Sabtu, 20 Juni 2020

Membuktikan Kekerenan Pantai Balad

Anak-anak yang asyik bermain di pinggir Pantai Balad

"Gak ke Balad, gak keren", kata-kata itu yang selalu diucapkan Pak Fud Syaifuddin, Wakil Bupati Sumbawa Barat setiap memposting apapun tentang Pantai Balad di sosial medianya. Saya jadi penasaran, sekeren apa sih Pantai Balad saat ini sampai kata-kata itu selalu digaungkan? Pertama kali saya ke Pantai Balad tahun 2017 yang lalu bersama teman-teman dari Sumbawa. Saat itu Pantai Balad hanya ada beberapa warung makan yang belum begitu tertata, rumah-rumah warga sekitar, dan berugak yang juga tidak begitu banyak. Sampah di mana-mana, belum lagi anjing yang berkeliaran kesana-kemari yang membuat saya tidak nyaman berlama-lama di sana. Kesan pertama saya ke Pantai Balad jadi kurang begitu baik.

I Love Balad
Kedua kalinya saya ke Pantai Balad di tahun 2019 kemarin, ada kegiatan bersih-bersih pantai bersama komunitas Keluarga Peduli Lingkungan (KEPULI) yang ada di Sumbawa Barat. Seorang teman yang bernama Yayaq yang juga merupakan salah seorang anggota Kepuli yang mengajak saya kesana. Masih sama seperti kesan pertama saya, sampah ada di mana-mana, tetapi warung-warung makan milik warga mulai tertata rapi, berugak-berugaknya juga sudah mulai banyak. 
Bersama teman-teman Kepuli kita mulai membersihkan pesisir Pantai Balad dari sampah-sampah yang menumpuk. Tak sedikit juga pengunjung pantai yang akhirnya tergerak untuk ikut membantu kita. Satu hal yang membuat saya terkesan di acara bersih-bersih itu adalah kehadiran Pak Fud Syaifuddin yang turut serta bergabung bersama Kepuli di sana. Awalnya saya tidak tahu kalau beliau adalah orang nomor dua di KSB ini. Karena sangat jarang ada pejabat yang mau bergabung dengan komunitas anak muda dan turun langsung ke lapangan seperti ini, apalagi kalau turut serta untuk ikut bersih-bersih. Tetapi ketika melihat beliau, kesan istimewa pejabat yang seperti itu perlahan hilang. Setelah melakukan bersih-bersih pantai, teman-teman Kepuli memasang ayunan besar di pinggir Pantai Balad. Ayunan besar yang yang kemudian menjadi favorit sebagai spot bermain dan spot foto.
Pantai Balad saat ini
Satu tahun berlalu sejak kedatangan saya bersama teman-teman Kepuli di 2019 yang lalu. Hari ini saya ke Pantai Balad bersama teman-teman guru TK Negeri 1 Brang Ene. Kumpul-kumpul sebelum libur panjang dimulai. Ada protokol kesehatan yang harus tetap dipatuhi selama berwisata di tempat umum di era new normal ini. Menggunakan masker, selalu sedia hand sanitizer, tisu basah, jangan lupa cuci tangan, bawa alat makan minum sendiri, dan jaga jarak aman dengan orang-orang.
 Rame yang ingin naik Banana Boat
Petualangan akan segera dimulai
Yeayyyyyyy
Pantai Balad hari ini tampak berbeda dari Pantai Balad tahun kemarin. Semuanya tampak tertata rapi dan bersih. Ada area bermain anak-anak, warung-warung makan yang berjajar rapi di pinggir pantai, tempat duduk dengan payung warna-warni, ayunan yang kita pasang tahun lalu juga masih berdiri dengan kokohnya, dan  yang paling menarik perhatian adalah adanya banana boat di sana. Banana boat sepertinya sukses menjadi daya tarik tersendiri untuk Pantai Balad saat ini. Terlihat pengunjung ramai mengantri untuk bisa menaiki banana boat keliling laut Pantai Balad. Mulai dari yang muda, hingga yang tua, seakan tidak mau kalah untuk bisa merasakan sensasi dihempaskan dari atas banana boat. Cukup membayar sebesar 20 ribu rupiah per orang, maka kita sudah bisa menaiki kapal pisang raksasa itu. Jangan takut jika tidak bisa berenang, atau takut dihempaskan di tengah laut. Setiap pengunjung yang akan naik banana boat dilengkapi dengan pelampung, dan guide penjaga di belakang sebagai pengaman kalau terjadi sesuatu selama naik banana boat. Kita juga bisa meminta kepada Abang pengemudi banana boat untuk menyesuaikan kecepatan kapalnya, bisa sedang atau cepat bagi yang ingin merasakan petualang yang hebat di tengah laut.
Keasyikan anak-anak yang main2 di pinggir pantai :)
Santai dulu geess di sini
"Kita nanti ndak usah lama-lama ya, jam 12 sehabis makan kita langsung pulang, panas soalnya." Kata Ibu Jum, salah seorang teman guru di TK Negeri 1 Brang Ene. Tetapi kenyataannya, hingga jam 1 siang, tak ada yang beranjak pulang. Kami masih betah menghabiskan waktu di Pantai Balad. Pepohonan yang memenuhi sepanjang pantai membuat suasana nyaman dan teduh. Ditambah lagi dengan banyaknya tempat duduk dengan payung warna-warni dan berugak, semakin membuat betah untuk berlama-lama di sana. Adanya area bermain bagi anak-anak juga membuat mereka lupa waktu dan tidak merengek-rengek kepada orang tua untuk meminta  cepat pulang.
Para bocil ini semacam penonton setia atraksi banana boat di tengah laut. Suka saya liat tingkah lucu mereka :)
Kinan yang asyik main
Bagi yang suka kulineran khas daerah, Pantai Balad juga bisa menjadi salah satu alternatifnya. Warung-warung makan banyak menyediakan banyak makanan daerah yang berbahan dasar ikan. Seperti pesal, ikan sirasang, singang, dan banyak lagi makanan lainnya. Duduk di bawah pohon dengan angin laut sepoi-sepoi, sambil menikmati makanan-makanan yang enak, sungguh merupakan satu kenikmatan yang hakiki. Segala kegalauan, bisa dilupakan sejenak. Semua bisa terdistraksi dengan kenyaman menghabiskan waktu di Balad.
Pesal a.k.a sepat, makanan khas Sumbawa Barat

Sedang asyik-asyiknya makan, tiba-tiba ada bel berbunyi seperti sedang berada di area tunggu bandara. Suara seorang perempuan muncul kemudian.
"Bagi para pengunjung Pantai Balad harap selalu menjaga kebersihan pantai." Kira-kira seperti itulah bunyi pengumumannya. Setelah mendengar pengumuman itu, rasanya saya ingin standing applause atas salah satu inovasi yang dilakukan pemerintah di tempat wisata itu. Keren juga pantai ini, sudah lama tidak dikunjungi, sekalinya dikunjungi ada banyak perubahan yang terjadi. Ini pertama kalinya saya pergi ke tempat wisata dan dilengkapi pengumuman semacam itu. Seperti ada rasa malu yang muncul ketika sudah disediakan banyak tempat sampah, sudah diperingatkan untuk selalu menjaga kebersihan, tetapi tidak melaksanakannya dengan baik. "Sungguh terlalu", kalau kata Bang Haji Roma Irama.
Duuuhh kereenn :)

"Gak ke Balad, gak keren." Sepertinya memang bukan omong kosong belaka. Pantai ini semakin hari semakin keren. Kamu juga kalau mau semakin keren, sini main ke Balad. Banyak tempat swafoto yang bisa diunggah di sosial media, yang membuat kamu tambah keren. Tetapi supaya kekerenannya semakin bertambah besar, jangan lupa untuk selalu buang sampah pada tempatnya ya. Kasihan pantai yang sudah sebegini kerennya, harus dirusak dengan sampah-sampah yang berserakan di mana-mana. Ohya jangan lupa juga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan selama pergi ke tempat wisata. Jangan lupa bawa hand sanitizer, tisu basah, peralatan sholat sendiri, alat makan dan minum sendiri, menggunakan masker, dan jaga jarak aman ya.

Selamat liburan semuanya, salam keren dari Lulu anakpapabandy, seorang Guru TK yang suka jalan-jalan, makan dan nulis :)


Taliwang, 20 Juni 2020

24 komentar:

  1. Masya Allah...semoga kapan2 bisa ke Balad KSB

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo ayo kesini. Recomended place bangetlah buat dikunjungi :)

      Hapus
  2. Gra pantai nan ampa kak Lu...ntar kalau saya maen ke KSB, kayaknya seru qta naik banan boat itu.wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asli tutu ade gra kau din. Ema ko kota, ma tu ntek banana boat singin nan :)

      Hapus
  3. Wah nantilah kalau sudah selesai pandemi baru kesana.
    Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. .kalau sekarang emang agak susah kemana mana, mainnya di daerah sendiri aja dulu :)

      Hapus
  4. Memang betul ini, kereeeennnn...
    Saya penasaran bagaimana nikmatnya masakah pesal....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa. Saya kaget pas pertama kali kesini lagi setelah sekian lama gak datang, banyak perubahan..

      Yuk mari sini ke Balad, supaya bisa merasakan betapa nikmatnya makan pesal langsung di pinggir pantai :)

      Hapus
  5. Keren pantainya. Pesal itu apa sih mbak? Sejenis ikan laut atau apa? Kalau punya rezeki mau mampir kesana juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pesal itu makanan khas sumbawa barat kak, terbuat dari ikan bakar trs ada kuahnya dengan bumbu2 khas gt. Rasanya seger banget, enak dimakan dipinggir pantai..

      Kalau mau kemari berkabar aja ya kak :)

      Hapus
  6. Alhamdulillah pantai balad Sumbawa barat sudah ada perbaikan. Dari yang tadinya tidak tertata rapi jadi rapi dan nyaman. Sampah di pantai juga sudah banyak berkurang.

    Kayaknya seru ya naik banana boat, saya belum pernah naik. Sensasinya seperti naik perahu layar ngga mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mas Agus, ada banyak perubahan di sana.

      Sensasinya gimana ya? Hmm seru bangetlah pokoknya, bener2 menantang adrenallin bgt :)
      Kalau tanya rasanya sama gak kayak naik perahu layar, kayaknya agak mirip2 sih, cuma ngeri2 sedap naik banana boat ini :)

      Hapus
  7. Keren pantainya mbak, foto" juga sama kerennya, apakah sudah aman mbak buat jalan" ke pantai saat kayak gini, sy juga udah kepingin banget jalan"udah kelamaan di rumah rasanya badan tambah ringkih jarang kena matahari,biasanya sy juga suka ke pantai atau jalan kemana gitu.. Curhat:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dulu kita emang belum berani kemana2,tetapi sekarang sudah mulai bisa, dan alhamdulillahnya daerah kami masuk ke zona aman, jadi masih bisa untuk jalan kemana2 tetapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Kalau mau ke tempat2 umum gt harus hati2 bgt, jaga jarak aman dari orang2, pake masker, sering cuci tangan dll :)

      Doanya semoga pandemi ini segera berakhir supaya bisa jalan2 dengan bahagia tanpa takut ya..

      Hapus
  8. wah asiknya liburan ke pantai. Sudah aman ya? Sepertinya dari foto tidak terlalu ramai ya. Protokol jaga jarak masih memungkinkan untuk dilakukan. Sehat semua ibu guru, selamat berlibur yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya asyik sekali emang main ke pantai. Gak terlalu ramai sih kemarin itu, dan rata2 jg semua pada kumpul sama keluarganya masing2 di satu tempat gak misah2 gt. Masih jaga jarak aman, ga crowded ramai gt tempat wisatanya..

      Makasi ya doanya. Selamat liburan jugaaa :)

      Hapus
  9. Aku tak terlalu suka pantai mbak? Karena aku pernah ditinggal pergi my beb untuk selamanya dia dibawa NYI loro kidul, dari situ kalau di ajak rekan ke pantai aku lebih milih nunggu dek mobil tepatnya di parkiran .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah kok ngeri si mba ceritanya :(

      Iya mbak gapapa, semoga selalu kuat ya. Refreshing bisa di mana aja, gak harus di pantai. Semangaattt 💪💪💪

      Hapus
  10. Sumbawa - semoga one day bisa main ke sana dan mengunjungi pantai Balad. Salut dengan pemerintah dan otoritas terkait yang menjaga area wisata dengan penuh tanggung jawab.

    namun akan semakin baik jika didukung oleh kita sebagai wisatawan utuk sama-sama menjaga kebersihan, kewarasan, dan keberlangsungan tempat wisata tersebut.

    Nice share ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Berkabar aja mba kalo mau main kesini, siapa tau bisa dtemenin jalan. Heheheh

      Bener bgt. Pemerintah dan wisatawan emang harus saling bahu membahu menjaga tempat wisata itu. Ga bisa satu pihak aja yg berjuang. Sama kayak satu hubungan, ga bisa satu pihak aja yg bucin sedangkan yang lain ga mau tau 😁

      Hapus
  11. cantiknyaaaaa laut membiruuuuu saya sukaaaaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Secakeepp itu emang birunyaa 😅

      Makasi ya mba sdh berkunjung..

      Hapus
  12. dapatkan jackpot yang besar hanya di IONQQ
    WA: +855 1537 3217

    BalasHapus
  13. Banana boat memang seruuuu. Trakhir main itu tapi di Bali. Belum pernah ke Sumbawa, pastinya pengeeeen banget ❤️. Semoga ntr ada waktu utk kesana.

    Pantainya memang cakeeep mba. Dan kliatannkok bersih. Tapi aku tertarik abnget ama kuliner khas nya yg dijual, kliatan enaaaak itu ikannya. Selalu suka sih menu2 seafood dari daerah pantai gini

    BalasHapus

Tinggalkan jejak ya teman-teman, supaya saya bisa berkunjung kembali....
Salam persahabatan Blogger Indonesia ^_^