Lokasi pelaksanaan Kelas Inspirasi Lombok Menjelajah Pulau, Gili Maringkik, Lombok Timur |
Ketika saya menuliskan
tulisan ini saya sedang berada di dalam mood untuk menulis lagi dan Frau
berhasil membangkitkan mood itu.
Saya baru berkunjung ke
blog beberapa teman yang dulu sering sekali saya datangi. Membaca, mencari tahu
kabar, dan melihat apa yang sedang mereka lakukan di rumah mereka. Satu tahun
ternyata bukanlah waktu yang sebentar untuk saya menjeda. Ada banyak yang terjadi
selama satu tahun saya tidak berkunjung ke rumah mereka. Ada teman yang telah
menikah, punya anak, membaca blognya dengan segala keseruannya bersama keluarga barunya membuat saya senyum-senyum sendiri membayangkan bahwa saya
nantinya juga akan tiba pada masa itu. Ada seorang teman yang baru saja
menyelesaikan perjalanannya menjelajah ke Timur. Betapa bahagianya saya membaca
setiap cerita yang dia tuliskan disana. Semua pengalaman-pengalamannya yang
membuat saya membangkitkan kembali mimpi yang kemarin sudah saya kubur ke
tempat yang entah. Ada teman yang sekarang sedang menyelesaikan wish
list perjalanannnya dan mimpinya. Ahh terlalu banyak cerita tentang
mereka yang saya lewatkan.
Saya selalu mengatakan
kepada mereka yang bertanya “Kenapa blogmu tidak terurus lagi?” bahwa saya
sedang patah hati. Hhaaaaa patah hati? Kosakata dari planet mana itu? Alih-alih
mengatakan patah hati sebagai apologi yang saya keluarkan agar terdengar keren
saat menjawab pertanyaan itu, padahal the truth is saya memang
sedang tidak dalam mood melakukan perjalanan dan
menulis. Walaupun sebenarnya selama setahun ini, saya tidak sepenuhnya menjeda melakukan
perjalanan. Saya tetap melakukan perjalanan bersama teman-teman ke beberapa
tempat. Tetapi rasanya melakukan perjalanan itu biasa-biasa saja. Saya tidak
seambisius sebelumnya, yang di setiap minggu atau satu bulan sekali harus
mengunjungi satu tempat dan menuliskannya di blog. Memotret dalam perjalanan
pun tidak terlalu sering saya lakukan. Sekali dua kali menggunakan kamera HP
yang tidak seberapa bagusnya, atau meminta file foto di travel mate saya
sebagai dokumentasi perjalanan. Satu tahun ini saya lebih banyak melakukan
kegiatan bersama teman-teman di komunitas Kelas Inspirasi dan Sumbawa Cinema
Society. Berkegiatan dengan mereka membuat keinginan untuk pergi kemana-mana
juga berkurang. Lebih nyaman di rumah saja rasanya.
Gili Maringkik Lombok Timur |
Selama setahun ini saya
belajar banyak hal bahwa, jika yang didefinisikan tentang perjalanan adalah
berjalan ke suatu destinasi yang indah, lalu mengabadikan melalui bingkai
kamera, menuliskannya di sosial media, maka itu adalah perjalanan, sungguh
perjalanan itu rasanya sangat hambar. Karena yang menjadi ambisi hanyalah agar
orang tahu bahwa kita tidak kurang piknik, bahwa kita adalah seorang pejalan,
atau penulis. Saya akhirnya belajar bahwa perjalanan tidak harus ke
destinasi-destinasi yang indah, tidak selalu harus membingkainya dengan kamera,
tapi cukup dengan ingatan, tidak harus semua orang tahu apa yang kita lakukan
dan akan kemana saja. Tidak. Tetapi perjalanan adalah bagaimana kita bisa
menjadi dewasa, bagaimana kita akhirnya peka dengan kondisi yang ada di
sekitar, bagaimana untuk bisa menjadi tidak egois. Perjalanan bisa saja dengan
mengunjungi rumah tetangga, teman atau keluarga, mencari tahu kabar mereka,
mulai membangun hubungan dekat dengan mereka yang dulunya mungkin sering
terabaikan karena perjalanan. Kamu akhirnya sadar bahwa perjalanan kemana pun
jauhnya yang dibutuhkan untuk bisa pulang adalah rumahmu dan mereka. Rumah yang
selalu membuatmu nyaman, dan mereka yang selalu ada untukmu, mereka yang selalu
menyediakan pelukan hangat, telinga yang tidak pernah bosan mendengarkanmu
becerita tentang perjalananmu atau segelas kopi panas.
Pertemuan dengan mereka
jugalah yang akhirnya membuka mata saya tentang arti “perjalanan” yang
sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^