokan. Kamu pasti tak melihatnya kan? Seperti biasa, seperti sebelumnya, aku
curi-curi pandang memperhatikan apa yang kamu lakukan di sana. Ingin hati
datang menghampiri, bertanya kabar atau basa-basi banyak hal, tapi malu,
hehehe.
Hai, apa kabar? Masih suka makan mi
instan? Tidak apa-apa jika hanya sekali, tapi jangan keseringan ya, kasian
lambungmu. Makanlah makanan yang sehat, kurangi makan di warung. Masak sendiri
lebih bagus, walau hanya sayur bening dan telur ceplok. Setidaknya kamu bisa
menjamin makanan itu sehat.
Hai..
Beberapa hari ini aku tak
melihatmu menulis. Tidak seperti biasanya. Aneh. Kamu yang heboh dan rame,
mendadak diam seperti tanda kiamat akan tiba. Ayo nulis lagi, heboh lagi. Hanya
itu cara yang bisa membantuku untuk tahu kabarmu, untuk tahu apa yang sedang
kamu pikirkan dan lakukan. Oh ya baiklah, mungkin kamu sedang sibuk. Pekerjaan
kantormu mungkin sedang banyak-banyaknya hingga kau tak sempat menulis. Tapi
jangan sampai pekerjaan itu bikin kamu begadang dan lupa jaga kesehatan ya, kasian
tubuhmu, jangan didzolimi dengan pekerjaan yang berat. Istirahat jika lelah.
Tidur jika mulai mengantuk. Makan jika lapar.
Hai..
Apa kabar? Jika nanti kita
berpapasan di jalan, di warung kopi biasa, atau di manapun, jangan lupa sapa aku ya. Itu
sudah lebih dari cukup kok, hehehe.
“Pada akhirnya aku
hanya bisa menuliskan ini di sini, tanpa bisa bertanya langsung padanya.”
Sumbawa, 12 Mei 2015
ceritanya singkat, padat, jelas. hehe
BalasHapus