|
Ibu Bapak dengan view di atas Bukit Pantai Hulu Air |
Asal Nama Pasukan Berani Malu
Masih tercetak jelas di dalam ingatan saya, asal mula nama Pasukan Berani Malu ini tercetus. Atok, panggilan kita untuk Nenek, memiliki 9 orang anak, dengan 21 orang cucu. Belum lagi cucu dari Jidah, saudara Atok saya. Yang kalau dihitung secara keseluruhan, jumlah cucunya sebanyak 32 orang. Saat itu, kendaraan yang dimiliki Atok, hanya mobil pick up tua. Setiap lebaran, kita semua naik pick up itu untuk mengunjungi rumah keluarga. Ketika keluarga Atok yang lain, menaiki mobil mewah, apalah kita yang hanya bisa berbahagia menggunakan mobil pick up tua, yang kalau naik tanjakan suaranya meraung-raung sangat keras minta ampun. Tapi alhamdulillah-nya, tidak ada rasa malu atau pun minder karena kendaraan yang kita naiki, malah kita asyik tertawa heboh selama perjalanan sambil menikmati jajan lebaran hasil jarahan dari rumah ke rumah.
"Tunggu di mobil aja ya, anak-anak jangan ada yang ikut turun, biar orang tua saja yang masuk." Kata Atok mengingatkan kita, jika sudah hampir sampai ke rumah keluarga yang dituju. Bukannya apa, Atok tidak kuat menahan malu jika semua cucunya turun dari mobil. Bayangkan puluhan krucil itu akan ikut masuk, dan seketika menginvansi rumah yang kita datangi. Jajan lebaran yang tadinya terisi penuh, tiba-tiba menjadi kosong dan berpindah tempat ke tas masing-masing anak. Belum lagi suara riuh tawa kita yang membahana. Sekali dilarang, eh malah semakin keras ketawanya. Ada saja hal receh yang membuat kita tertawa tanpa henti.
"Ini ni Pasukan Berani Malu, rasa malunya sudah ketinggalan semua di rumah tadi, lupa dibawa pas berangkat." Komen para orang tua, melihat kelakuan anaknya yang membuat banyak-banyak istigfar. Saat itu, kita semua masih kecil, tidak ada rasa jaim sedikit pun. Ketika dipersilahkan makan, ya kita akan makan. Ketika ada hal lucu, ya kita tertawa. Gara-gara kelakuan kita yang selalu buat onar saat itu, membuat nama "Pasukan Berani Malu" tersemat sebagai nama panggilan untuk cucu Atok dan Jidah.
Sekarang cucunya sudah besar-besar semua. Yang paling besar usianya 33 tahun, dan paling kecil 9 tahun. Sudah tidak ada lagi adegan yang membuat orang tua ngelus dada ketika berkunjung ke rumah keluarga. Semua sudah memasang mode jaimnya masing-masing.