Karena Selfie di Bendungan Mamak itu Menyenangkan

Bendungan Mamak

Bendungan Mamak, merupakan satu dari banyak bendungan yang ada di Sumbawa. Bendungan ini terletak di Desa Mamak, Kecamatan Lopok, Sumbawa. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di bendungan ini, hanya 45 menit dari pusat kota Sumbawa. Jalannya pun sudah beraspal mulus, hanya di beberapa titik saja jalannya berlubang. Sepanjang perjalanan kita akan dimanjakan oleh hijaunya persawahan penduduk. Bendungan Mamak ini sangat familiar di telinga warga Sumbawa. Selain fungsinya sebagai pusat irigasi sawah-sawah di Sumbawa, bendungan ini juga menjadi tempat mancing favorit warga. Hampir setiap hari, bendungan ini selalu ramai dikunjungi oleh para pemancing, tidak hanya berasal dari warga desa sekitar bendungan tetapi juga daerah-daerah di dalam kota Sumbawa. Nelayan ikan air tawar juga banyak ditemukan disini. Perahu mereka berjejer rapi disepanjang bendungan. Bagi warga yang ingin membeli ikan tanpa mau bersusah payah memancing, bisa membeli ikan melalui nelayan-nelayan yang ada di bendungan ini 

perahun nelayan

anak anak yang lagi mancing

nelayan yang mau jaring ikan

Ketika memasuki kawasan Bendungan Mamak, dalam otak saya langsung tergambar betapa asyiknya foto post wedding di jalanannya yang dipenuhi dengan pepohonan yang menjulang tinggi itu. Apalagi ketika musim kemarau, pohon-pohon merenggas, daun-daun kering berjatuhan, semakin menambah kesan romantis jalan ini. Tidak hanya itu, kita bisa juga memanfaatkan danaunya yang begitu luas sebagai tempat berfoto, ala-ala film My Heart gitu, ada saya dan dia sedang mendayung perahu kayu, hahaha. Khayalan saya kadang suka lebay tentang hal-hal yang berbau romantis. Hujan rintik-rintik kecil saja sudah saya katakan romantis. Efek masih ‘sendiri’ mugkin ya. Jika ingin melihat Sumbawa dari sisi yang berbeda, mari datang mengunjungi Bendungan Mamak. Hutan yang hijau, danau yang luas, dan jalanan yang sepi nan asri akan memanjakan mata kita. Suasananya recommended sekali untuk foto pra atau post wedding, hihihi.

warga yang lagi mancing

“Mancing yuk.” Kata saya kepada teman-teman FKPS yang menemani perjalanan saya kali ini.

“Memang ada bawa alat?” Roma nyahut.

“Kan bisa numpang pake pancingan Bapak-bapak itu.” Saya melirik ke arah Bapak-bapak yang sedang memancing.

“Ehem Kak Lulu mau di tendang dari Sumbawa kayaknya, sejak kapan ada orang mancing gantian pake pancing. Sama kayak orang perang, gantian pake senjata. Duluan kalah sebelum berperang.”

Iya juga sih. Kita tidak membawa peralatan apapun kesini. Hanya berbekal tas dan kamera saja.

“Terus kita harus ngapain disini? Mau mancing ndak bisa, mau naek perahu juga ndak bisa, apalagi mau mandi-mandi di danaunya.” Saya meringis, saking mati gayanya hanya bisa duduk-duduk di pinggir danaunya.

“Keluarkan kamera, kita selfieeee.” Usul Subhan. Ahaaa great idea. Senjata dikeluarkan dari sarungnya, waktunya kita selfie, yey. Beragam gaya foto kita keluarkan, muka-muka jelek pun menghiasi layar kamera. Untuk sekian kalinya saya menikmati selfie di perjalanan itu. Menyenangkan memang, dan yang pastinya juga bikin awet muda. Di sekitar Bendungan Mamak ada banyak view kece yang bisa dijadikan latar foto. Saya paling suka view jalannya. Sepi, alami dan banyak ditumbuhi pepohonan yang tinggi. Serasa berjalan di negeri entah, bukan di Sumbawa. Kalau di Bendungan Mamak kita mancing-mancing, mungkin tulisannya akan berubah jadi “Karena Mancing di Bendungan Mamak itu Menyenangkan.” Atau kalau kita naik perahu di Bendungan Mamak, mungkin tulisannya beda lagi judulnya. Akhir kata, memang selfie itu menyenangkan, hahaha. 

^_^

PS:

Perjalanan memang bukan semata-mata untuk foto atau selfie semata, ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya dari perjalanan itu, tetapi terkadang foto juga bisa menjadi satu obat mujarab dalam perjalanan, misalnya selfie yang bikin awet muda #eh #quote_ngasal

Tulisan paling nggak jelas yang pernah saya tulis, hahahahaha