Jodoh Pertemuan

Si Cute Whale Shark :)

Saya percaya bahwa tidak pernah ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Semua pasti sudah ada yang mengaturnya. Kapan kita bertemu, di mana kita bertemu dan bagaimana cara pertemuan itu, pasti sudah diatur dengan baik. Jika memikirkan bagaimana cara Allah mengatur perihal pertemuan itu, sungguh otak tidak akan sanggup, karena jauh dinalar kita sebagai manusia biasa. Allah sebaik-baik sutradara hidup ini.  

Saya ingat sekali malam itu, tiba-tiba ada nomor baru yang menghubungi saya melalui watsapp, katanya ada temannya yang ingin dibuatkan boneka rajut berbentuk whale shark di @anakpapabandy.craft (usaha crafting khusus rajutan yang saya buat). Saya mengiyakan, tetapi tidak bisa berjanji akan bisa selesai dengan cepat karena pekerjaan sekolah sedang banyak-banyaknya. Keesokan harinya temannya itu kemudian menghubungi saya lagi. Bertanya-tanya beberapa hal tentang amigurumi whale shark yang sempat saya bahas di chat sebelumnya. Melalui obrolan kita di watsapp, saya baru tahu kalau ternyata boneka rajut yang dia pesan itu spesial untuk souvenir para tamu yang menginap di Amanwana Resort. Mendengar kata Amanwana Resort, pikiran saya langsung melayang jauh. Demi apa pun saya tidak pernah menyangka bahwa boneka rajut buatan saya bisa masuk ke resort besar sekelas Aman. Amanwana merupakan satu-satunya resort super mewah yang menawarkan konsep glamping yang ada di Pulau Moyo, Sumbawa. Banyak tokoh-tokoh besar, baik nasional maupun internasional yang pernah kesini. Lady Diana menjadi salah satu tokoh besar yang pernah datang mengunjungi Pulau Moyo dan menginap di Amanwana Resort. Karena kedatangannya itu pulalah yang membuat nama Pulau Moyo langsung terkenal. Bahkan  salah satu kolam yang ada di Mata Jitu, Pulau Moyo, dinamakan Kolam Lady Diana. Harga menginap di sana juga tidak main-main, untuk semalam saja bisa menghabiskan sekitar 20 juta lebih. Kaum pejalan dengan kantong tipis seperti saya ini, sangat tidak mungkin untuk bisa menghabiskan uang untuk merasakan glamping super mewah di Amanwana Resort. Alih-alih saya yang berlibur kesana, setidaknya ada boneka buatannya yang berkunjung lebih dulu kesana. Semoga saja bisa jadi katarsis mimpi untuk bisa kesana suatu saat nanti.

Penampakan workspace @anakpapabandy.craft ketika lagi menyelesaikan pesanan boneka rajut. Berantakan 😂

"Bisa tidak bonekanya jadi sebelum tanggal 15 Maret." Tanya Mas Akha. Mas Akha adalah marketing Aman yang saat ini berdomisili di Bali. Dia yang mengurus segala macam kebutuhan pemasaran dari resort milik Aman yang ada di Indonesia. 

"InsyaAllah bisa Mas." Jawab saya setelah mengecek kalender, dan menghitung-hitung waktu yang saya butuhkan untuk membuat satu boneka rajut whale shark. 

Whale Shark Amigurumi karya @anakpabandy.craft

Ada rasa deg-degan, dan cemas ketika mengerjakan amigurumi ini. Ini adalah pertama kalinya saya membuat amigurumi berbentuk whale shark. Saya takut jika hasilnya ternyata tidak seperti yang diinginkan. Saya rutin menghubungi Mas Akha untuk menyampaikan progress report terkait pembuatan bonekanya. Alhamdulillah, ternyata Mas Akha suka dengan hasil yang saya buat.  Bonekanya selesai tepat waktu, sebelum tanggal 15 Maret, saya mengirimkan bonekanya ke Amanwana Resort, Pulau Moyo. 

Whale Shark Amigurumi karya @anakpapabandy.craft yang jadi souvenir khusus tamu Amanwana 😍

Siapa sangka dari boneka rajut, kemudian berakhir dengan pertemuan. Mas Akha menghubungi kalau akan ke Sumbawa Barat usai pekerjaannya di Amanwana Resort selesai, ada project yang ingin dikolaborasikan  bersama @anakpapabandy.craft dan @ranum_artisan (usahanya Mas Akha yang ada di Bali). Dia juga mengajak temannya, Mbak Susan, untuk ikut ke Sumbawa Barat. Cerita perkenalan dan pertemuan kita ini seperti jaring laba-laba yang terhubung satu sama lainnya. Tiwi adalah orang pertama yang menghubungi saya perihal boneka rajut, dia pun mendapatkan nomor saya dari rekomendasi teman ketika mencari orang yang bisa membuat boneka. Dari Tiwi saya mengenal Mas Akha, kemudian Mbak Susan, dan Emen. 

Selama di Sumbawa Barat, Mas Akha dan Mbak Susan menginap di rumah Tiwi dan Emen. Mereka berdua adalah pasangan suami isteri, dan juga teman perjalanan Mas Akha dulu. Setiap ke Sumbawa Barat, Tiwi dan Emen selalu menjadi orang yang dia rusuhi untuk diajak jalan-jalan. Fun fact-nya ternyata, Emen yang merupakan suaminya Tiwi adalah teman guru satu daerah di Brang Ene, tempat saya mengajar. Saya sering bertemu Emen jika ada kegiatan sekolah dan mengurus keperluan sekolah di BKD, tetapi tidak pernah saling sapa, apalagi terpikir untuk berkenalan. Boneka rajut menjadi media perkenalan dan pertemuan kita semua. Dari yang tidak kenal, kemudian menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Seperti kata Agustinus Wibowo di Titik Nol, hidup ini adalah perjodohan. Perjumpaan, perkenalan, perpisahan, percintaan, kerinduan, kebencian, pertikaian, kelahiran, kematian, tak seorang pun yang bisa melarikan diri dari mukjizat perjodohan. 

Pertemuan di awal tahun ini semakin meyakinkan saya bahwa Allah-lah yang bisa mempertemukan kita. Jika tidak ditakdirkan bertemu, tidak peduli seberapa dekat jarak sebelumnya, maka selalu ada cara bagi Allah untuk membuat kita tidak bisa bertemu. Pun begitu sebaliknya, entah ada di belahan dunia mana, jika Allah sudah berkehendak untuk mempertemukan, entah dengan cara apa dan bagaimana, selalu ada cara Allah untuk mempertemukan. Pertemuan dengan Mas Akha, Mbak Susan, Tiwi, Emen, adalah cara Allah memberitahu saya, bahwa hanya Allah sebaik-baik penulis skenario hidup hamba-Nya. Allah yang mempertemukan dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. 

Foto jalan bareng kita ke Ai Mual

Momen habis bukber di rumah