Pedasnya Bikin Ketagihan

Masih dalam rangkaian acara World Travel Writer Ghatering. Sepulang dari Tiu Kelep kita mampir di warung sate ikan tanjung. Walaupun namanya sate ikan tanjung, tapi kita makannya di Pemenang, Lombok Utara. Sate ini gampang kita temui disepanjang jalan di Lombok Utara.

Sate Ikan Khas Tanjung

Pedasnya langsung menendang lidah pada gigitan pertamanya. Rasa ikan yang khas dengan rempah-rempah asli Indonesia langsung melekat di lidah. Saya paling suka sate ini. Saya bukan penyuka pedas, tetapi memakan sate ini membuat saya lupa bahwa saya tidak suka pedas. Pedasnya membuat saya ketagihan, lagi, dan lagi.
Namanya Sate Ikan Tanjung. Sate ini adalah sate ikan kuliner asli Sasak yang berasal Tanjung, Lombok Utara. Sate ini terbuat dari ikan cakalang, cuma karena ikan itu agak mahal disini dan seringnya juga tidak musim, ikannya sering diganti dengan ikan yang rasanya sama, seperti ikan lamoan, ikan paso dan ikan marlin.

Membuat sate ini ternyata tidak segampang memakannya, ikannya mesti dipisahkan dulu dari durinya, kemudian dipotong kecil dan paling tidak butuh waktu semalam untuk ikan direndam bersama bumbu-bumbu. Kemudian ikan yang sudah direndam tadi barulah bisa diproses lebih lanjut dengan cara dililitkan di tusukan bambu, kemudian dibakar.

Jangan pernah sekali-kali mencoba makan sate ini deh, kalau tidak mau ketagihan. Rasa ikannya itu nendang sekali di lidah, ditambah lagi dengan pedasnya yang bikin maknyoos

Sate ikan khas Tanjung Lombok

sate ikan khas Tanjung Lombok

Pepes Telur Ikan

Pepes Telur Ikan

makannya rada ribet

Saya tidak tahu kalau sate yang satu ini namanya Pepes Telur Ikan. Jujur saya paling tidak suka telur ikan, karena bentuknya yang bulat, kecil-kecil, melihatnya membuat saya merinding disko, tapi berhubung saya tidak tahu kalau pepes ini dari telur ikan, saya dengan santainya melahap sampai habis, malah nambah. Walaupun saya sering makan Sate Tanjung, tapi ini pertama kalinya saya melihat pepes ikan ini. Dan kata si Ibu penjual, sate ini memang agak jarang dijual, pertama karena telur ikannya yang tidak mudah didapatkan.

Sate ini masih satu keluarga sih dengan sate ikan yang pakai tusukan di atas, cuma bedanya sate ini, bumbu-bumbunya dan telur ikannya di haluskan jadi satu. Rasanya juga tidak jauh beda dengan sate ikan pakai tusukan, cuma karena bumbu dan telur ikannya digiling jadi satu, jadinya pedasnya juga lebih menendang lidah. Sekali gigit langsung luber di mulut, dari rasanya mana ada yang tahu kalau itu dari telur ikan. Kalau semua kuliner berbahan telur ikan di olahnya seperti pepes ikan Tanjung ini, saya bisa-bisa tidak jadi untuk tidak suka telur ikan, enak sih, hehehe

Mas Adi (blogger asal Jakarta), Mas Zaki (Fotografer asal Lombok), Jong Yiji (Blogger dari singapura)

Seperti makan Sate Bulayak di Narmada, Sate Rembiga di Mataram, maka tidak lengkap juga ke Lombok Utara, kalau tidak mencoba makanan yang satu ini.